Takikardia Supraventrikular: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Penangannya

Takikardia Supraventrikular: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Penangannya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Takikardia supraventrikular (Supraventricular Tachycardia/SVT) merupakan sebuah kondisi di mana jantung Anda tiba-tiba berdetak lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini biasanya tidak serius. Namun, beberapa orang yang mengalaminya mungkin membutuhkan perawatan.

Untuk memahami lebih jauh tentang takikardia supraventrikular termasuk penyebab, gejala, dan penanganannya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Jumlah Detak Jantung Normal dan Cara Menghitungnya

Apa yang Dimaksud dengan Takikardia Supraventrikular?

Dalam kondisi tertentu, adanya masalah pada sinyal listrik jantung bisa membuatnya berdetak lebih cepat meskipun saat Anda sedang tidak dalam keadaan cemas atau berolahraga.

Salah satu jenis detak jantung lebih cepat dari biasanya disebut dengan takikardia supraventrikular atau SVT.

SVT merupakan sekelompok kondisi jantung yang semuanya memiliki beberapa kesamaan. Istilah ini berasal dari bahasa asing. Supraventrikular artinya adalah ‘di atas ventrikel’ (dua bagian bawah pada jantung) dan takikardia artinya ‘detak jantung lebih cepat’.

Dalam kondisi normal, jantung manusia berdetak antara 60 sampai 100 kali per menit. Namun, orang dengan kondisi takikardia memiliki detak jantung lebih dari 100 kali dalam waktu semenit.

Saat penderita SVT sedang mengalami episode/serangan, detak jantungnya bisa melaju hingga 150220 kali per menit. Kadang, jantung bisa berdetak lebih cepat atau lebih lambat.

Jenis-jenis Takikardia Supraventrikular

Takikardia supraventrikular terdiri dari 3 jenis utama, yakni:

  • Takikardia reentrant nodal atrioventrikular (AVNRT). Ini merupakan kondisi SVT yang paling banyak ditemukan
  • Takikardia reciprocating atrioventrikular (AVRT). Sering menyerang mereka yang masih berusia muda, AVRT adalah jenis SVT kedua yang paling umum terjadi
  • Takikardia atrium. SVT jenis ini umumnya menyerang mereka yang mempunyai penyakit jantung. Takikardia atrium tidak berkaitan dengan nodus AV, seperti jenis lainnya.

Selain ketiga jenis di atas, ada beberapa tipe SVT lainnya yang dikenal dalam dunia medis, seperti takikardia junctional nonparoxysmal (NPJT), sinus nodal reentrant tachycardia (SNRT), dan lain sebagainya.

Penyebab Takikardia Supraventrikular

Sebagian orang dengan SVT mengalami kondisi ini karena adanya pemicu yang jelas, misalnya saja, kurang tidur, stres, dan olahraga.

Meski begitu, ada juga yang mengalaminya tanpa adanya penyebab yang terlihat. Beberapa hal yang bisa menyebabkan episode SVT antara lain:

Gejala Takikardia Supraventrikular

Penderita SVT mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Kalaupun ada, gejala bisa bervariasi tergantung dari seberapa cepat detak jantung dan seberapa lama episode SVT terjadi. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Rasa tidak nyaman di dada
  • Sesak napas
  • Sakit kepala ringan atau pusing
  • Kelelahan
  • Sensasi tidak menyenangkan dari detak jantung (palpitasi).

Ada juga beberapa gejala yang jarang terjadi, seperti pingsan, mual, dan nyeri dada yang parah. Kasus SVT sangat jarang menyebabkan kematian mendadak.

Penanganan terhadap Takikardia Supraventrikular

Apabila Anda hanya mengalami episode SVT yang singkat (dalam beberapa menit dan tidak mengganggu), Anda mungkin tidak membutuhkan perawatan.

Hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan berulangnya episode SVT adalah dengan mengubah gaya hidup. Caranya antara lain:

  • Mengurangi asupan alkohol dan kafein
  • Mengurangi atau menghentikan sama sekali kebiasan merokok
  • Memastikan Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
  • Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa teknik sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan serangan episode SVT.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sangat jarang kasus SVT yang sampai berakibat fatal pada penderitanya (menyebabkan kematian). Namun, jika Anda mengalami episode panjang yang berulang, Anda mungkin harus melakukan perawatan di rumah sakit.

Beberapa opsi pengobatan yang mungkin akan Anda terima antara lain:

  • Obat-obatan untuk mengontrol terjadinya episode SVT (bisa diberikan secara oral/diminum dalam bentuk tablet atau lewat selang infus)
  • Cardioversion atau serangan listrik kecil ke jantung untuk membantu detaknya kembali ke ritme yang seharusnya
  • Ablasi kateter. Lewat ablasi kateter, tabung tipis akan dipasang lewat vena atau arteri ke jantung Anda. Tujuannya untuk memperbaiki masalah sistem kelistrikan pada jantung. Sebagian besar pasien sembuh secara permanen dengan ablasi kateter.

Jika Anda memiliki masalah jantung yang mengganggu, jangan ragu berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter. Dengan penanganan yang tepat, berbagai risiko yang mengganggu aktivitas harian bisa diminimalisasi.

Baca Juga: Hipertrofi Ventrikel Kiri, Pembesaran Bilik Kiri Jantung

Sumber

Cedars Sinai. (2021). Supraventricular Tachycardia. www.cedars-sinai.org

Mayo Clinic. (2022). Supraventricular Tachycardia. www.mayoclinic.org

NHS. (2021). Supraventricular Tachycardia (SVT). www.nhs.uk

WebMD. (2021). What Is Supraventricular Tachycardia. www.webmd.com