Mengenal Penyakit Trombosis Arteri, Apakah Berbahaya?

Mengenal Penyakit Trombosis Arteri, Apakah Berbahaya?

Penulis: Dea | Editor: Umi

Trombosis arteri terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di arteri. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa karena dapat menghambat aliran darah ke organ utama.

Tergantung di mana gumpalan terbentuk, trombosis arteri dapat menyebabkan beberapa kondisi serius, termasuk serangan jantung, stroke, hingga penyakit arteri perifer (PAD).

Artikel ini akan menjelaskan gejala, penyebab, hingga pilihan pengobatan trombosis arteri.

Baca Juga: Penyempitan Pembuluh Darah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Gejala Trombosis Arteri

Trombosis arteri biasanya tidak menimbulkan gejala sampai gumpalan darah menghalangi aliran darah ke bagian tubuh.

Gejalanya sendiri tergantung pada lokasi gumpalan darah terbentuk. Beberapa gejala trombosis termasuk:

  • Sakit di satu kaki
  • Kaki atau lengan bengkak
  • Nyeri dada
  • Mati rasa di satu sisi tubuh
  • Kelemahan pada satu sisi tubuh
  • Perubahan mental.

Jika gumpalan darah sudah menghalangi peredaran darah, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut, termasuk:

  • Serangan jantung

Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otot jantung tiba-tiba tersumbat. Serangan jantung umumnya menimbulkan gejala berupa nyeri dada, sesak napas, dan pusing.

  • Stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat. Gejala utamanya meliputi satu sisi wajah menurun, kelemahan di satu sisi tubuh, dan bicara cadel.

  • Serangan iskemik transien (TIA)

Disebut juga sebagai mini stroke, kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat sementara, sehingga menyebabkan gejala stroke yang berlangsung singkat.

  • Iskemia ekstremitas kritis (komplikasi penyakit arteri perifer)

Kondisi ini terjadi ketika suplai darah ke kaki tersumbat. Gejalanya termasuk kaki terasa nyeri hebat, berubah warna (pucat atau biru), dan terasa dingin.

Penting Anda ketahui bahwa semua kondisi di atas adalah keadaan darurat medis. Dapatkan bantuan medis segera jika Anda atau seseorang terdekat Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

Siapa yang Berisiko Terkena Trombosis Arteri?

Sebagian besar kasus trombosis arteri terjadi akibat arteri rusak yang disebabkan oleh aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyempitan dan pengerasan arteri akibat penumpukan plak di dinding sekitar arteri.

Penumpukan plak ini menyebabkan arteri mengeras dan menyempit seiring waktu. Jika plak pecah, pembekuan darah dapat terjadi.

Anda berisiko tinggi mengalami trombosis arteri jika:

Risiko trombosis arteri juga meningkat seiring bertambahnya usia, sehingga lansia lebih sering terkena.

Selain itu, trombosis arteri dapat disebabkan oleh suatu kondisi yang membuat darah lebih mungkin menggumpal, seperti fibrilasi atrium atau sindrom antifosfolipid.

Baca Juga: Penyebab Darah Kental dan Cara Mencegahnya

Diagnosis Trombosis Arteri

Untuk mendiagnosis trombosis arteri, dokter akan menanyakan tentang gejala dan riwayat kesehatan pasien sebelum melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter mungkin juga perlu menggunakan tes tambahan meliputi:

  • Tes darah, untuk mengukur kadar protein dalam otot dan jantung yang disebut troponin. Tes ini dilakukan jika dokter mencurigai adanya serangan jantung.
  • USG Doppler, untuk mendeteksi gumpalan pada pembuluh darah arteri
  • Elektrokardiogram, untuk mengukur aktivitas listrik jantung dan menunjukkan penyumbatan pada aliran darah
  • CT Scan dan MRI, untuk mendeteksi lebih detail bagian yang mengalami penyumbatan, terutama pada pasien stroke

Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan prosedur yang lebih invasif, seperti angiogram. Angiogram adalah rontgen pembuluh darah. Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kateter melalui arteri di paha, lengan, atau selangkangan pasien.

Pilihan Pengobatan Trombosis Arteri

Dokter dapat merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mengobati trombosis arteri:

1. Obat Pengencer darah

Dokter bisa meresepkan obat pengencer darah untuk membantu melarutkan gumpalan darah dan mengembalikan aliran darah di arteri.

Secara khusus, dokter dapat meresepkan obat yang disebut trombolitik sebagai pengobatan tahap pertama. Contoh obat trombolitik termasuk alteplase dan reteplase.

Trombolitik adalah golongan obat pengencer darah yang dapat melarutkan gumpalan darah lebih cepat, tetapi juga dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya.

Beberapa pasien mungkin perlu terus minum obat ini untuk mengurangi risiko terjadinya pembekuan darah lagi.

Sementara bagi penderita aterosklerosis, stroke, atau serangan jantung, mereka mungkin memerlukan perawatan seumur hidup.

2. Pembedahan

Pembedahan bertujuan untuk membuka blokir pembuluh darah atau membuat rute baru pada aliran darah di sekitar penyumbatan.

Jenis operasi yang digunakan akan tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan kondisi Anda.

Misalnya, Anda mungkin memerlukan operasi jantung jika bekuan darah berada di arteri yang memasok darah ke jantung Anda. Operasi yang digunakan untuk mengobati ini meliputi:

  • Penempatan stent koroner (angioplasti). Pada prosedur ini, ahli bedah akan menanamkan stent atau balon untuk memperlebar arteri.
  • Cangkok bypass arteri koroner (coronary artery bypass graft). Prosedur pembedahan dengan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain untuk membuat rute aliran baru di sekitar penyumbatan.

Jika Anda memiliki bekuan darah di leher, Anda mungkin perlu menjalani operasi endarterektomi karotis. Selama operasi ini, ahli bedah akan membuat sayatan di leher Anda untuk membuka arteri dan menghilangkan timbunan lemak.

Pencegahan Trombosis Arteri

Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terjadinya trombosis arteri, antara lain:

  • Berhenti merokok
  • Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang
  • Rutin berolahraga
  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Kurangi atau hindari konsumsi alkohol
  • Pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi penderita diabetes dan hipertensi
  • Konsumsi obat sesuai anjuran dokter jika Anda pernah mengalami  trombosis arteri sebelumnya.

Baca Juga: 6 Perbedaan Pembuluh Arteri dan Vena yang Perlu Anda Ketahui

Sumber

NHS. (2020). Arterial thrombosis. www.nhs.uk

Mayo Clinic. (2021). Arteriosclerosis / atherosclerosis. www.mayoclinic.org 

Medical News Today. (2021).What to know about arterial thrombosis. www.medicalnewstoday.com 

NHS Inform. (2021). Arterial thrombosis. www.nhsinform.scot