Waspada Telinga Anak Berair, Ini Cara Mengatasinya!

Waspada Telinga Anak Berair, Ini Cara Mengatasinya!

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ada banyak masalah kesehatan yang bisa dialami oleh Si Kecil, salah satunya adalah telinga anak yang berair. Keluarnya cairan dari telinga tentunya akan membuat orang tua merasa cemas dan khawatir adanya gangguan yang dapat mengancam pendengaran buah hati.

Untungnya, terkadang keluarnya cairan dari telinga anak bukanlah masalah serius yang memerlukan perhatian medis. Jika telinga anak berair, orang tua dapat mencoba melakukan beberapa penanganan di rumah ini.

Baca Juga: 7 Tips Mengatasi Telinga Berair dan Bernanah pada Anak

Mengapa Telinga Anak Bisa Berair?

Sebenarnya, keluarnya cairan dari telinga dapat terjadi karena tubuh mengeluarkan kotoran telinga yang sudah bercampur dengan partikel debu, minyak dari dalam telinga, bakteri, ataupun benda asing lain yang tidak sengaja masuk ke dalam telinga.

Namun, cairan yang terus-menerus keluar dari telinga buah hati dapat mengindikasikan masalah medis tertentu, seperti infeksi, cedera, atau robeknya gendang telinga, apalagi kalau cairan yang keluar bercampur dengan darah atau nanah.

Cara Mengatasi

Kadang kala, telinga anak yang berair dapat diatasi di rumah apabila Si Kecil hanya mengalami infeksi telinga ringan. Anda dapat memantau kondisi anak terlebih dahulu kurang lebih selama 48 jam.

Infeksi telinga ringan dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu tanpa memerlukan penanganan medis.

Apabila telinga anak yang berair diiringi rasa nyeri, Anda bisa mengompres telinganya dengan kompresan hangat atau memberikan buah hati obat pereda rasa sakit.

Namun, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis obat anti sakit yang cocok untuk diberikan ke Si Kecil.

Jika masalah telinga anak berair membutuhkan perhatian medis, maka penanganannya akan tergantung dari tingkat keparahan dan penyebab dari kemunculan cairan dari dalam telinga.

Apabila telinga berair dipicu oleh adanya cedera atau robekan pada gendang telinga, dokter dapat menutup luka dengan kertas khusus sampai cedera pada gendang telinga sembuh total.

Kadang kala, luka pada gendang telinga yang ringan dapat pulih dengan sendirinya tanpa penanganan khusus selama kurang lebih beberapa minggu sampai dua bulan asal telinga tetap dijaga agar tetap kering dan tidak mendengarkan bunyi-bunyian yang keras.

Pengobatan

Dokter bisa merekomendasikan Si Kecil untuk menjalani pembedahan apabila penanganan dengan kertas khusus tidak membantu pemulihan luka. Nantinya, dokter akan menutup luka dengan kulit anak melalui operasi.

Infeksi telinga yang parah akan membutuhkan obat tetes antibiotik. Anak akan diminta untuk memakai obat tetes tersebut selama kurang lebih seminggu. Kadang kala, dokter juga dapat memberikan obat antibioitk oral untuk dikonsumsi oleh buah hati.

Apabila terdapat cairan yang terperangkap dalam telinga, dokter akan memberikan obat antihistamin dan dekongestan untuk mengeluarkan cairan.

Jika pemberian obat tidak efektif, dokter akan mengeluarkan cairan dari dalam telinga dengan memasukkan tabung yang dapat menyalurkan cairan keluar dari telinga.

Dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk obat tetes kepada anak yang berusia di bawah enam bulan yang sedang mengalami keluarnya cairan dari dalam telinga dan demam di atas 39 derajat celcius.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Infeksi ringan atau keluarnya cairan kotoran telinga tidak membutuhkan perhatian medis, tetapi Anda perlu membawa buah hati ke dokter untuk memeriksakan masalah telinga anak berair apabila:

  • Baru saja mengalami cedera atau tusukan di bagian telinga atau kepala
  • Cairan yang keluar berwarna merah, kuning, atau putih
  • Anak mengalami gejala lain, seperti demam, sakit kepala, serta rasa nyeri di telinga yang parah dan berkepanjangan.
  • Kesulitan menggerakkan otot wajah atau otot muka terasa melemah
  • Cairan sudah keluar dari telinga Si Kecil selama lebih dari lima hari
  • Masalah pada pendengaran
  • Telinga bengkak atau kemerahan

Jangan memasukkan cotton bud atau benda lainnya ke dalam telinga Si Kecil untuk membersihkan atau menghentikan cairan keluar dari telinga. Sebaiknya konsultasikan ke dokter jika cairan tidak kunjung berhenti keluar dari telinga anak.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Telinga Anak Berair?

Munculnya cairan dari dalam telinga anak secara terus-menerus tentunya dapat menimbulkan kekhawatiran dalam hati orang tua. Untungnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah Si Kecil mengalami masalah telinga berair, seperti:

  • Meminta anak menghindari orang yang sedang sakit
  • Memastikan tidak ada benda-benda asing di sekitar buah hati yang bisa masuk ke dalam telinga.
  • Mengajarkan anak untuk membersitkan lendir atau kotoran dalam hidung secara perlahan.
  • Menopang bayi untuk duduk dengan tegak saat meminum dari botol susu alih-alih membaringkannya.
  • Memakaikan penutup telinga saat anak akan berenang untuk mencegah air kolam masuk ke dalam telinga.
  • Mengeringkan telinga anak sehabis berenang dan mengeluarkan air kolam yang masuk ke dalam telinga dengan memiringkan kepala Si Kecil ke satu sisi sebelum memiringkannya ke sisi yang berlawanan.

Apabila masalah telinga anak berair tidak kunjung mereda atau semakin parah setelah beberapa hari, segara kunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 6 Gangguan pada Telinga dan Cara Mengatasinya

Sumber

Healthline. (2019). What Causes Ear Discharge and How Do I Treat It?. www.healthline.com

Medical News Today. (2019). What Causes Ear Drainage?. www.medicalnewstoday.com

MedlinePlus. (2020). Ear Discharge. www.medlineplus.gov

Verywell Health. (2021). Causes and Treatment for Ear Drainage. www.verywellhealth.com