{"id":10061,"date":"2021-01-08T19:14:04","date_gmt":"2021-01-08T12:14:04","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=10061"},"modified":"2022-12-29T13:19:48","modified_gmt":"2022-12-29T06:19:48","slug":"penyebab-kadar-bilirubin-meningkat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyebab-kadar-bilirubin-meningkat\/","title":{"rendered":"Apa itu Bilirubin? Ketahui Penyebab Kadar Bilirubin Bisa Meningkat"},"content":{"rendered":"

Penulis: Anugrah | Editor: Umi<\/p>\n

Diti<\/span>njau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Bilirubin adalah zat kekuningan yang ada dalam darah. Pigmen inilah yang membuat urine dan feses (tinja) menjadi kuning. Zat ini terbentuk saat proses pemecahan sel darah merah yang tua atau rusak di dalam tubuh.<\/p>\n

Selanjutnya, bilirubin digabungkan dengan zat lain untuk membentuk empedu dan disimpan di kantung empedu. Bilirubin kemudian keluar dari tubuh melalui urine dan feses.<\/p>\n

Normalnya, kadar bilirubin berkisar antara 0,3 dan 1,2 miligram per desiliter (mg\/dL). Jika di atas 1,2 mg\/dL, maka kadar bilirubin dianggap tinggi. Kondisi dengan kadar bilirubin yang tinggi disebut hiperbilirubinemia. Kondisi ini biasanya merupakan tanda adanya kondisi medis atau penyakit tertentu sehingga penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Ketahui Fungsi Albumin bagi Tubuh<\/a><\/p>\n

Penyebab Kadar Bilirubin Naik<\/strong><\/h3>\n

Ada beberapa alasan peningkatan kadar bilirubin. Hal ini karena baik penyebab maupun gejala peningkatan kadar bilirubin akan tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya. Penyebab umum hiperbilirubinemia antara lain:<\/p>\n

1. Batu Empedu<\/strong><\/h4>\n

Batu empedu<\/a> dapat terbentuk jika tubuh Anda memproduksi terlalu banyak bilirubin karena kondisi hati atau jika hati Anda menghasilkan terlalu banyak kolesterol.<\/p>\n

Selain itu, peningkatan kadar bilirubin juga bisa menjadi tanda komplikasi dari infeksi saluran empedu atau adanya kelainan darah. Bilirubin juga dapat menumpuk saat kantung empedu Anda tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik.<\/p>\n

2. Gangguan Genetik<\/strong><\/h4>\n

Gangguan genetik yang secara tidak langsung merusak fungsi hati (seperti hemokromatosis) atau secara langsung merusak fungsi hati (seperti sindrom Gilbert) dapat meningkatkan jumlah bilirubin.<\/p>\n

Hemokromatosis herediter merupakan kelainan genetik bawaan ketika zat besi di dalam tubuh terlalu banyak. Sedangkan sindrom Gilbert merupakan kondisi hati genetik yang mengakibatkan hati Anda tidak memproses bilirubin dengan benar. Sehingga kondisi ini menyebabkan bilirubin menumpuk di aliran darah Anda.<\/p>\n

3. Penyakit Hati<\/strong><\/h4>\n

Gangguan fungsi hati dapat menyebabkan bilirubin menumpuk di dalam darah Anda. Hal ini karena hati Anda kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan dan memproses bilirubin dari aliran darah Anda.<\/p>\n

Beberapa gangguan atau kondisi yang memengaruhi fungsi hati Anda, termasuk hepatitis<\/a>, sirosis<\/a>, kanker hati<\/a>, dan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD). Gejala umum gangguan hati meliputi penyakit kuning, nyeri atau pembengkakan perut, pembengkakan kaki atau pergelangan kaki (edema<\/a>), dan urine berwarna gelap.<\/p>\n

4. Kolestasis <\/strong>Intrahepatik pada Ibu Hamil<\/h4>\n

Kolestasis intrahepatik adalah kondisi sementara yang dapat terjadi selama trimester terakhir kehamilan. Kondisi ini menyebabkan saluran empedu melambat atau berhenti sehingga mempersulit hati Anda untuk memproses bilirubin dari darah, yang menyebabkan kadar bilirubin tinggi.<\/p>\n

5. Anemia<\/strong> Hemolitik<\/h4>\n

Anemia hemolitik<\/a> terjadi ketika sel darah di aliran darah Anda rusak terlalu cepat. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh kanker (seperti leukemia<\/a> atau limfoma<\/a>), penyakit autoimun (seperti lupus<\/a>), atau obat-obatan (seperti asetaminofen, ibuprofen<\/a>, dan penisilin<\/a>).<\/p>\n

6. Efek Samping Obat-obatan<\/strong><\/h4>\n

Beberapa obat juga dapat menyebabkan peningkatan bilirubin dengan merusak fungsi hati. Kondisi ini seringkali akibat dari penggunaan obat-obatan yang lama atau berlebihan.<\/p>\n

Obat-obatan ini termasuk antibiotik (seperti amoxicillin<\/a>), pil KB<\/a>, obat golongan statin, dan obat anti kejang. Bahkan obat-obatan herbal tertentu juga dapat meningkatkan kadar bilirubin.<\/p>\n

Bilirubin Tinggi pada Bayi Baru Lahir<\/strong><\/h3>\n

Bayi baru lahir dengan kadar bilirubin tinggi memiliki kondisi yang dalam istilah medis disebut hiperbilirubinemia neonatal, atau penyakit kuning pada bayi baru lahir. Kondisi ini menyebabkan kulit dan mata berwarna kuning.<\/p>\n

Penyakit kuning terjadi karena saat lahir, hati bayi seringkali belum mampu memproses bilirubin sepenuhnya. Menurut Cedars Sinai Medical Center<\/em>, sekitar 60% bayi baru lahir cukup bulan dan 80% bayi prematur mengalami penyakit kuning.<\/p>\n

Kebanyakan kasus penyakit kuning pada bayi tidak parah dan gejalanya bisa sembuh secara alami. Meski begitu, penting untuk tetap dilakukan pemantauan ketat oleh dokter. Ini karena kadar bilirubin yang tinggi dapat menjadi racun bagi saraf dan menyebabkan kerusakan otak.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Penyakit Kuning pada Bayi, Apakah Kondisi Ini Berbahaya?<\/a><\/p>\n

Tes Bilirubin <\/strong>dan Pengobatan<\/h3>\n

Hiperbilirubinemia dapat didiagnosis dengan tes darah. Selain memeriksa kadar bilirubin dalam darah, tes ini juga dapat dilakukan untuk:<\/p>\n