Waspadai Hiperlipidemia, Ketidakseimbangan Lemak Dalam Darah

Waspadai Hiperlipidemia, Ketidakseimbangan Lemak Dalam Darah

Penulis: Dita | Editor: Umi

Hiperlipidemia adalah istilah medis untuk kandungan lemak yang tinggi dalam darah. Lemak yang dimaksud meliputi kolesterol dan trigliserida.

Meskipun bisa merupakan kondisi yang disebabkan oleh keturunan, hiperlipidemia lebih sering disebabkan oleh faktor gaya hidup termasuk pola makan yang tidak seimbang serta aktivitas fisik yang terlalu sedikit.

Jenis hiperlipidemia yang paling umum terjadi adalah kolesterol tinggi. Selain itu, ada juga hiperlipidemia yang disebabkan oleh kandungan trigliserida yang tinggi dalam darah, yakni hipertrigliseridemia dan hiperlipidemia campuran yang disebabkan oleh kadar kolesterol sekaligus trigliserida yang tinggi dalam darah.

Hiperlipidemia sangat umum terjadi, terutama di negara maju. Kasusnya juga terus mengalami peningkatan di berbagai penjuru dunia.

Baca Juga: Ketahui Hiperkolesterolemia, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab dan Faktor Risiko Hiperlipidemia

Hiperlipidemia merupakan bentuk ketidakseimbangan kolesterol dalam darah yang disebabkan terlalu banyak LDL (kolesterol jahat) dan terlalu sedikit HDL (kolesterol baik) untuk membersihkannya.

Ada 2 klasifikasi utama hiperlipidemia. Pertama, hiperlipidemia yang diwarisi dari dari orang tua (keturunan atau familial hiperlipidemia) dan hiperlipidemia yang berkembang karena beberapa faktor (acquired hyperlipidemia).

Untuk kasus hiperlipidemia yang kedua, penyebabnya antara lain:

  • Adanya kondisi kesehatan yang mendasari
  • Jenis obat yang dikonsumsi
  • Gaya hidup.

Baca Juga: Waspadai 8 Penyakit Akibat Kolesterol Tinggi

1. Acquired Hyperlipidemia

Hiperlipidemia paling sering terjadi karena faktor gaya hidup tertentu. Bisa juga karena obat yang Anda minum atau karena kondisi kesehatan tertentu yang Anda miliki.

Hiperlipidemia karena Gaya Hidup

Faktor gaya hidup bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik dalam darah.

Menurut American Heart Association, gaya hidup yang bisa berpeluang meningkatkan risiko seseorang mengalami hiperlipidemia termasuk:

  • Pola makan yang tidak seimbang
  • Kurang olahraga
  • Merokok atau terpapar asap rokok dalam frekuensi tinggi
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Konsumsi alkohol berlebih.

Hiperlipidemia karena Kondisi Kesehatan Tertentu

Kondisi kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan kadar kolesterol di dalam darah meningkat antara lain:

  • Penyakit ginjal
  • Diabetes
  • Sindrom ovarium polikistik atau PCOS
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif
  • Penyakit hati.

Kondisi bawaan dan kehamilan juga bisa menyebabkan kolesterol tinggi.

Hiperlipidemia karena Konsumsi Obat-obatan

Kadar kolesterol dalam darah terkadang juga bisa dipengaruhi oleh obat-obatan tertentu, seperti:

  • Pil KB
  • Obat-obatan yang bersifat diuretik
  • Kortikosteroid
  • Antiretroviral yang digunakan untuk pengobatan HIV
  • Beta-blocker.

Beta-blocker jarang memengaruhi kadar kolesterol dan biasanya jarang menyebabkan pasien harus menghentikan pengobatan. Sebagai gantinya, dokter mungkin akan mengalihkan Anda ke obat lain atau menurunkan dosisnya.

2. Hiperlipidemia Gabungan Familial

Dikenal juga dengan hiperlipidemia campuran, kondisi ini bisa dialami oleh seseorang yang orang tua atau kakek neneknya memiliki kondisi serupa.

Hiperlipidemia campuran menyebabkan kadar kolesterol dan kadar trigliserida penderitanya cenderung tinggi.

Orang dengan hiperlipidemia gabungan familial sering memiliki kadar kolesterol tinggi atau trigliserida tinggi pada usia remaja dan menerima diagnosis pada usia 20-an atau 30-an. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan penyakit arteri koroner dini dan serangan jantung.

Tidak seperti hiperlipidemia lainnya, orang dengan hiperlipidemia gabungan familial mungkin akan mengalami sejumlah masalah kardiovaskular di usia muda, seperti:

  • Nyeri dada di usia muda
  • Serangan jantung di usia muda
  • Kram betis saat berjalan
  • Luka di jari kaki yang tidak sembuh dengan baik
  • Gejala stroke, termasuk kesulitan berbicara, lemah yang ekstrem, atau kehilangan kendali pada salah satu sisi wajah.

Gejala dan Penanganan terhadap Hiperlipidemia

Hiperlipidemia biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun sampai penderitanya mengalami komplikasi darurat, seperti serangan jantung atau stroke.

Kondisi ini dapat terjadi ketika kolesterol yang tinggi sudah menyebabkan penumpukan plak di arteri yang membatasi atau menghalangi aliran darah.

Dengan tes darah sederhana, Anda bisa mengetahui kadar kolesterol maupun lemak trigliserida dalam darah Anda.

Perubahan gaya hidup sering kali menjadi kunci utama untuk mengelola hiperlipidemia yang Anda alami.

Bahkan jika Anda mendapatkannya karena keturunan, perubahan gaya hidup masih menjadi bagian penting dari pengobatan. Perubahan saja mungkin cukup untuk mengurangi risiko komplikasi penyakit seperti jantung dan stroke.

Baca Juga: Bahaya Kolesterol yang Terlalu Tinggi pada Tubuh

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Hyperlipidemia. www.clevelandclinic.org

Healthline. (2021). What You Should Know About Hyperlipidemia. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). High Cholesterol. www.mayoclinic.org

WebMD. (2020). What Is Hyperlipidemia? www.webmd.com