Penulis: Putri | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023<\/p>\n <\/p>\n Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes melitus yang menyebabkan kadar gula darah tinggi beredar di alirah darah. Penyakit ini disebut juga sebagai adult-onset<\/em> diabetes karena biasanya menyerang orang dewasa atau lansia. Kadar gula darah yang tinggi akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah, saraf, dan kekebalan tubuh.<\/p>\n Pada diabetes tipe 1, kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh pankreas yang tidak bisa memproduksi hormon insulin secara optimal. Sementara diabetes tipe 2 biasanya terjadi karena sel-sel tubuh yang tak lagi peka terhadap insulin sehingga kesulitan mengubah glukosa menjadi energi.<\/p>\n Tidak ada obat untuk diabetes tipe 2, obat yang tersedia hanya untuk mengontrol tapi tidak menyembuhkan. Namun, menurunkan berat badan, makan dengan baik, dan berolahraga dapat membantu Anda mengelola penyakit ini. Jika diet dan olahraga tidak cukup untuk mengelola gula darah, Anda mungkin juga memerlukan obat diabetes atau terapi insulin.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>8 Gejala Umum Diabetes yang Bisa Diantisipasi<\/a><\/p>\n Saat Anda sehat, pankreas (organ di belakang perut) melepaskan insulin untuk membantu tubuh menyimpan dan menggunakan gula dari makanan yang Anda makan. Umumnya, diabetes terjadi karena beberapa hal yang saling berkaitan, antara lain:<\/p>\n Berbeda dengan penderita diabetes tipe 1, penderita diabetes tipe 2 memproduksi insulin. Hanya saja, insulin yang dikeluarkan pankreas penderita diabetes tipe 2 tidak cukup, atau tubuh mereka tidak dapat mengenali insulin dan menggunakannya dengan benar. Para ahli medis menyebut ini resistensi insulin.<\/p>\n Ketika insulin tidak cukup atau insulin tidak digunakan sebagaimana mestinya, glukosa (gula) tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh. Gula akan menumpuk di aliran darah dan dapat merusak banyak area tubuh. Selain itu, karena sel tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan, sel tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya.<\/p>\n Diabetes tipe 2 umumnya dianggap sebagai penyakit gaya hidup. Artinya, kemungkinan memburuknya kondisi penderita dipengaruhi oleh gaya hidup.<\/p>\n Orang yang mengalami obesitas berisiko mengalami resistensi insulin. Sebab, banyaknya kadar lemak dalam tubuh bisa membuat tubuh kesulitan menggunakan insulin dengan benar. Selain itu, riwayat keturunan atau genetik juga bisa menjadi penyebab diabetes tipe 2.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>Gejala dan Penyebab Resistensi Insulin<\/a><\/p>\n Diabetes tipe 2 diyakini memiliki hubungan genetik yang kuat, artinya cenderung diturunkan dalam keluarga. Jika Anda memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan yang menderita diabetes tipe 2, faktor risiko akan semakin besar.<\/p>\n Berikut ini beberapa faktor risiko seseorang menderita diabetes tipe 2:<\/p>\n Menerapkan pola makan yang tepat dan kebiasaan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mengelola diabetes tipe 2. Anda juga memerlukan konsultasi secara rutin dengan tenaga medis profesional untuk memantau kondisi kesehatan Anda.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>Tips Perawatan Anak dengan Diabetes<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Diabetes Risk Factors<\/a>. www.cdc.gov<\/span><\/p>\n Healthline. (2020). Type 2 Diabetes: Symptoms, Treatments, Causes, and Much More<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic (2021). Type 2 diabetes – Symptoms and causes<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n National Health Service UK. (2020). Type 2 diabetes<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\n Verywell Health. (2020). Type 2 Diabetes: Causes and Risk Factors<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\nPenyebab Diabetes Tipe 2<\/strong><\/h3>\n
\n
Faktor Risiko Diabetes Tipe 2<\/strong><\/h3>\n
\n