Waspadai Mimisan pada Anak

Waspadai Mimisan pada Anak

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2020

 

Dalam istilah kedokteran, mimisan dikenal dengan sebutan epistaksis. Mimisan bisa terjadi ketika ada perdarahan di jaringan dalam hidung karena adanya pembuluh darah yang rusak. Sebagian besar anak-anak mengalami mimisan pada area depan dekat dengan lubang hidung. Hal ini terjadi karena di area tersebut banyak terdapat pembuluh darah kecil yang mudah rusak.

Mimisan mungkin terlihat menakutkan bagi sebagian orang, tapi sebenarnya ini bukanlah masalah serius. Mimisan umum terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang tinggal di daerah dengan iklim kering. Mimisan juga bisa terjadi saat musim dingin. Ketika cuaca memanas, area di dalam hidung bisa mengalami pengeringan yang kemudian keras, retak dan berdarah menyebabkan terjadinya mimisan.

Apa yang Dapat Menyebabkan Mimisan pada Anak?

Ada beberapa penyebab umum di balik mimisan yang menyerang anak-anak antara lain:

1. Udara kering

Udara kering ini bisa mencakup udara di dalam ruangan hingga iklim secara keseluruhan. Udara kering yang dihirup oleh anak-anak ini bisa mengiritasi dan mengeringkan membran hidung. Akibatnya akan terjadi pengerasan dan keretakan yang memunculkan perdarahan.

2. Menggaruk atau mencongkel hidung

Penyebab kedua yang paling umum adalah ketika anak menggaruk atau mencongkel area dalam hidung dengan ujung jarinya. Ini bisa melukai pembuluh darah dan menyebabkan mimisan.

3. Trauma

Saat anak mengalami cedera pada hidung, ini juga bisa memicu mimisan. Meski bukan masalah serius, tapi Anda tetap harus mencari pertolongan medis jika perdarahan tidak berhenti dalam 10 menit.

4. Pilek, alergi atau infeksi sinus

Penyakit apapun yang berhubungan dengan saluran di area hidung termasuk hidung tersumbat dan iritasi, juga bisa menyebabkan mimisan.

5. Infeksi bakteri

Infeksi dari bakteri bisa menyebabkan daerah yang sakit dan berkerak di membran dalam hidung mengalami infeksi dan perdarahan.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, mimisan yang terjadi terlalu sering juga bisa disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan pembekuan darah atau adanya kelainan pada pembuluh darah. Jika anak mengalami mimisan yang tidak terkait dengan salah satu penyebab yang sudah disebutkan di atas, segera lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk menemukan penyebab sebenarnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Mimisan dan Kapan Harus ke Dokter?

Ketika anak mengalami mimisan, Anda tidak perlu panik. Mimisan biasanya hanya berlangsung sebentar dan tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius. Untuk mengatasinya Anda bisa:

  • Mendudukkan anak dengan posisi tegak dan sedikit condong ke depan.
  • Jangan menyandarkan anak apalagi membaringkannya karena ini bisa menyebabkan darah tertelan, batuk dan muntah.
  • Jepit ujung hidung dengan dua jari menggunakan tisu atau handuk bersih. Biarkan anak bernapas lewat mulut.
  • Terus tekan hidung selama 10 menit meskipun Anda merasa perdarahannya sudah berhenti.

Jangan menyumpal hidung dengan kain kasa, tisu atau kapas. Hindari menyemprotkan cairan apapun ke dalam hidung saat anak mengalami mimisan.

Meski termasuk bukan masalah serius, ada beberapa kondisi yang mungkin mengharuskan Anda membawa anak ke dokter. Misalnya saja ketika mimisan sering terjadi, ada tanda-tanda lain yang mencurigakan yang muncul seiring dengan perdarahan atau setelah anak mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Mimisan memerlukan penanganan khusus jika:

  • Terjadi terus menerus selama 20 menit meskipun hidung sudah ditekan.
  • Terjadi bersamaan dengan cedera kepala, jatuh atau benturan di area wajah.
  • Anak mengalami sakit kepala parah, demam atau gejala lain yang mengkhawatirkan.
  • Hidung anak terlihat bengkak atau patah.
  • Anak kehilangan terlalu banyak darah, terlihat pucat, lemas atau pingsan.

Selain melakukan perawatan, Anda juga harus bisa membuat anak tetap merasa tenang. Mereka mungkin akan ketakutan, apalagi jika baru pertama kali mengalami mimisan. Yakinkan anak bahwa kondisi itu adalah hal yang wajar dan bukan masalah serius.

Baca Juga: 8 Pilihan Olahraga Menyenangkan untuk Anak

Sumber


The Royal Children’s Hospital Melbourne (2018). Nosebleed. www.rch.org.au
Medical News Today (2019). When to See Doctor if A Child Has a Nosebleed. www.medicalnewstoday.com
Healthline (2016). Nosebleeds in Children: Causes, Treatment and Prevention. www.healthline.com
John Hopkins Medicine (2019). Nosebleed (Epistaxis) in Children. www.hopkinsmedicine.org