{"id":11273,"date":"2021-02-12T14:08:07","date_gmt":"2021-02-12T07:08:07","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=11273"},"modified":"2021-02-12T14:12:09","modified_gmt":"2021-02-12T07:12:09","slug":"bagaimana-cara-menghitung-tanggal-kelahiran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/bagaimana-cara-menghitung-tanggal-kelahiran\/","title":{"rendered":"Cara Menghitung Tanggal Kelahiran, Ibu Hamil Wajib Tahu!"},"content":{"rendered":"

Penulis: Devita | Editor: Handa<\/p>\n

Menanti masa persalinan adalah waktu yang mendebarkan. Biasanya jauh-jauh hari dokter sudah memberitahukan perkiraan tanggal persalinan agar persiapan persalinan lebih maksimal.\u00a0 Hal ini juga untuk berjaga-jaga akan risiko buruk yang terjadi saat persalinan. Kehamilan umumnya berlangsung sekitar 280 hari atau 40 minggu. Untuk bayi prematur biasanya dilahirkan sebelum 37 minggu kehamilan Anda.<\/p>\n

Ternyata hari persalinan bisa Anda ketahui secara langsung dengan mengetahui beberapa indikator seperti hari pertama menstruasi terakhir sebelum kehamilan. Ada dua jenis kalkulator yang bisa Anda gunakan yaitu kalkulator manual dan kalkulator digital yang banyak tersebar di internet. Berikut ini cara menghitung hari persalinan yang bisa Anda lakukan:<\/p>\n

1. Menentukan Hari Persalinan dengan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)<\/h3>\n

Biasanya cara terbaik untuk memperkirakan tanggal kelahiran bayi\u00a0 Anda adalah dengan menghitung 40 minggu atau 280 hari, dari hari pertama periode menstruasi terakhir Anda. Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan\u00a0 adalah dengan mengurangi tiga bulan dari hari pertama haid terakhir Anda dan menambahkan tujuh hari.<\/p>\n

Misalnya, periode terakhir menstruasi Anda pada 11 April, Anda akan menghitung mundur tiga bulan hingga 11 Januari lalu menambahkan tujuh hari, yang berarti tanggal jatuh tempo Anda adalah 18 Januari. Begitulah cara dokter memperkirakan tanggal kelahiran. Namun, Anda jangan terlalu terpaku terhadap tanggal tersebut sebab kelahiran bisa lebih cepat atau lebih lambat satu hingga 2 minggu.<\/p>\n

2. Jika Tidak Tahu Hari Pertama Menstruasi Terakhir<\/h3>\n

Anda mungkin lupa hari pertama menstruasi terakhir. Jangan khawatir, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghitung hari persalinan Anda. Anda bisa melakukan ultrasonografi atau USG. Angka yang ditunjukan USG pasti tepat sehingga Anda bisa mengetahui hari pertama menstruasi terakhir dan menghitung perkiraan hari persalinan.<\/p>\n

3. Jika Menstruasi Tidak Teratur<\/h3>\n

Rata-rata siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari sekali. Meskipun beberapa wanita terkadang telat, terlalu cepat, bahkan mengalami menstruasi hingga 2 kali dalam sebulan. Hal tersebut normal asal tidak menunjukkan gejala berbahaya. Paruh kedua siklus menstruasi wanita selalu berlangsung selama 14 hari.<\/p>\n

Jika siklus Anda 35 hari, misalnya, Anda mungkin mengalami ovulasi pada hari ke-21, Anda bisa menghitungnya dengan contoh berikut:<\/p>\n