{"id":11495,"date":"2021-02-19T22:00:28","date_gmt":"2021-02-19T15:00:28","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=11495"},"modified":"2022-10-18T09:24:49","modified_gmt":"2022-10-18T02:24:49","slug":"ketahui-manfaat-antidepresan-dan-efek-sampingnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-manfaat-antidepresan-dan-efek-sampingnya\/","title":{"rendered":"Ketahui Manfaat Antidepresan dan Efek Sampingnya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Antidepresan adalah sekelompok obat yang diberikan untuk mengobati depresi. Cara kerja obat ini adalah untuk menyeimbangkan senyawa kimia alami pada otak yang disebut neurotransmitter<\/a>. Obat ini tidak dapat menyembuhkan, namun dapat membantu meringankan gejala pada kondisi yang Anda derita.<\/p>\n Selain untuk pengobatan terhadap depresi, antidepresan juga digunakan untuk mengobati masalah kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif kompulsif (OCD<\/a>), gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan beberapa masalah gangguan mental lainnya. Perlu Anda perhatikan bahwa penggunaan obat harus dengan resep dokter.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Kenali Perbedaan Depresi dan Stres<\/a><\/p>\n Masalah kesehatan mental seperti depresi dapat mempengaruhi otak sekaligus suasana hati Anda. Cara kerja obat antidepresan berbeda-beda, tergantung dengan jenis atau kelas masing-masing. Berikut adalah berbagai jenis dari obat antidepresan, antara lain:<\/p>\n Obat jenis ini menjadi pilihan paling umum karena memiliki risiko efek samping yang rendah. Antidepresan jenis SSRIs bekerja dengan mempengaruhi senyawa kimia pada otak atau serotonin, yang berperan untuk mengelola suasana hati dan mengatasi depresi.<\/p>\n Efek samping dari SSRIs, antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Apa Itu Depresi: Gejala dan Penyebabnya<\/a><\/p>\n Antidepresan jenis SNRIs berfungsi untuk mempengaruhi dua senyawa kimia pada otak, yaitu serotonin dan norepinefrin. Norepinefrin adalah hormon yang merespon rangsangan dari luar untuk melakukan sesuatu. Obat ini bekerja dengan menghambat kedua senyawa ini agar tidak terserap kembali oleh sel saraf dan menyebabkan depresi atau kesehatan mental lainnya.<\/p>\n Efek samping yang dapat ditimbulkan umumnya adalah:<\/p>\n Jenis obat ini disebut atipikal karena berbeda dengan kelas antidepresan lainnya. Atipikal bekerja dengan mempengaruhi senyawa pengirim pesan (neurotransmitter) yang fungsinya untuk komunikasi antar sel otak, yang juga mempengaruhi suasana hati hingga membantu meredakan depresi.<\/p>\n Sama seperti obat antidepresan lainnya, jenis ini juga memiliki efek samping sebagai berikut:<\/p>\n TCAs merupakan obat antidepresan yang pertama kali dikembangkan. Obat ini sudah jarang digunakan, karena memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi daripada jenis lainnya.<\/p>\n Pengaruh trisiklik dapat mengubah reaksi senyawa kimia pada otak, agar neurotransmitter pada sel saraf otak dapat mengatur suasana hati dan meredakan depresi. Hindari penggunaan obat ini pada lansia, penderita glaukoma, atau pada pria yang mengalami gangguan prostat.<\/p>\n Kemungkinan efek samping dari antidepresan trisiklik sebagai berikut:<\/p>\n Antidepresan jenis MAOIs digunakan sebagai upaya terakhir jika obat antidepresan lain tidak berhasil mengatasi gangguan. Obat ini berfungsi untuk meredakan gejala depresi dengan menghambat senyawa kimia pada otak yang bertugas mengatur emosi dan kemampuan berpikir.<\/p>\n Jenis MAOIs dapat menimbulkan efek samping yang parah, antara lain:<\/p>\n Obat ini hanya boleh Anda konsumsi sesuai dengan resep dan petunjuk dokter. Selain itu, ada banyak hal yang perlu diperhatikan tentang penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberikan informasi pada dokter tentang makanan, vitamin, suplemen, dan obat-obatan lain yang Anda konsumsi.<\/p>\n Jangan berhenti mengonsumsi obat antidepresan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dapat menyebabkan Anda mengalami gejala yang lebih parah. Untuk menghindari kecanduan terhadap obat tersebut, Anda perlu mengurangi dosis obat antidepresan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan petunjuk dan arahan dari dokter.<\/p>\n Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut, antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Cara Tingkatkan Serotonin Agar Terhindar Dari Depresi<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Family Doctor. (2020). Types of Antidepressants<\/a>. familydoctor.org<\/span><\/p>\n RxList. ANTIDEPRESSANTS<\/a>. www.rxlist.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2019). (Antidepressants: Selecting one that’s right for you<\/a>. Atypical antidepressants<\/a>). www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2018). All about antidepressants<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\nJenis Antidepresan<\/h3>\n
1. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)<\/h4>\n
\n
2. Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)<\/h4>\n
\n
3. Antidepresan atipikal<\/h4>\n
\n
4. Antidepresan trisiklik (TCAs)<\/h4>\n
\n
5. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)<\/h4>\n
\n
Peringatan Penggunaan Obat Antidepresan<\/h3>\n
\n