{"id":10087,"date":"2021-01-09T15:56:25","date_gmt":"2021-01-09T08:56:25","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=10087"},"modified":"2023-07-14T00:44:28","modified_gmt":"2023-07-13T17:44:28","slug":"sering-mengalami-mentruasi-tidak-lancar-ini-5-obat-untuk-pelancar-menstrausi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/sering-mengalami-mentruasi-tidak-lancar-ini-5-obat-untuk-pelancar-menstrausi\/","title":{"rendered":"5 Obat Pelancar Haid yang Perlu Anda Ketahui"},"content":{"rendered":"

Penulis: Devita | Editor: Handa<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 11 Juli 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Tidak sedikit wanita mencari obat pelancar haid untuk mengatasi gangguan kesehatan pada tamu bulanan mereka.<\/p>\n

Periode menstruasi setiap wanita sangat bervariasi. Namun, rata-rata wanita mengalami siklus menstruasi<\/a> setiap 28 hari sekali. Satu kali siklus menstruasi biasanya berlangsung 2-8 hari. Siklus tersebut masih dianggap normal jika terjadi dalam 21-35 hari. Pola hidup dan stres sangat memengaruhi siklus bulanan Anda.<\/p>\n

Apa yang harus Anda lakukan jika siklus menstruasi sering telat? Selain menggunakan cara alami, seperti memperbanyak olahraga<\/a>, mengurangi stres<\/a>, dan makan makanan bergizi<\/a>, Anda juga perlu mengonsumsi obat pelancar haid. Akan tetapi untuk mengonsumsi obat tersebut harus sesuai dengan resep dokter.<\/p>\n

Adapun beberapa obat pelancar haid, meliputi:<\/p>\n

1. Clomiphene <\/em>(Serophene)<\/h3>\n

Pemberian obat ini ditujukan kepada wanita yang memiliki siklus ovarium tidak teratur. Clomiphene<\/em> atau serophene<\/em> <\/a>dikenal sebagai obat penghambat hormon estrogen.<\/p>\n

Penghambatan estrogen memungkinkan hipotalamus dan kelenjar pituitari yang terdapat di otak melepaskan hormon GnRH, FSH, dan LH. Ketiga hormon tersebut berperan merangsang ovarium untuk memperbanyak produksi sel telur (ovum).<\/p>\n

Sebanyak 60-80 persen wanita yang mengonsumsi obat ini bisa mempercepat masa ovulasinya, sehingga siklus menstruasi<\/a> akan lancar dan membantu meningkatkan potensi kehamilan. Walaupun demikian, clomiphene memiliki efek samping, seperti kembung, mual, sakit kepala, tubuh terasa panas. Efek ini tidak tergolong serius dan akan cepat hilang.<\/p>\n

2. Gonadotropin<\/h3>\n

Obat ini berupa hormon sintetis yang disuntikan ke tubuh. Hormon ini meliputi gonadotropin-releasing hormone agonist<\/em> (GnRH agonist), follicle-stimulating hormone<\/em> (FSH), atau human chorionic gonadotropin<\/em> (hCG). Sebenarnya hormon tersebut secara alami diproduksi tubuh tapi jumlahnya tidak terlalu banyak.<\/p>\n

Peran ketiganya adalah merangsang ovarium agar memproduksi ovum sehingga memperlancar siklus menstruasi. Setelah menggunakan obat ini efek samping yang mungkin timbul adalah pembengkakan sementara dan kemerahan di area bekas suntikan. Selain itu, rahim juga lebih lunak karena adanya penumpukan cairan.<\/p>\n

3. Pil KB<\/h3>\n

Tidak hanya untuk mencegah kehamilan<\/a>, pil KB<\/a> juga bisa Anda gunakan untuk melancarkan menstruasi. Biasanya, menstruasi akan lancar setelah mengonsumsi pil KB selama 6 bulan.<\/p>\n

Pil KB<\/a> berperan meningkatkan protein globulin yang berperan dalam hormon seks. Protein globulin bisa mengikat salah satu penyebab haid tidak lancar yaitu kelebihan hormon androgen. Beberapa efek samping mengonsumsi pil KB, seperti:<\/p>\n