{"id":10783,"date":"2021-02-01T08:56:29","date_gmt":"2021-02-01T01:56:29","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=10783"},"modified":"2023-07-17T03:50:04","modified_gmt":"2023-07-16T20:50:04","slug":"apa-itu-oogenesis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/apa-itu-oogenesis\/","title":{"rendered":"Mengenal Oogenesis, Proses Pembentukan Sel Telur Wanita"},"content":{"rendered":"

Penulis: Anugrah | Editor: Handa<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 11 Juli 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Sebelum sel telur dibuahi oleh sel sperma, dibutuhkan serangkaian proses panjang yang harus ditempuh. Proses ini disebut dengan oogenesis. Oogenesis yaitu proses pembentukan sel telur atau ovum yang terjadi di dalam ovarium atau indung telur.<\/p>\n

Perlu Anda ketahui, oogenesis terjadi di lapisan terluar ovarium, yang mana dimulai dengan oogonium dan mengalami mitosis untuk peningkatan jumlah. Bisa dikatakan, oogenesis adalah serangkaian proses dari reproduksi wanita<\/a>.<\/p>\n

Proses oogenesis melewati tiga tahap, yaitu:<\/p>\n

1. Prenatal Stage<\/em><\/h3>\n

Tahap ini merupakan tahap di mana oosit primer atau sel gamet betina tumbuh saat ditahan pada meiosis-I. Oosit primer merupakan sel diploid atau memiliki materi genetik yang identik dengan oogonium, sementara meiosis proses pembelahan sel pada makhluk hidup.<\/p>\n

Sel folikel lalu berkembang biak dan membentuk epitel kuboid berlapis. Sel itu dikenal sebagai sel granulosa. Sel-sel ini yang nantinya mengeluarkan glikoprotein untuk membentuk zona pelusida di sekitar oosit primer.<\/p>\n

2. Antral Stage<\/em><\/h3>\n

Tahap Ini adalah area yang berisi cairan yang ada di antara sel-sel granulosa dan akan bergabung dan membentuk ruang pusat berisi cairan yang disebut dengan antrum. Ini dikenal juga dengan folikel sekunder.<\/p>\n

Setiap siklus bulanan pada wanita, folikel sekunder berkembang di bawah pengaruh hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing<\/em>.<\/p>\n

3. Pre-Ovulatory Stage<\/em><\/h3>\n

Tahap ini disebabkan oleh lonjakan LH, dan proses meiosis-I selesai di sini. Dua sel haploid dengan ukuran yang tidak sama akan terbentuk di dalam folikel.<\/p>\n

Jika ada salah satu sel anak yang menerima sitoplasma lebih sedikit maka akan membentuk badan kutub. Sel ini nantinya tidak berkontribusi dalam proses pembentukan sel telur. Sel anak lainnya dikenal sebagai oosit sekunder.<\/p>\n

Kedua sel anak tersebut menjalani meiosis-II. Pada tahap ini pula, badan kutub akan membelah untuk membentuk dua badan kutub, sedangkan oosit sekunder ditangkap dalam tahap metafase meiosis-II.<\/p>\n

Baca Juga :\u00a0<\/strong>Penyebab Flek Cokelat Sebelum Haid<\/a><\/span><\/p>\n

Memahami Proses Ovulasi<\/h3>\n

Setelah proses panjang di atas, maka ovulasi ini yang menjadi faktor terjadinya kehamilan pada wanita. Ketika sel telur dilepaskan, kemungkinannya yaitu bisa atau tidak dibuahi oleh sperma.<\/p>\n

Jika terjadi pembuahan maka zigot (gabungan sel telur dan sel sperma) akan melakukan perjalanan sampai ke rahim untuk \u2018ditanamkan\u2019 di sana. Tahap itu yang kemudian berkembang dan dikenal dengan istilah kehamilan<\/a>.<\/p>\n

Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi 28 hari. Namun, tidak semua orang memiliki siklus 28 hari, sehingga waktu pastinya dapat bervariasi. Tanda-tanda ovulasi adalah peningkatan keputihan pada wanita<\/a>. Keputihan ini biasanya bening dan elastis, bahkan menyerupai putih telur.<\/p>\n

Setelah ovulasi, maka ada cairan yang keluar lagi lebih tebal dan cenderung keruh. Secara umum, proses ovulasi memberikan efek pada tubuh wanita, di antaranya:<\/p>\n