Spermatogenesis: Proses, Faktor, & Cara Meningkatkan Kualitas 

Spermatogenesis: Proses, Faktor, & Cara Meningkatkan Kualitas 

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 23 Agustus 2023

 

Perlu Anda pahami, air mani seorang pria saat ejakulasi mengandung sperma. Lantas, tahukah Anda bagaimana proses pembentukan sperma atau yang terkenal dengan istilah spermatogenesis? Bagaimana pula cara meningkatkan kualitas sperma melalui proses spermatogenesis?

Baik pria maupun wanita, sebaiknya mengetahui bagaimana cara terbentuknya sperma. Ini karena sperma berperan penting selama proses pembuahan sel telur sehingga dapat membentuk zigot (calon janin).

Lantas, seperti apa proses pembentukan sperma atau spermatogenesis? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Pengertian Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam organ reproduksi pria bernama testis. Testis terdiri dari banyak tubulus tipis yang melingkar rapat yang dikenal sebagai tubulus seminiferus. Nah, sel sperma diproduksi di dalam dinding tubulus tersebut.

Di dalam dinding tubulus juga terdapat banyak sel yang tersebar secara acak, yang terkenal sebagai sel Sertoli. Sel ini berfungsi untuk mendukung dan memelihara sel sperma yang belum matang.

Kemudian, sel benih muda tersebut akan terus tumbuh hingga menjadi sperma matang. Ketika sel sperma sudah matang (spermatogonia), spermatogonium atau sel induk sperma akan memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis atau pembelahan sel.

Pada sperma yang matang, terdapat filamen yang panjang dan ramping untuk mendorong sperma dengan gerakan bergelombang. Setelah sperma matang, sperma diangkut melalui tubulus seminiferus yang panjang dan disimpan di epididimis testis sampai siap untuk meninggalkan tubuh pria.

Proses Spermatogenesis

Pembentukan sperma atau spermatogenesis, tentunya terdiri dari berbagai proses. Prosesnya berawal dari spermatogonium atau sel induk sperma.

Dari spermatogonium atau sel induk sperma, sel akan berubah menjadi spermatosit primer dengan cara mitosis.

Kemudian, spermatosit primer akan membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama.

Selanjutnya, ada tahap meiosis kedua yaitu di mana spermatosit sekunder akan membelah diri lagi menjadi empat spermatid yang berukuran sama.

Spermatid ini merupakan hasil pembelahan sel tahap akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma matang atau yang disebut sebagai spermatozoa.

Nantinya, spermatozoa akan bergerak ke dalam epididimis, tabung penyimpanan sperma yang terhubung dengan testis pria.

Ketika seorang pria ejakulasi, spermatozoa akan dikeluarkan bersama dengan air mani.

Selama proses spermatogenesis, biasanya ada lebih dari 300 juta spermatozoa yang diproduksi setiap harinya. Namun, hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada pembentukan akhirnya.

Baca Juga : Apa Itu Spermatogenesis dan Oogenesis?

Faktor yang Memengaruhi Spermatogenesis

Dalam proses pembentukannya, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi terbentuknya sperma, antara lain:

  • Faktor Genetik

Salah satu faktor yang bisa memengaruhi spermatogenesis yaitu genetik atau keturunan. Perlu Anda ketahui, ada beberapa kondisi genetik yang dapat menjadi penyebab kemandulan.

Pengaruh genetik lainnya juga mungkin menyebabkan gangguan kromosom sehingga memengaruhi spermatogenesis dan mengakibatkan sindrom Klinefelter, infertilitas kromosom Y, dan masalah genetik lainnya.

  • Faktor Lingkungan

Ada juga faktor lingkungan seperti paparan zat kimia yang mungkin ada di sekitar Anda sehingga proses pembentukan sperma terganggu dan tidak sempurna.

Tentu saja, paparan zat kimia yang terjadi secara terus-menerus bisa berdampak negatif pada tubuh. Termasuk dapat memengaruhi proses spermatogenesis.

  • Faktor Kondisi Tubuh

Faktor lain yang mungkin dapat memengaruhi proses terbentuknya sperma dalam tubuh pria yaitu kondisi tubuh.

Misalnya obesitas yang dapat memengaruhi produksi hormon pada pria dan berpengaruh dalam proses produksi sperma.

Bisa juga karena pengaruh penyakit yang diderita seperti diabetes. Penyakit ini bisa merusak organ tubuh seperti testis sehingga kinerjanya tidak lagi optimal dan kualitas spermanya kurang bagus.

Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

Apabila Anda tidak ingin proses pembentukan spermatogenesis terhambat dan menyebabkan gangguan kesuburan, sebaiknya jalani pola hidup sehat sehingga sperma yang dihasilkan berkualitas.

Dalam hal ini, Anda bisa memperbanyak konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan sperma. Terutama yang banyak mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, folat, dan seng.

Selain itu, sebisa mungkin untuk tidak merokok dan konsumsi alkohol. Sebab, kebiasaan merokok dan minum alkohol bisa menurunkan produksi sperma.

Kemudian, pastikan untuk selalu aktif dengan berolahraga rutin sehingga berat badan Anda tetap ideal dan tubuh menghasilkan kualitas sperma yang bagus.

Bila perlu, Anda dan pasangan bisa konsultasi ke dokter untuk mengetahui program hamil yang tepat sehingga sperma menjadi lebih berkualitas dan rencana memiliki momongan bisa segera terwujud.

Baca Juga : Berbagai Cara Mengobati Varikokel dengan Cepat

Sumber

Britannica. Spermatogenesis. britannica.com

BYJU’S. Spermatogenesis. byjus.com

Mayo Clinic. Health sperm: Improving your fertility. mayoclinic.org