{"id":10235,"date":"2021-01-15T13:34:41","date_gmt":"2021-01-15T06:34:41","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=10235"},"modified":"2021-01-15T13:34:41","modified_gmt":"2021-01-15T06:34:41","slug":"ketahui-perbedaan-swab-antigen-rapid-test-dan-pcr","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-perbedaan-swab-antigen-rapid-test-dan-pcr\/","title":{"rendered":"Ketahui Perbedaan Swab Antigen, Rapid Test dan PCR"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dita | Editor: Atsa<\/p>\n

Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Meskipun vaksin sudah mulai diproduksi, belum ada yang bisa memastikan kapan distribusinya bisa merata. Sementara itu kebutuhan akan pengujian virus pada penderita semakin tinggi seiring dengan kembali normalnya berbagai aktivitas.<\/span><\/p>\n

Seiring berjalannya waktu, alat uji Covid-19 pun semakin beragam. Beberapa cara yang mungkin pernah Anda dengar adalah swab antigen, rapid test dan PCR. Apa sebenarnya yang perbedaan antara ketiga cara pengujian tersebut dan mana yang dianggap paling akurat? Simak penjelasannya berikut ini!<\/span><\/p>\n

Pengertian Swab Antigen dan Cara Kerjanya<\/b><\/h3>\n

Swab antigen adalah salah satu uji cepat untuk mendeteksi virus Covid-19. Cara pengujiannya adalah dengan mengambil sampel yang ada pada tenggorokan dan pangkal hidung. Langkah ini kurang lebih sama dengan tes PCR. Hanya saja hasil tes swab antigen bisa lebih cepat diketahui dibanding dengan PCR.<\/span><\/p>\n

Swab antigen dilakukan untuk menemukan protein yang terdapat pada permukaan virus. Cara kerjanya sedikit berbeda dari PCR yang mendeteksi materi genetik di dalam virus Covid-19. Meski mirip, namun dari segi akurasi, swab antigen tidak bisa dijadikan acuan untuk diagnosis. Ini karena reagen yang digunakan bisa saja salah mengenali protein virus atau bahkan tidak mengenalinya sama sekali.<\/span><\/p>\n

Pakar kesehatan menganjurkan untuk tetap melakukan tes PCR pasca melakukan swab antigen. Terlebih bagi Anda yang memperoleh hasil negatif pada swab antigen namun tetap menunjukkan gejala.
\n<\/span><\/p>\n

Orang-orang yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 juga lebih disarankan untuk mengambil tes PCR alih-alih swab antigen saja.<\/span><\/p>\n

Pengertian Rapid Test dan Cara Kerjanya<\/b><\/h3>\n

Rapid test merupakan tes Covid-19 yang paling mudah dan simpel. Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah dari orang yang akan diuji. Selanjutnya, darah akan diletakkan pada perlengkapan atau alat uji untuk membaca ada atau tidaknya protein antibodi dalam darah orang tersebut.<\/span><\/p>\n

Protein antibodi biasanya akan terbaca jika tubuh sudah membentuknya. Pembentukan akan terjadi saat tubuh seseorang terpapar virus Covid-19 atau material pathogen lainnya. Lantas, bagaimana tingkat akurasi dari rapid test?<\/span><\/p>\n

Rapid test bisa digunakan sebagai pemeriksaan pendahuluan. Meski sangat berguna untuk menentukan langkah dan tindakan medis lanjutan, namun sama seperti swab antigen, rapid test juga tidak bisa dijadikan acuan untuk melakukan diagnosis. Penyebabnya adalah:<\/span><\/p>\n