{"id":10938,"date":"2021-02-03T16:37:02","date_gmt":"2021-02-03T09:37:02","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=10938"},"modified":"2023-01-04T13:53:39","modified_gmt":"2023-01-04T06:53:39","slug":"nyeri-dada-bisa-menjadi-tanda-mengidap-angina-pektoris","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/nyeri-dada-bisa-menjadi-tanda-mengidap-angina-pektoris\/","title":{"rendered":"Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Angina Pektoris"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Handa<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022<\/p>\n <\/p>\n Angina pektoris merupakan istilah medis dari nyeri dada yang terjadi akibat penyumbatan arteri koroner. Apabila Anda mengalami angina pektoris, dada Anda terasa, seperti tertekan, berat, dan nyeri. Angina pektoris adalah kondisi yang umum terjadi dan hanya berlangsung sementara.<\/p>\n Terdapat 4 jenis angina pektoris, yaitu, stable angina<\/em> (angina stabil), unstable angina<\/em> (angina tidak stabil), prinzmetal\u2019s angina<\/em>, dan microvascular angina<\/em>. Angina pektoris sendiri bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah gejala dari berbagai jenis penyakit jantung yang mengancam nyawa Anda.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Apa Peran dari Dokter Spesialis Jantung?<\/a><\/p>\n Gejala utama angina pektoris adalah nyeri dada yang dideskripsikan, seperti tertekan, tertindih, berat, ketat, dan terbakar. Anda juga bisa mengalami nyeri pada lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung.<\/p>\n Durasi gejala-gejala tersebut bergantung dengan jenis angina yang Anda alami. Gejala lainnya yang mungkin Anda alami adalah:<\/p>\n Gejala angina pektoris yang dialami perempuan berbeda dengan yang dialami pria. Selain nyeri dada, gejala umum lainnya para perempuan adalah mual, sesak napas, sakit perut, rasa\u00a0 ketidaknyamanan di leher, rahang, punggung, dan nyeri yang menusuk.<\/p>\n Penyebab utama terjadinya angina pektoris adalah kurangnya aliran darah ke otot jantung. Darah Anda berfungsi membawa oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung untuk bertahan hidup. Apabila otot jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, hal ini menyebabkan munculnya kondisi yang disebut iskemia<\/a>.<\/p>\n Umumnya, berkurangnya suplai aliran darah disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan arteri koroner akibat adanya timbunan lemak yang disebut plak. Kondisi ini dinamakan dengan aterosklerosis<\/a>. Kondisi lainnya yang juga dapat menyebabkan angina pektoris,yaitu:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong><\/span>Apa itu Penyakit Katup Jantung?<\/a><\/p>\n Selain penyebab yang telah disebutkan di atas, berikut faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang terpapar angina pektoris, yaitu:<\/p>\n Kolesterol dihasilkan dari tubuh dan juga dari makanan yang Anda konsumsi. Tubuh Anda membutuhkan kolesterol untuk membentuk sel, membuat vitamin, serta hormon lainnya.<\/p>\n Sebenarnya kolesterol tidaklah buruk, tetapi bila terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko angina pektoris. Pasalnya, kolesterol tinggi berkontribusi dalam pembentukan plak didalam arteri Anda.<\/p>\n Tekanan darah tinggi<\/a> atau hipertensi merupakan kondisi di mana kekuatan darah yang mengalir melalui arteri Anda terlalu tinggi. Hal tersebut mengakibatkan jantung Anda lebih sulit untuk memompa darah ke tubuh Anda.<\/p>\n Saat jantung Anda bekerja lebih keras, jantung akan membutuhkan lebih banyak oksigen, yang dapat meningkatkan risiko angina pektoris.<\/p>\n Bahan kimia dalam asap tembakau dapat merusak bagian dalam arteri Anda. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan lapisan arteri menjadi bengkak dan menyempit.<\/p>\n Merokok<\/a> dapat membahayakan kesehatan jantung dan berkontribusi pada perkembangan plak pada arteri koroner Anda.<\/p>\n Diabetes merupakan penyakit yang berkembang karena adanya kadar gula atau glukosa di dalam darah Anda yang terlalu tinggi. Seiring berjalannya waktu gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah yang berakibat pada meningkatnya risiko terkena angina pektoris.<\/p>\n Obesitas<\/a> sering dikaitkan dengan kadar kolesterol darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes yang dapat meningkatkan risiko angina pektoris dan penyakit jantung. Bila Anda mengalami obesitas, jantung Anda akan bekerja lebih keras untuk menyuplai darah ke tubuh. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko angina pektoris.<\/p>\n Stres dapat meningkatkan risiko angina pektoris dan serangan jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena ketika Anda mengalami stres, terjadi lonjakan hormon yang dapat mempersempit arteri dan memperberat angina pektoris.<\/p>\n Makanan yang mengandung banyak lemak dan gula dapat meningkatkan risiko angina pektoris, penyakit jantung, dan obesitas. Untuk menangani risiko tersebut, Anda bisa menggantinya dengan makanan yang baik untuk jantung, seperti buah, sayuran segar, ikan, unggas, dan kacang-kacangan.<\/p>\n Tidak hanya mengidap penyakit, pria berusia di atas 45 tahun dan perempuan berusia di atas 55 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami angina pektoris dibandingkan dengan orang dewasa yang berusia lebih muda.<\/p>\n Apabila salah satu anggota keluarga Anda ada yang menderita jantung koroner atau serangan jantung, maka Anda berisiko tinggi mengalami angina pektoris.<\/p>\n Olahraga teratur dapat mengurangi berat badan dan tekanan darah tinggi. Manfaat lainnya adalah membuat jantung menjadi lebih kuat dan efisien. Jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko Angina Pektoris.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>11 Rekomendasi Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Jantung Bengkak<\/a><\/span><\/p>\n <\/p>\n Sumber<\/span> Health Grades. (2019). 10 Risk Factors for Angina.<\/a> www.healthgrades.com<\/span> <\/div><\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Penulis: Dea | Editor: Handa Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022 Angina pektoris merupakan istilah medis dari nyeri dada yang terjadi akibat penyumbatan arteri koroner. Apabila Anda mengalami angina pektoris, dada Anda terasa, seperti tertekan, berat, dan nyeri. Angina pektoris adalah kondisi yang umum terjadi dan hanya berlangsung sementara. Terdapat…<\/p>\nGejala Angina Pektoris<\/strong><\/h3>\n
\n
Penyebab Angina Pektoris<\/strong><\/h3>\n
\n
Faktor Risiko Angina Pektoris<\/strong><\/h3>\n
1. Memiliki Kolesterol Tinggi<\/strong><\/h4>\n
2. Memiliki Tekanan Darah Tinggi<\/strong><\/h4>\n
3. Merokok<\/strong><\/h4>\n
4. Diabetes<\/strong><\/h4>\n
5. Obesitas<\/strong><\/h4>\n
6. Stres<\/strong><\/h4>\n
7. Mengonsumsi Makanan yang Tidak Sehat<\/strong><\/h4>\n
8. Usia Tua<\/strong><\/h4>\n
9. Riwayat Keluarga<\/strong><\/h4>\n
10. Kurang Berolahraga<\/strong><\/h4>\n
\nMedical News Today. (2020). Everything You Need to Know About Angina. <\/a>www.medicalnewstoday.com<\/span>
\nMayo Clinic. (2020). Angina<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span>
\nMedlife. (2020). Angina Pectoris: Causes, Symptoms, and Treatment. www.medlife.com<\/span>
\nHeart. (2020). What is Cholesterol?.<\/a> www.heart.org<\/span><\/p>\n