{"id":10269,"date":"2021-01-17T09:36:11","date_gmt":"2021-01-17T02:36:11","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=10269"},"modified":"2022-09-20T11:52:32","modified_gmt":"2022-09-20T04:52:32","slug":"obat-kortikosteroid","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/obat-kortikosteroid\/","title":{"rendered":"Jenis, Kegunaan, dan Efek Samping dari Obat Kortikosteroid"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anugrah | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 7 September 2022<\/p>\n <\/p>\n Kortikosteroid adalah golongan obat yang secara efektif bisa mengurangi peradangan dan mengobati berbagai gejala penyakit. Obati ini menyerupai hormon kortisol yang diproduksi tubuh pada saat stres, di mana hormon ini berfungsi mengurangi peradangan dengan cepat dan meredam respons imun yang terlalu aktif.<\/p>\n Karena obat ini bisa meredakan pembengkakan, gatal, kemerahan dan reaksi dari alergi, dokter kerap meresepkan kortikosteroid untuk mengobati sejumlah penyakit, seperti asma, radang sendi, lupus, hingga alergi.<\/p>\n Beberapa kortikosteroid yang lebih sering diresepkan adalah kortison, hidrokortison, prednison, prednisolon, dan metilprednisolon<\/a>. Obat-obatan ini adalah obat keras dan hanya tersedia dengan resep dokter.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>7 Obat Gatal Alami Efektif Redakan Ruam dan Gatal<\/a><\/p>\n Obat ini bekerja dengan 2 cara, yaitu sistemik atau terlokalisasi (lokal). Kortikosteroid terlokalisasi bekerja dengan menargetkan bagian tubuh tertentu, di mana obat akan langsung menuju ke tempat peradangan berada.<\/p>\n Kortikosteroid lokal dapat diterapkan melalui krim kulit, obat tetes mata dan telinga, serta inhaler untuk mengatasi gangguan pada paru-paru. Obat jenis ini digunakan untuk mengobati kondisi, seperti asma<\/a> dan gatal-gatal.<\/p>\n Sedangkan kortikosteroid sistemik bekerja melalui darah untuk membantu lebih banyak bagian tubuh. Jenis ini dapat diberikan melalui obat-obatan oral, infus, atau suntikan. kortikosteroid sistemik mengobati kondisi, seperti lupus<\/a> dan multiple sclerosis<\/a>.<\/p>\n Kortikosteroid bekerja cepat di dalam tubuh, yang membuatnya berguna untuk mengobati gejala parah yang tiba-tiba, seperti reaksi alergi. Obat ini juga dapat menekan sistem kekebalan, yang membuatnya bermanfaat untuk mengobati penyakit autoimun.<\/p>\n Dengan kemampuannya mengobati berbagai kondisi medis, kortikosteroid sering kali digunakan untuk mengobati berbagai gangguan inflamasi, pernapasan, atau autoimun.<\/p>\n Meskipun sangat efektif, kortikosteroid biasanya digunakan dalam waktu singkat untuk menghindari efek samping yang berpotensi serius. Untuk kondisi kronis tertentu (seperti multiple sclerosis atau asma), kortikosteroid oral atau inhalasi dosis rendah dapat digunakan dengan aman secara berkelanjutan.<\/p>\n Dokter bisa meresepkan berbagai bentuk kortikosteroid, tergantung pada masalahnya. Misalnya saja, untuk mengatasi masalah kulit, dokter mungkin meresepkan krim atau salep kortikosteroid.<\/p>\n Secara umum, kortikosteroid aman dan bekerja dengan baik jika obatnya diminum sesuai anjuran dokter. Namun, seperti halnya semua obat, Anda harus tahu tentang kemungkinan efek sampingnya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Krim Hydrocortisone untuk Mengatasi Masalah Kulit<\/a><\/p>\n Beberapa hal juga perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi kortikosteroid:<\/p>\n Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah mengalami reaksi negatif terhadap obat sebelumnya. Juga beri tahu dokter tentang alergi apa pun yang Anda miliki.<\/p>\n Kortikosteroid juga dapat mengubah efek obat lain. Namun, kemungkinan interaksi yang terjadi dengan inhalasi atau suntikan kortikosteroid.<\/p>\n Hati-hati juga dengan apa yang Anda makan saat minum obat ini. Steroid tertentu tidak boleh dikonsumsi dengan makanan, karena interaksi dapat terjadi. Pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang efeknya pada kortikosteroid.<\/p>\n Kortikosteroid merupakan obat yang sangat kuat. Selain efektif dalam menangani masalah medis Anda, obat ini juga memiliki efek samping yang bisa sangat serius.<\/p>\n Efek samping yang timbul juga bervariasi tergantung jenis, cara pemberian obat ini, serta masing-masing orang. Secara umum, efek samping kortikosteroid oral cenderung paling parah, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama.<\/p>\n Efek samping kortikosteroid dapat diminimalkan dengan mengambil dosis efektif terendah dalam waktu singkat. Jangan pernah mengubah dosis yang Anda butuhkan kecuali ada rekomendasi dari dokter.<\/p>\n Beberapa efek samping yang terjadi biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek samping ini mungkin hilang selama pengobatan karena tubuh Anda menyesuaikan dengan obatnya.<\/p>\n Efek samping umum dari kortikosteroid inhalasi dapat meliputi:<\/p>\n Kortikosteroid topikal dapat menyebabkan kulit tipis, jerawat, dan lesi kulit merah. Saat disuntikkan, obat ini dapat menyebabkan:<\/p>\n Efek samping dari kortikosteroid oral mungkin termasuk:<\/p>\n Jika digunakan secara berlebihan atau diberikan dalam dosis yang terlalu tinggi, beberapa kortikosteroid dapat menyerupai gejala sindrom Cushing<\/a>. Sindrom Cushing merupakan kondisi tingginya kadar hormon kortisol yang tidak normal.<\/p>\n Sindrom ini ditandai dengan penambahan berat badan, timbunan lemak (terutama di bagian wajah dan punggung atas), stretch mark<\/em><\/a> berwarna ungu (di payudara, lengan, perut, dan paha), dan kulit menipis yang mudah memar.<\/p>\n Konsultasikan dengan dokter jika Anda khawatir dengan kemungkinan efek samping yang ditimbulkan. Jangan berhenti minum obat tanpa berbicara dengan dokter. Menghentikan pengobatan yang diresepkan dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>Analsik: Pahami Kegunaan, Dosis, serta Efek Sampingnya<\/a><\/p>\n Sumber<\/span> Medical News Today. (2020). What to know about corticosteroids<\/a>.www.medicalnewstoday.com<\/span> <\/div><\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Penulis: Anugrah | Editor: Umi Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida Terakhir ditinjau: 7 September 2022 Kortikosteroid adalah golongan obat yang secara efektif bisa mengurangi peradangan dan mengobati berbagai gejala penyakit. Obati ini menyerupai hormon kortisol yang diproduksi tubuh pada saat stres, di mana hormon ini berfungsi mengurangi peradangan dengan cepat dan meredam respons imun…<\/p>\nJenis dan Cara Kerja\u00a0Kortikosteroid<\/strong><\/h3>\n
Apa\u00a0Manfaat Kortikosteroid?<\/strong><\/h3>\n
Peringatan Penggunaan <\/strong>Kortikosteroid<\/h3>\n
\n
Efek Samping Kortikosteroid<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\nMedicinenet. Corticosteroids Drugs: Systemic, Oral, Injections, and Types<\/a>. www.medicinenet.com<\/span>
\nHealthline. (2018). Corticosteroids: What Are They?<\/a>. www.healthline.com<\/span>
\nNational Center for Biotechnology Information. Corticosteroid Adverse Effects<\/a>. www.ncbi.nlm.nih.gov<\/span>
\nMayo Clinic. (2020). Corticosteroid (Oral Route, Parenteral Route)<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span>
\nVerywell Health. (2020). Corticosteroids for Inflammation<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\n