Trombositopenia: Kenali Penyebab dan Gejalanya

Trombositopenia: Kenali Penyebab dan Gejalanya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 23 Oktober 2022

 

Trombositopenia adalah suatu kondisi saat seseorang memiliki jumlah trombosit darah dalam jumlah rendah. Trombosit diproduksi oleh sumsum tulang dan merupakan jenis sel darah yang membentuk gumpalan yang berfungsi untuk menghentikan pendarahan. Jumlah trombosit normalnya memiliki 150.000 hingga 400.000 per mikroliter darah, jika jumlah trombosit kurang dari 150.000, maka Anda dianggap menderita trombositopenia.

Orang yang menderita trombositopenia tidak memiliki cukup trombosit untuk membentuk bekuan darah. Artinya jika Anda mengalami cedera yang mengeluarkan banyak darah dan tidak memiliki cukup trombosit tubuh Anda tidak dapat membentuk gumpalan sehingga pendarahan sulit dihentikan.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Trombosit Turun dan Cara Pengobatannya

Penyebab

Trombositopenia memiliki berbagai penyebab. Salah satu penyebab paling umum dari trombosit rendah adalah kondisi Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) yaitu penyakit autoimun yang mempengaruhi kadar trombosit.

Kondisi ini terkait dengan kekebalan tubuh sebagai pertahanan tubuh tidak berfungsi dengan baik, antibodi Anda yang seharusnya menyerang infeksi justru menghancurkan trombosit Anda.

Penyebab kekurangan trombosit pada aliran darah meliputi:

  • Infeksi virus, termasuk cacar air, parvovirus, hepatitis C, Epstein-Barr (infeksi virus), dan HIV.
  • Penyakit lupus, yaitu penyakit autoimun kronis.
  • Leukemia limfositik kronis.
  • Sepsis, infeksi bakteri parah dalam darah.
  • Helicobacter pylori, infeksi bakteri yang dapat hidup pada sistem pencernaan.

Faktor-faktor yang dapat menurunkan produksi trombosit meliputi:

  • Kehamilan

Trombositopenia akibat oleh kehamilan umumnya ringan dan akan membaik setelah melahirkan.

  • Bakteri dalam darah

Infeksi bakteri parah pada bagian dalam aliran darah atau bakteremia juga dapat menghancurkan trombosit.

  • Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP)

Merupakan kelainan darah yang membuat darah lebih cepat menggumpal sehingga menggunakan sejumlah besar trombosit. Meskipun kondisi ini termasuk langka, tapi bisa berakibat fatal.

  • Sindrom hemolitik uremik (SHU)

Gangguan langka ini menyebabkan penurunan trombosit secara tajam, kerusakan sel darah merah, dan mengganggu fungsi ginjal. Salah satu penyebab kondisi ini akibat infeksi bakteri E. coli jenis tertentu.

  • Pengobatan

Obat-obatan tertentu juga dapat menjadi pemicu rendahnya jumlah trombosit dalam darah Anda. Terkadang, obat-obatan yang Anda konsumsi dapat mengacaukan fungsi sistem kekebalan dan menghancurkan trombosit. Contohnya termasuk heparin, kina, dan antibiotik yang mengandung sulfonamida dan antikonvulsan.

Baca Juga: Fakta Penting Trombosit dalam Darah dan Kelainannya

Gejala

Dalam beberapa kasus ringan seringkali tidak menunjukkan gejala. Tanda gejala awal seringkali muncul yaitu mimisan atau pendarahan terus menerus dan sulit berhenti. Tanda-tanda lain dari jumlah trombosit yang rendah meliputi:

  • Mudah memar
  • kelelahan
  • Gusi berdarah
  • Muncul ruam dengan bintik merah atau ungu
  • Pada wanita terjadi perdarahan menstruasi yang berat
  • Perdarahan dari rektum
  • Ada darah pada tinja
  • Ada darah dalam urin
  • Muntah darah
  • Limpa membesar

Diagnosis

Jika Anda mengalami pendarahan yang sulit dihentikan atau tanda-tanda gejala trombositopenia lainnya, segera lakukan pemeriksaan dan dokter akan merekomendasikan beberapa tes, seperti:

1. Pemeriksaan fisik

Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa tubuh Anda apakah terdapat memar yang tidak biasa atau petechiae, yaitu adanya memar yang muncul pada kulit akibat pendarahan. Selain itu, pemeriksaan ini juga meninjau apakah Anda memiliki riwayat keluarga dengan kelainan pendarahan.

2. Hitung darah lengkap

Memeriksa dan mengukur kadar jumlah sel darah merah dan putih serta trombosit Anda.

3. Tes konsentrasi faktor pembekuan darah

Prosedur ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan serta lama proses pembekuan darah dalam tubuh.

4. Biopsi sumsum tulang

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel sumsum tulang untuk memeriksa jenis dan jumlah sel pada sumsum tulang, sekaligus membantu mendiagnosis penyakit sumsum tulang atau kanker.

5. ltrasonografi atau CT scan

Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambaran tentang limpa Anda. Prosedur ini berfungsi mengetahui adanya pembesaran limpa, pembesaran kelenjar getah bening atau sirosis hati.

Komplikasi dari trombositopenia

Penderita trombosit rendah berisiko mengalami kehilangan darah internal dan eksternal yang signifikan. Pendarahan internal pada saluran pencernaan atau otak bisa mengancam jiwa.

Limpa adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh Anda yang membantu tubuh melawan kuman. Jika terjadi masalah medis yang terkait dengan organ limpa, hingga terpaksa melakukan pengangkatan limpa atau splenektomi. Hal ini membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, untuk alasan ini Anda akan diberikan beberapa vaksinasi untuk membantu mencegah terjadinya infeksi.

Baca Juga: Pentingnya Jumlah Trombosit Normal dalam Darah

Sumber

Mayo Clinic. (2020). Thrombocytopenia (low platelet count). www.mayoclinic.org

Web MD. (2020). Thrombocytopenia and ITP. www.webmd.com

Healthline. (2018). Low Platelet Count (Thrombocytopenia). www.healthline.com

Medicine Net. (2020). What Is Thrombocytopenia (Low Platelet Count)?. www.medicinenet.com

Cleveland Clinic. (2020). Thrombocytopenia. my.clevelandclinic.org