Uveitis, Peradangan Pada Lapisan Tengah Mata

Uveitis, Peradangan Pada Lapisan Tengah Mata

Penulis: Dea | Editor: Umi

Uveitis merujuk pada berbagai kondisi yang memicu peradangan pada lapisan tengah mata (uvea) dan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit, mata merah, dan bahkan penglihatan kabur.

Cedera mata, infeksi virus atau bakteri, serta beberapa penyakit yang mendasarinya bisa menjadi pemicu uveitis. Peradangan pada lapisan tengah mata ini dapat mempengaruhi siapa pun dari segala usia, bahkan anak-anak.

Diagnosis dan pengobatan dini penting untuk mencegah komplikasi dan menjaga penglihatan Anda. Jika tidak diobati, uveitis dapat menyebabkan kebutaan permanen atau kehilangan penglihatan.

Baca Juga: Ketahui Fungsi dan Permasalahan pada Kornea Mata

Jenis Uveitis

Sebelum mengenal berbagai jenis uveitis, Anda harus terlebih dahulu memahami apa itu uvea. Uve terletak di lapisan tengah mata, antara sklera (bagian putih mata) dan retina.

Lapisan tengah mata ini bertugas untuk memasok darah ke retina dan mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata sehingga fungsi penglihatan dapat optimal.

Uvea terdiri dari beberapa bagian termasuk iris, koroid, dan badan siliaris. Dari situlah, uveitis dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bagian mata yang terdampak.

  • Anterior uveitis atau uveitis anterior: Dikenal juga sebagai iritis, uveitis anterior adalah bentuk uveitis yang paling umum. Kondisi ini menyebabkan peradangan di bagian depan mata (iris).
  • Intermediate uveitis atau uveitis menengah: Jenis uveitis ini memengaruhi mata bagian tengah, tepatnya pada badan siliaris. Uveitis menengah juga sering memengaruhi vitreous (ruang berisi cairan di dalam mata).
  • Posterior uveitis atau koroiditis: Peradangan yang memengaruhi bagian belakang mata. Jenis uveitis ini juga dapat terjadi pada retina, saraf optik, dan koroid.
  • Panuveitis: Peradangan pada semua lapisan uvea dan dapat memengaruhi area mata lainnya, termasuk lensa, retina, saraf optik, dan vitreous. Kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Apa Gejala Uveitis?

Gejala uveitis dapat berkembang secara tiba-tiba. Jika mata Anda tiba-tiba menjadi merah, nyeri, dan sensitif terhadap cahaya, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda.

Secara umum, gejala uveitis meliputi:

  • Mata merah
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Mata terasa sakit
  • Penglihatan kabur
  • Floaters, bayangan berbentuk bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak pada penglihatan
  • Kehilangan penglihatan.

Penyebab Uveitis

Dalam banyak kasus uveitis, penyebabnya tidak diketahui. Namun, uveitis bisa disebabkan oleh gangguan autoimun tertentu, infeksi, atau paparan bahan kimia.

Sejumlah gangguan autoimun dan kondisi medis lain yang dapat menyebabkan uveitis termasuk:

Selain itu, peradangan pada uvea juga bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, seperti:

Baca Juga: Mengenal Pinguecula, Si Bintik Berwarna Kuning yang Tumbuh di Mata

Risiko Komplikasi dari Uveitis

Uveitis yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa memicu komplikasi serius berupa:

  • Katarak
  • Jaringan parut pada retina
  • Glaukoma, tekanan berlebih di mata
  • Ablasi retina, keadaan darurat ketika mata kehilangan penglihatan.
  • Kerusakan saraf optik
  • Kehilangan penglihatan permanen
  • Pembengkakan pada retina (edema makula).

Diagnosis Uveitis

Selama pemeriksaan mata, dokter akan melihat bagian dalam mata Anda. Pemeriksaan mata standar umumnya mencakup:

  • Tes ketajaman visual untuk mengecek masalah kehilangan penglihatan
  • Tes tekanan okular untuk mengukur tekanan di dalam mata
  • Pemeriksaan slit-lamp untuk memeriksa mata bagian dalam dengan mikroskop khusus bernama slit-lamp
  • Pemeriksaan mata melebar untuk melebarkan pupil agar dokter bisa melihat ke dalam mata Anda memakai lensa khusus.

Selain pemeriksaan mata, dokter juga dapat melakukan tes lain mencakup:

  • Tes darah
  • Tes pencitraan dengan sinar-X atau MRI
  • Angiografi fluorescein untuk melihat gambar pembuluh darah di bagian belakang mata.
  • Gonioskopi untuk melihat bagian sudut drainase mata
  • Pencitraan fotografi mata (Optical coherence tomography/OCT) untuk mengukur ketebalan dan melihat kondisi peradangan di retina dan koroid
  • Tes bidang visual untuk mengecek kerusakan saraf optik yang bisa menurunkan kemampuan Anda untuk melihat sesuatu dari arah samping.

Selama mendiagnosis uveitis, Dokter mata dapat merujuk Anda ke dokter spesialis lain jika ada kondisi mendasar yang menyebabkan uveitis Anda.

Bagaimana Cara Mengobati Uveitis?

Pengobatan uveitis tergantung pada penyebab dan jenis uveitis. Jika uveitis disebabkan oleh kondisi lain, maka kondisi tersebut juga harus diobati untuk meredakan peradangan pada mata.

Berikut pilihan pengobatan uveitis:

  • Antibiotik, antivirus, atau antijamur: Obat-obatan ini mengobati uveitis yang disebabkan oleh infeksi.
  • Obat tetes mata: Obat ini dapat melebarkan pupil agar mengurangi rasa sakit dan bengkak pada mata. Biasanya, dokter akan meresepkan obat tetes mata untuk menangani uveitis yang menyerang mata bagian depan
  • Kortikosteroid: Jenis obat utama yang direkomendasikan dokter untuk menangani peradangan pada uvea.
  • Imunosupresan: Dokter akan meresepkan obat imunosupresif jika uveitis menyerang kedua mata, pengobatan dengan kortikosteroid tidak berhasil, atau uveiti semakin parah hingga Anda terancam mengalami kebutaan.
  • Vitrektomi: Pembedahan untuk mengangkat cairan vitreous di mata.
  • Implan pelepas obat: Operasi ini bertujuan untuk memasangkan alat di dalam mata yang bisa melepaskan obat kortikosteroid secara berkala.

Baca Juga: Blefaritis, Peradangan Kronis pada Kelopak Mata

Sumber

Healthline. (2018). Uveitis. www.healthline.com 

NHS. (2020). Uveitis. www.nhs.uk

Cleveland Clinic. (2021). Uveitis. my.clevelandclinic.org 

Mayo Clinic. (2022). Uveitis. www.mayoclinic.org 

Medical News Today. (2022). Uveitis: What you need to know. www.medicalnewstoday.com 

The Ocular Immunology and Uveitis Foundation. Uveitis Symptoms and Causes. uveitis.org