{"id":10726,"date":"2021-01-30T09:34:56","date_gmt":"2021-01-30T02:34:56","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=10726"},"modified":"2022-12-12T14:49:37","modified_gmt":"2022-12-12T07:49:37","slug":"apa-itu-sepsis-kenali-penyebab-dan-gejalanya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/apa-itu-sepsis-kenali-penyebab-dan-gejalanya\/","title":{"rendered":"Apa itu Sepsis? Kenali Penyebab dan Gejalanya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Aldo | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 7 November 2022<\/p>\n <\/p>\n Sepsis adalah respons ekstrem sistem imun tubuh terhadap suatu infeksi. Kondisi ini terjadi ketika suatu infeksi menyebar, lalu sistem imun memberikan respons peradangan yang berlebihan sehingga menyebabkan gejala tertentu, seperti demam dan jantung berdebar kencang.<\/p>\n Apabila tidak ditangani segera, sepsis dapat menyebabkan syok septik<\/a> (septic shock)<\/em>, yang bisa merusak organ tubuh dan menyebabkan penyakit yang mengancam nyawa.<\/p>\n Hampir semua jenis infeksi bisa menyebabkan sepsis. Sejumlah infeksi yang bisa berujung pada sepsis biasanya terjadi di paru-paru, kulit, saluran kemih, atau saluran pencernaan. Pada dasarnya, sepsis tidak bisa menular ke orang lain. Tetapi, sepsis bisa berasal dari suatu infeksi, dan beberapa infeksi bisa menular ke orang lain.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Efek Serius dari Sepsis, Cara Perawatan, dan Pencegahannya<\/a><\/p>\n Menurut estimasi WHO, pada 2017 ada 48,9 miliar kasus sepsis dan 11 juta kematian yang berkaitan dengan sepsis di seluruh dunia. Angka kematian tersebut setara dengan 20 persen jumlah kematian secara global.<\/p>\n Sementara itu, pada 2017 hampir setengah dari jumlah kasus sepsis global terjadi pada anak-anak, dengan perkiraan sebanyak 20 juta kasus dan 2,9 juta kematian anak di bawah lima tahun secara global.<\/p>\n Lalu, apa penyebab sepsis? Serta apa saja gejala-gejala yang timbul ketika orang mengidap sepsis? Mari simak penjelasannya di bawah ini.<\/p>\n Sepsis adalah proses yang kompleks dan sampai saat ini masih belum bisa dipahami sepenuhnya oleh para peneliti. Pada umumnya, infeksi akibat bakteri sering dianggap sebagai penyebab utama sepsis. Namun, sepsis dapat terjadi akibat infeksi lain, seperti parasit, fungi, atau virus.<\/p>\n Beberapa jenis infeksi yang sering berpotensi menyebabkan sepsis, di antaranya infeksi pada:<\/p>\n Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengidap sepsis. Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Syok, Kondisi Darurat yang Perlu Diwaspadai!<\/a><\/p>\n Gejala dan tanda sepsis bisa berbeda-beda, tergantung dari mana sepsis tersebut berasal. Sepsis terdiri dari tiga tahap, yakni sepsis, sepsis parah, dan syok septik. Untuk itu, apabila Anda mengalami gejala di bawah ini, disarankan untuk mencari perawatan medis segera mungkin.<\/p>\n Berikut ini gejala sepsis berdasarkan masing-masing tahap:<\/p>\n Dokter akan mendiagnosa Anda mengidap sepsis apabila Anda memiliki setidaknya dua dari gejala-gejala di bawah ini:<\/p>\n Pada tahap ini, sepsis menyebabkan kegagalan organ tubuh. Anda harus mengalami setidaknya satu dari tanda dan gejala di bawah ini untuk didiagnosa mengalami sepsis parah:<\/p>\n Sepsis yang semakin parah, bisa menyebabkan syok septik. Ketika syok septik terjadi, tekanan darah mengalami penurunan yang parah sehingga mengganggu sel dan membuat organ tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Syok septik dapat meningkatkan risiko kematian penderitanya.<\/p>\n Gejala syok septik mencakup semua gejala yang terjadi pada tahap sepsis parah. Syok septik juga ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah. Untuk menangani tekanan darah rendah tersebut, dibutuhkan perawatan untuk tetap menjaga tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 65 mm Hg.<\/p>\n Selain itu, tanda syok septik lainnya termasuk tingginya kadar asam laktat dalam darah (serum laktat). Kadar asam laktat yang terlalu tinggi menunjukkan sel-sel tubuh tidak menggunakan oksigen secara optimal.<\/p>\n Sepsis juga bisa menyerang bayi yang baru lahir. Kondisi ini disebut juga sepsis neonatal. Sepsis neonatal terjadi ketika bayi yang baru berusia satu bulan mengalami infeksi darah.<\/p>\n Sepsis neonatal dapat menyebabkan kematian pada bayi. Namun, bayi akan sembuh total apabila dilakukan diagnosa dan perawatan sejak awal.<\/p>\n Berikut ini tanda dan gejala pada sepsis neonatal:<\/p>\n Jika Anda mencurigai menderita sepsis atau mengalami beberapa gejala di atas, penting untuk segera mendapatkan pertolongan medis, terutama jika Anda mengalami infeksi.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Sepsis Neonatorum, Infeksi Darah pada Bayi Baru Lahir<\/a><\/p>\n <\/p>\nSumber<\/span> Centers for Disease Control and Prevention. (2020). What is sepsis?<\/a>. www.cdc.gov<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). Sepsis<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2021). Sepsis<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2020). Sepsis: What you need to know<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n National Institute of General Medical Sciences. What is sepsis?<\/a>. www.nigms.nih.gov<\/span><\/p>\n Verywell Health. (2019). What Is Sepsis?<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\nSeberapa Umum Kondisi Ini?<\/strong><\/h3>\n
Penyebab Sepsis<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Gejala Sepsis<\/strong><\/h3>\n
1. Sepsis<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Sepsis Parah<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Syok Septik<\/strong><\/h4>\n
\n