Waspadai Tulang Retak dan Cara Pengobatannya

Waspadai Tulang Retak dan Cara Pengobatannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Tulang retak terjadi karena adanya retakan kecil pada tulang yang seringkali terjadi di kaki atau tungkai bawah Anda. Retakan umumnya terjadi akibat olahraga yang melibatkan lompatan atau lari berulang. Kondisi ini juga dapat terjadi pada anggota badan lainnya, dan sering dikaitkan dengan jatuh atau kecelakaan.

Retakan pada tulang umumnya berkembang secara bertahap sebagai akibat dari penggunaan yang berlebihan, berbeda dengan patah tulang yang lebih parah sebagian besar disebabkan oleh trauma akut, seperti jatuh. Meskipun tulang retak dapat sembuh dengan istirahat cukup, kondisi ini dapat menyakitkan dan dapat berlangsung selama beberapa minggu.

Siapa yang Lebih Berisiko?

Tulang retak jauh lebih mungkin berkembang pada Anda yang baru saja memulai olahraga dengan tiba-tiba meningkatkan intensitas latihan Anda. Ketika otot tidak dikondisikan, maka otot-otot tersebut akan mudah lelah dan tidak dapat menopang, serta melindungi tulang. Lebih banyak tekanan langsung pada tulang, dapat menyebabkan patah tulang.

Kegiatan olahraga yang berdampak tinggi memiliki risiko tulang retak paling signifikan adalah:

  • Bola basket
  • Sepak bola
  • Tenis dan badminton
  • Ballet
  • Olahraga trek dan lapangan

Tulang retak juga dapat berkembang sebagai akibat dari perubahan mendadak pada intensitas, durasi, frekuensi, atau jenis aktivitas fisik yang Anda lakukan. Penting untuk diingat, bahwa cedera ini dapat terjadi terlepas dari kebugaran fisik Anda.

Faktor-faktor tertentu terkait dengan peningkatan risiko tulang retak ini termasuk:

  • Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi tulang retak, dan lebih sering terjadi pada wanita, terutama pada mereka yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.
  • Kelainan anatomi seperti beberapa kelainan dapat terus menerus memicu ketegangan pada tulang tertentu, seperti memiliki kaki datar atau lengkungan tinggi. Dan hal ini juga dapat diperparah dengan alas kaki yang berkualitas rendah atau usang.
  • Masalah tulang atau kondisi yang dapat mempengaruhi dan melemahkan tulang, seperti osteoporosis.
  • Pernah mengalami retak tulang sebelumnya, yang membuat tulang Anda lebih rentan terhadap fraktur yang berulang.
  • Ketidakseimbangan diet juga dapat melemahkan tulang, yang seharusnya dapat berkembang. Namun, dari diet yang kekurangan nutrisi penting untuk kesehatan tulang seperti kalsium atau vitamin D, sehingga meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.

Diagnosa

Jika Anda merasa mengalami tulang retak, penting untuk sesegera mungkin mencari perawatan dari dokter. Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan kesehatan umum Anda. Juga mengajukan pertanyaan tentang diet yang mungkin Anda jalani, serta obat-obatan, dan faktor risiko lainnya.

Kemudian dokter Anda akan melakukan beberapa pemeriksaan, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik

Dengan memeriksa area yang sakit, dan dokter mungkin akan memeriksakan tekanan lembut untuk melihat apakah itu menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit tersebut sebagai bentuk respons terhadap tekanan, dan seringkali menjadi kunci bagi dokter untuk mendiagnosis tulang retak.

  • Magnetic resonance imaging (MRI) merupakan tes pencitraan terbaik untuk menemukan tulang retak. Tes ini menggunakan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar tulang Anda. Pemeriksaan ini dapat memberikan hasil terbaik untuk menentukan jenis cedera Anda.
  • Pemindaian tulang

Pemindaian tulang melibatkan sejumlah kecil bahan radioaktif melalui pembuluh darah. Zat ini terakumulasi di area di mana tulang sedang dirawat. Tes ini sebenarnya hanya menunjukkan peningkatan suplai darah ke area tertentu, sehingga tidak secara khusus membuktikan adanya keretakan tulang.

Perawatan dan Pengobatan

Jika Anda mengalami keretakan tulang, kemungkinan Anda akan direkomendasikan untuk melakukan salah satu perawatan pertama, yaitu RICE. Teknik ini dapat membantu mengurangi pembengkakan, meredakan rasa sakit, dan mempercepat penyembuhan.

Metode RICE mencakup empat langkah sebagai berikut:

1. Rest (Istirahat)

Rasa sakit yang Anda alami merupakan sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang salah. Maka, segera hentikan aktivitas setelah Anda terluka atau cedera, dan istirahat sebanyak mungkin. Melakukan kegiatan dengan cedera tertentu, dapat memperburuk kerusakan pada tulang Anda, dan dapat menunda pemulihan. Beristirahat juga dapat membantu mencegah cedera lebih lanjut.

2. Ice (Es)

Kompres es merupakan metode yang terbukti ampuh untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Gunakan kompres es selama 15 hingga 20 menit, setiap 2 sampai 3 jam, selama hari pertama dan kedua setelah Anda cedera.

3. Compression (Kompresi)

Yang artinya membungkus area yang terluka untuk mencegah pembengkakan. Anda dapat menggunakan perban medis elastis atau biasa disebut tensocrepe, dengan menerapkannya dimana tulang Anda mengalami keretakan. Jangan membalutkannya terlalu kencang, karena akan mengganggu aliran darah.

4. Elevation (Ketinggian)

Artinya mengangkat bagian tubuh yang sakit di atas tingkat jantung Anda. Teknik ini dapat meredakan rasa sakit, sensasi berdenyut, dan pembengkakan. Hal ini merupakan hal yang paling mudah dilakukan, terutama jika pergelangan kaki Anda yang cedera.

Baca Juga: Beragam Obat untuk Atasi Patah Tulang

Sumber

Medical News Today. (2021). What is a fracture?. www.medicalnewstoday.com

WebMD. (2021). Stress Fractures. www.webmd.com

Healthline. (2020). Hairline (Stress) Fracture. www.healthline.com

WebMD. (2021). What Is the RICE Method for Injuries?. www.webmd.com