Memahami Informasi Penting Seputar Vaksin HPV

Memahami Informasi Penting Seputar Vaksin HPV

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 11 Januari 2023

 

Vaksin HPV (Human Papillomavirus) mampu melindungi dari virus menular seksual yang sering disebut dengan HVP. HPV menginfeksi setidaknya 50% dari orang yang aktif secara seksual.

Tubuh kita memang bisa membersihkan virus ini dengan sendirinya. Tapi jika dibiarkan terus berlanjut, bisa timbul berbagai masalah termasuk kanker serviks, kanker anus, kanker tenggorokan, serta kutil kelamin.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan agar usia pra remaja (antara 1112 tahun) dilindungi dari virus ini dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksinasi memastikan bahwa Anda terlindungi dari virus sebelum ada kemungkinan tertular karena aktivitas seksual. Anda bisa memperoleh vaksin HPV sampai usia 45 tahun.

Baca Juga: Berbagai Pemeriksaan/Skrining Kesehatan untuk Wanita

Sebagian infeksi HPV baru terjadi pada remaja dan dewasa muda. Kebanyakan mereka tidak sadar telah terinfeksi sehingga kemungkinan mereka menularkan kepada pasangan seksual sangat besar.

Sampai saat ini belum ada obat untuk mengatasi infeksi HPV sehingga satu-satunya cara mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi.

Manfaat Vaksinasi HPV

Alasan terbesar kenapa Anda harus melakukan vaksinasi HPV adalah untuk melindungi Anda dari strain (tipe) virus yang bisa menyebabkan kanker atau kutil kelamin.

Perlindungan terhadap virus terbukti tahan lama dengan penelitian yang menunjukkan respons selama setidaknya 10 tahun setelah penyuntikan.

Di Indonesia, vaksinasi HPV direkomendasikan untuk semua remaja perempuan berusia 10 tahun ke atas terutama mereka yang secara seksual belum aktif. Vaksinasi dilakukan dalam 3 tahapan.

Dosis kedua diberikan setelah 1–2 bulan pasca pemberian dosis pertama. Sedangkan dosis ketiga diberikan setelah 6 bulan Anda menerima dosis kedua.

Selain remaja, pasangan yang hendak menikah juga disarankan untuk memperoleh suntikan HPV setidaknya sebulan sebelum adanya hubungan seksual.

Karena dahulu di Indonesia, vaksinasi HPV belum termasuk ke dalam imunisasi dasar, sehingga untuk mendapatkannya Anda harus datang secara mandiri ke dokter umum atau pusat kesehatan terdekat. Suntikan vaksin diberikan lewat injeksi intramuskular di lengan bagian atas atau paha bagian atas. Tarif per suntikan bervariasi, mulai dari Rp700.000Rp1.000.000 per dosis.

Namun demi mencegah kanker serviks, Kementerian Kesehatan RI sudah menambahkan program vaksinasi HPV dalam imunisasi dasar untuk anak perempuan yang duduk di kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar yang berlaku secara nasional di seluruh provinsi di Indonesia mulai tahun 2023.

Jenis Vaksin HPV yang Digunakan di Indonesia

Virus HPV memiliki banyak strain atau tipe, di mana beberapa strain virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin (HPV tipe 6 dan 11) dan beberapa strain virus HPV lainnya dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita.

Di Indonesia sendiri terdapat 2 jenis vaksin HPV yang beredar yakni tetravalen dan bivalen. Masing-masing jenis vaksin mampu mencegah jenis strain virus HPV yang berbeda.

Untuk vaksin tetravalen terdapat 4 strain virus HPV di dalamnya yakni 6, 11, 16 dan 18. Vaksin ini bisa mencegah hampir 90% kanker anus dan kutil kelamin.

Sementara itu, vaksin HPV jenis bivalen mengandung 2 strain virus HPV yakni tipe 16 dan 18 yang mampu mencegah 70% kanker serviks.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Vaksin HPV dan Kapan Melakukannya

Efek Samping Pemberian Vaksin HPV

Secara umum, vaksinasi HPV tidak menyebabkan efek samping yang berarti. Ada efek samping ringan hingga sedang, tetapi itu sangat jarang terjadi.

Beberapa reaksi yang mungkin Anda rasakan pasca menerima vaksin antara lain:

  • Sakit atau bengkak di area bekas suntikan
  • Demam ringan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan persendian
  • Pingsan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare.

Jika setelah vaksinasi Anda mengalami salah satu dari efek samping di atas atau merasakan gejala lain yang tidak biasa, segera hubungi dokter.

Sebagian orang khawatir jika vaksin HPV bisa menyebabkan efek samping jangka panjang, seperti kemandulan. Namun, beberapa studi besar yang dilakukan menunjukkan bahwa vaksinasi HPV sama amannya dengan jenis vaksin lainnya.

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait pemberian vaksin HPV adalah:

  • Meski sudah mendapatkan vaksin HPV, masih ada kemungkinan kecil terkena kanker serviks. Hal ini karena sebanyak 30% kasus kanker serviks dapat disebabkan oleh strain virus HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut. Oleh karena itu, setiap wanita tetap harus melakukan pap smear secara rutin untuk memastikan ada atau tidaknya sel kanker.
  • Vaksin HPV tidak bisa melindungi Anda dari semua infeksi menular seksual atau mengobati penyakit lain yang terkait infeksi HPV. Anda masih harus menggunakan kondom atau penghalang lainnya agar tidak tertular atau menularkan penyakit seksual kepada pasangan.

Meski begitu, memperoleh vaksinasi HPV sangat dianjurkan, terutama pada remaja perempuan. Hubungi dokter atau pusat kesehatan terdekat untuk memperoleh informasi terkait di mana Anda bisa mendapatkan vaksinasi HPV di kota Anda.

Baca Juga: Mengenal IVA Test untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

 

Sumber

IDAI (2017). Sekilas tentang Vaksin HPV. www.idai.or.id

Healthline (2019). What Are the Pros and Cons of the HPV Vaccine? www.healthline.com

NHS (2019). HPV Vaccine Overview. www.nhs.uk

Verywell Health (2021). The Benefits and Side Effects of the HPV Vaccine. www.verywellhealth.com

WebMD (2020). HPV Vaccines. www.webmd.com