Waspadai Gejala Limfoma Non-Hodgkin

Waspadai Gejala Limfoma Non-Hodgkin

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023

Limfoma non-Hodgkin adalah jenis kanker yang berawal dari sistem limfatik Anda. Sistem limfatik merupakan bagian dari sistem getah bening yang berguna untuk menjaga kekebalan tubuh serta melawan kuman penyebab penyakit. Pada penderitanya, sel darah putih (limfosit) tumbuh secara tidak normal dan dapat memicu pertumbuhan tumor pada bagian tubuh.

Limfoma ini merupakan kategori umum limfoma, terdapat beberapa subtipe dalam kategori limfoma non-hodgkin. Limfoma sel B dan limfoma sel T adalah beberapa subtipe yang paling umum ditemui dalam kategori ini. Pada stadium akhir, penyakit ini telah menyebar keluar dari sistem limfatik dan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Baca Juga: Limfoma, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Penyebab Limfoma Non-Hodgkin

Pada kasus-kasus terdahulu, sebagian besar dokter tidak mengetahui penyebab pasti dari limfoma ini. Namun, hal ini biasanya terdeteksi melalui hasil tes darah yang menunjukan jumlah limfosit yang terlalu banyak.

Limfosit memiliki siklus hidup tertentu yang dapat diprediksi oleh dokter. Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi limfosit baru jika limfosit yang lama telah mati.

Namun, pada penderitanya, limfosit Anda tidak mati, dan tubuh Anda terus membuat limfosit yang baru. Kelebihan jumlah limfosit akan masuk ke dalam kelenjar getah bening Anda dan menyebabkan pembengkakan.

Jenis

Terdapat dua subtipe, yaitu:

Limfosit Sel B

Limfosit yang melawan infeksi dengan memproduksi antibodi untuk menetralkan faktor eksternal yang menyerang tubuh. Kebanyakan limfoma ini muncul dari sel B.

Limfosit Sel T

Limfosit yang terlibat dalam membunuh bakteri, virus, atau sel abnormal lain secara langsung. Limfoma jenis ini lebih jarang terjadi pada sel T. Subtipe limfoma non-Hodgkin yang melibatkan sel T adalah limfoma sel T perifer dan limfoma sel T kulit.

Gejala

Pada penderitanya, gejala yang paling umum Anda temui, antara lain:

• Pembengkakan yang tidak disertai rasa sakit pada kelenjar getah bening, seperti pada leher, ketiak, atau selangkangan.
• Keringat dingin dan demam pada malam hari.
• Gatal pada kulit di sekujur tubuh.
• Pendarahan (mimisan atau menstruasi yang berat).
• Ruam atau bercak darah di bawah kulit.

Anda mungkin menemukan gejala-gejala lain sesuai dengan stadium limfoma non-hodgkin. Berikut adalah gejala yang muncul pada setiap stadiumnya:

Stadium 1

Kanker pada tahap ini, baru menyerang sekelompok kelenjar getah bening pada tubuh Anda. Anda mungkin akan mengalami pembengkakan kecil pada area getah bening yang terserang.

Stadium 2

Pada bagian ini limfoma telah menyerang lebih dari sekelompok kelenjar getah bening, akan tetapi biasanya penyerangan masih pada satu bagian tubuh yang sama dan dibatasi oleh diafragma.

Stadium 3

Saat penderita mencapai stadium ini, kanker limfoma ini telah menyerang bagian atas dan bawah diafragma, sehingga gejala yang dialami akan semakin parah dan tubuh akan semakin rentan dari infeksi dan bakteri luar.

Stadium 4

Limfoma non-Hodgkin stadium 4, menunjukan tingkat penyebaran yang sudah meluas. Kanker telah menyebar keluar dari sistem limfatik dan masuk ke sumsum tulang atau organ lain.

Baca Juga: Ketahui Stadium Limfoma dan Pengobatannya

Faktor yang Memperparah Kondisi

Limfoma Non-Hodgkin dapat diperparah, dengan faktor-faktor pemicu seperti berikut:

Obat yang menekan sistem kekebalan.

Bagi Anda yang pernah melakukan transplantasi organ tubuh, dan mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan limfoma non-hodgkin.

Infeksi virus dan bakteri

Infeksi virus dan bakteri tertentu dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin. Virus yang terkait dengan jenis kanker ini termasuk HIV dan infeksi Epstein-Barr. Sedangkan, bakteri yang terkait dengan limfoma non-Hodgkin adalah Helicobacter pylori (bakteri penyebab maag).

Usia yang lebih tua

Limfoma non-Hodgkin dapat terjadi pada semua usia, akan tetapi orang dengan usia 60 tahun ke atas lebih rentan terhadap penyakit ini.

Cara Pengobatan

Penderita limfoma non-Hodgkin yang berkembang lambat akan menjalani perawatan dari dokter secara berkala dan rutin. Dokter mungkin tidak akan memberikan obat tertentu.

Fokus pada tahap ini adalah memastikan kanker tidak berkembang secara ganas dan agresif. Namun, pada penderita limfoma non-hodgkin yang ganas, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa pengobatan sebagai berikut:

• Kemoterapi
• Radioterapi
• Terapi Antibodi Monoklonal
• Transplantasi Sumsum Tulang

Pengobatan limfoma non-Hodgkin berfokus untuk menghilangkan sel kanker serta mencegah penyebarannya. Proses serta metode pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi tubuh serta kondisi kanker yang dialami oleh penderita limfoma non-hodgkin.

Baca Juga: Sama-sama Kanker Darah, Apa Perbedaan Leukemia dan Limfoma?