Tips Menghadapi Anak Cengeng

Tips Menghadapi Anak Cengeng

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Sebenarnya wajar rasanya bagi seorang anak untuk menangis. Namun jika tangisan anak terjadi sepanjang waktu akan membuatnya disebut sebagai anak cengeng. Lantas, bagaimana cara menghadapi anak cengeng dan mengatasinya?

Menghadapi anak yang merengek dan menangis sepanjang waktu tentu bukan hal mudah. Hal ini karena tidak semua orang tua selalu bisa menemukan penyebab dan cara mengatasinya. Bahkan perlakuan setiap anak sangat mungkin berbeda.

Perlu Anda pahami, menghadapi anak cengeng membutuhkan kesabaran dari dalam diri Anda maupun pasangan. Selain itu, ada beberapa cara atau tips khusus untuk menghadapi anak yang cengeng agar tangisnya berhenti.

Penyebab Anak Cengeng

Sebenarnya, menangis adalah hal normal bagi setiap anak. Mereka biasanya merengek dan menangis untuk mengeluarkan perasaannya.

Hal ini karena saat anak kesal, frustrasi, atau sedih, mereka tidak bisa menggambarkannya kepada orang tua. Artinya, menangis bisa menjadi jalan pintas seorang anak untuk berekspresi.

Selain itu, penyebab anak cengeng lainnya bisa karena mereka membutuhkan sesuatu. Maka, Anda mungkin memperhatikan anak menangis pada waktu-waktu tertentu.

Misalnya sebelum jam makan siang atau saat hampir waktunya tidur siang. Menangis bisa menjadi salah satu cara mereka bereaksi saat lapar atau lelah.

Jadi sebaiknya, jangan langsung memarahi anak yang menangis, ya. Sebagai orang tua, Anda bisa coba memahami arti tangisan anak sehingga membantu mereka menemukan solusi.

Lantas, bagaimana menghadapi anak yang seringkali menangis sehingga membuat orang tua kewalahan? Beberapa tips menghadapi anak cengeng di bawah ini mungkin bisa membantu Anda.

1. Hindari Reaksi yang Berlebihan

Ketika anak mulai menangis, pastikan Anda dan orang sekitar tidak memberikan reaksi yang berlebihan.

Hindari memberikan tanggapan negatif ketika anak Anda menangis karena hal ini hanya memperkeruh suasana. Misalnya dengan tidak berbicara menggunakan nada tinggi untuk meredam rengekan anak.

Selain membuat tangisan anak semakin kencang, reaksi berlebihan tersebut juga dapat menyebabkan anak takut pada Anda.

Sebaliknya, coba gunakan suara yang tegas dan kuat tetapi dengan tetap tenang.

Baca Juga : Waspadai Pertanda Seseorang Terkena Gangguan Mental

2. Jangan Mengabaikan Anak

Tips menghadapi anak cengeng selanjutnya yaitu jangan mengabaikan mereka. Cobalah untuk berkomunikasi dengan tenang sehingga mereka dapat mengutarakan perasaannya secara terbuka.

Apabila Anda merasa kesulitan untuk membuat anak lebih tenang saat menangis, ini merupakan hal yang wajar.

Kuncinya, tetaplah hadapi hal tersebut dengan tenang dan sabar. Ingatlah bahwa anak kecil seperti spons, mereka dapat dengan mudah meniru perilaku orang lain di sekitarnya.

Jika Anda bersikap mudah marah dan cenderung suka membentak, anak bisa menirunya dengan semakin mengeraskan suara tangisannya serta lebih sulit untuk diluluhkan.

3. Coba Pahami Emosi Anak

Ketika anak menangis, pastikan Anda mencoba untuk memahami emosi mereka.

Wajar bagi seorang anak kecil untuk kesulitan mengungkapkan emosinya. Terutama ketika usia 2-4 tahun sehingga biasanya akan lebih mudah menangis sebagai cara mengekspresikan diri.

Tanyakan pada anak tentang apa yang mereka rasakan ketika menangis. Kemudian, nyatakan pada mereka bahwa Anda memahaminya.

Dengan memberikan dukungan secara positif seperti ini, anak akan merasa lebih tenang dan mudah berhenti menangis.

4. Ajari Anak Meluapkan Emosi dengan Positif

Tips menghadapi anak cengeng berikutnya yaitu cobalah untuk mengajari anak meluapkan emosinya secara positif.

Belajar mengelola emosi sejak dini akan sangat membantu anak menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Dalam hal ini, Anda bisa mengarahkan anak untuk mengalihkan perhatian dengan cara melakukan sesuatu sehingga emosi negatif pada dirinya bisa mereda.

Misalnya, dengan mengajak anak untuk menghindari pemicu emosi, meluangkan waktu bermain bersama, atau melakukan aktivitas lain yang mereka sukai sehingga menjadi lebih tenang.

5. Jangan Ragu Puji Anak saat Berperilaku Baik

Terakhir, jangan ragu untuk memberikan pujian pada anak saat mereka menunjukkan perilaku baik.

Ketika anak Anda berubah menjadi lebih baik dengan tidak sering menangis, mampu mengomunikasikan perasaan, dan emosinya, pujilah mereka.

Berfokus pada perilaku positif akan memperkuat perilaku tersebut sehingga benar-benar tertanam dalam diri anak Anda.

Dengan pujian, anak juga bisa memiliki motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kebiasaan menangis dan merengeknya pun akan tergantikan dengan cara berkomunikasi serta berekspresi yang lebih baik.

Baca Juga : Ketahui, Penyebab Anak Kurus dan Mengatasinya

Sumber

Parents. (2022). 4 Ways to Deal with Whining Children. parents.com

Thebump. (2022). Toddler Whining: Why It Happens and What to Do about It. thebump.com

Verywell Family. (2021). 6 Steps to Put End to Whining. verywellfamily.com

WebMD. (2022). How to Handle a Whiny Child. webmd.com