Waspada! Hubungan Stunting dengan Kejadian TBC dan Pneumonia pada Balita

Waspada! Hubungan Stunting dengan Kejadian TBC dan Pneumonia pada Balita

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 29 Mei 2023

 

Secara global, stunting mempengaruhi 26,7% anak-anak di seluruh dunia. Kondisi ini bukan hal yang seharusnya disepelekan, karena stunting bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara langsung dengan efek jangka panjang saat dewasa. 

Secara umum, stunting lebih dikenal dengan kaitannya terhadap risiko kinerja sekolah yang buruk pada anak-anak dan produktivitas kerja yang lebih rendah saat dewasa. Namun, perlu diwaspadai juga karena jika dibandingkan dengan bayi dan anak gizi normal, stunting mempunyai risiko yang lebih tinggi sakit TB. Selain itu ada juga hubungan bolak balik bahwa stunting bisa menyebabkan TBC dan TBC bisa menyebabkan stunting. 

Selain TBC, bayi dengan kondisi stunting juga rentan terkena pneumonia. Kedua masalah tersebut juga semakin menjadi masalah kesehatan yang masih begitu mewabah di Indonesia.  

Stunting dan Pneumonia

Pneumonia adalah penyebab utama kematian di kalangan anak kecil di negara berkembang, bertanggung jawab atas sekitar 1,2 juta kematian anak usia dini setiap tahunnya. Lembaga kesehatan dan anak memeringatkan satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 39 detik. Sebagian besar kematian terjadi pada anak berusia di bawah dua tahun dan nyaris 153.000 kematian terjadi pada bulan pertama  kehidupan.

Kurang gizi adalah faktor risiko yang diketahui untuk berkembang dan meninggal akibat pneumonia, tetapi banyak penelitian baru-baru ini berfokus pada efek stunting, yang terutama mencerminkan kekurangan gizi akut.

Kevin Watkins, Chief Executive of Save the Children menyatakan, “Pneumonia adalah epidemi global yang terabaikan yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dunia internasional. Nyawa jutaan anak terancam karena ketiadaan vaksin, antibiotik dengan harga terjangkau, dan pengobatan dengan oksigen secara teratur. Krisis pneumonia ini memperlihatkan adanya pengabaian dan ketimpangan yang tidak dapat dibenarkan dalam hal akses terhadap layanan kesehatan.”

Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian Balita terbesar di Indonesia. Setidaknya pada tahun 2018, diperkirakan sekitar 19.000 anak di Indonesia meninggal dunia akibat pneumonia, dan setiap satu jam ada 71 anak yang tertular pneumonia.

Untuk anak-anak dengan pneumonia, stunting mungkin memiliki efek berbahaya yang berbeda dari kekurangan gizi, karena tinggi badan merupakan penentu utama ukuran paru-paru dan fungsi paru-paru. Stunting secara independen terkait dengan peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan akut dengan peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan bawah terkait RSV, dan peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan atas. 

Selain meningkatkan risiko pneumonia berat, pertumbuhan paru-paru yang terbatas terkait dengan stunting dapat membuat anak-anak kurang dapat mentolerir infeksi paru, lebih rentan mengalami hipoksemia dan gagal napas, dan dapat mengganggu pemulihan dari pneumonia.

Stunting dan TBC

Gangguan gizi pada bayi dan anak usia dini dapat meningkatkan angka kejadian pada bayi dan anak yang menyebabkan penderitanya rentan terhadap penyakit dan berkurangnya kemampuan kognitif. Selain itu,  balita stunting juga lebih  rentan  tertular infeksi TBC dari pada balita dengan status gizi normal. 

Status  gizi anak berperan penting terhadap proses pertumbuhan anak, status  gizi  yang buruk  bahkan stunting memiliki dampak  negatif bagi pertumbuhan anak, salah satunya adalah anak memiliki daya tahan tubuh yang lemah yang menyebabkan anak menjadi rentan terkena penyakit dan infeksi. Oleh sebab itu, penting bagi bayi dan balita untuk menjaga pola makan agar memiliki status gizi yang  baik. 

Baca Juga: Ketahui Penyebab Stunting dan Cara Pencegahannya

Sumber

Nadila, N. N. (2021). The Relationship Between Nutritional Status Of Stunting In Children Under Five With Tuberculosis Incidence. Jurnal Medika Hutama, 2(02 Januari), 475-479. Retrieved from http://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/119

NCBI. (2015). Stunting is associated with poor outcomes in childhood pneumonia. www.ncbi.nlm.nih.gov

Unicef Indonesia. (2019). Lembaga kesehatan dan anak memeringatkan satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 39 detik. www.unicef.org