Sperma Tidak Keluar saat Orgasme? Berikut Penyebabnya!

Sperma Tidak Keluar saat Orgasme? Berikut Penyebabnya!

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 31 Juli 2023

 

Saat mencapai titik orgasme, ejakulasi pada Pria umumnya diiringi oleh muncratan air mani dari penis yang tengah ereksi. Akan tetapi, terdapat sejumlah kasus dimana cairan sperma tidak keluar dari penis meskipun pria sudah ejakulasi dan merasakan klimaks orgasme.

Jika kondisi tersebut terjadi pada Anda, maka ada kemungkinan Anda mengalami orgasme kering. Dalam istilah medis orgasme kering atau dry orgasm atau orgasmic anejaculation. Untuk sejumlah situasi, kondisi orgasme kering tidak perlu dicemaskan karena bukan termasuk gangguan medis serius.

Namun untuk beberapa kasus, orgasme kering bisa juga menjadi indikasi bahwa ada masalah pada saluran cairan reproduksi Anda. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab dan risiko dari dry orgasm, kami telah membantu merangkum informasi dari berbagai sumber untuk Anda.

Baca Juga: Tips Meningkatkan Kualitas Sperma, Semakin Kental Semakin Baik?

Apa Penyebab Umum Terjadinya Orgasme Kering?

Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan penyebab sperma tidak keluar saat orgasme, antara lain:

1. Jeda ejakulasi pendek

Intensitas orgasme yang berulang kali dalam rentang waktu yang pendek menjadi penyebab paling umum pria mengalami orgasme kering. Produksi air mani membutuhkan waktu, sehingga tatkala jeda orgasme Anda singkat, sangat mungkin bila jumlah air mani yang keluar akan berkurang.

Bila memang ini penyebabnya, maka orgasme kering hanya terjadi sementara dan tidak akan membahayakan kesehatan. Orgasme Anda dapat kembali normal dengan beristirahat yang cukup.

Seiring berjalannya waktu, tubuh akan kembali memproduksi sperma. Maka sebaiknya, berikanlah jeda yang cukup panjang, sedikitnya 5 jam antara setiap ejakulasi atau orgasme.

2. Stres

Gangguan emosional dan kondisi mental yang kurang stabil juga sering menjadi penyebab berkurangnya kadar air mani yang diproduksi oleh pria sehingga memicu terjadinya orgasme kering.

Stres akibat oleh naiknya hormon kortisol, dapat membuat kualitas testosteron dalam tubuh menurun. Oleh sebab itu, cobalah untuk belajar mengelola stres, dengan cara meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal menyenangkan yang membangkitkan suasana hati.

3. Kadar testosteron rendah

Rendahnya kadar testosteron, juga bisa menjadi penyebab sperma tidak keluar saat orgasme. Ketidakstabilan hormon testosteron akan menyebabkan produksi cairan mani Anda, termasuk sel sperma menjadi terganggu.

Umumnya ini terjadi pada pria lanjut usia. Namun, bila kestabilan hormon testosteron Anda terganggu pada usia produktif, Anda bisa memperbaikinya dengan cara memperbanyak istirahat dan meningkatkan asupan vitamin D.

Orgasme kering perlu menjadi perhatian serius ketika disebabkan oleh hal-hal berikut ini :

4. Peradangan saluran sperma (epididymitis)

Kondisi ini sering kali disebut juga sebagai Epididimitis atau peradangan pada epididimis (saluran yang berfungsi untuk menyimpan dan membawa sperma). Peradangan ini bisa menyebabkan penyempitan saluran. Hal ini juga bisa terjadi pada saat peradangan sembuh namun terjadi fibrosis sehingga menyumbat saluran.

Penyumbatan ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti vasektomi, infeksi, cedera, efek samping operasi, hingga kelainan genetik yang muncul sejak lahir. Masalah penyumbatan saluran sperma dapat sembuh dengan cara operasi untuk mengoreksi sumbatan yang ada.

Gejala dari penyumbatan ini adalah skrotum atau kantung zakar akan membengkak, terasa hangat, terasa sakit saat tersentuh, atau berwarna kemerahan, dan nyeri pada testis terutama saat tersentuh. Bila gejala ini menimpa Anda, sebaiknya segera hubungi dokter.

Sperma Masuk ke Kandung Kemih

Ejakulasi tergolong normal adalah ketika sperma menyembur setelah 5-15 menit berhubungan seks. Namun, terdapat kondisi yang membuat sperma malah masuk kembali dan malah masuk menuju kandung kemih atau ejakulasi retrograde.

Ejakulasi retrograde biasanya akibat oleh gangguan pada otot leher kandung kemih. Hal tersebut akibat karena otot leher kandung kemih tidak dapat mengencang dan menutup dengan baik, maka sperma malah masuk ke kandung kemih. Gejala dari kondisi ini adalah warna urine akan lebih pucat dan kental karena mengandung sperma.

Meski ejakulasi retrograde ini tidak berbahaya untuk kesehatan, kondisi ini menyebabkan ketidaksuburan pada pria, sehingga pengobatan diperlukan untuk mengembalikan fertilitas.

Selain lima penyebab tersebut, beberapa kondisi medis berikut ini, juga bisa menyebabkan orgasme kering :

  • Kerusakan saraf karena diabetes, sklerosis multipel, atau cedera saraf tulang belakang.
  • Mengonsumsi obat tertentu seperti obat tekanan darah tinggi, pembesaran prostat, atau gangguan suasana hati.
  • Defisiensi hormon testosteron.
  • Gangguan reproduksi genetik.
  • Pernah melakukan operasi laser prostat dan prosedur lain untuk mengatasi pembesaran prostat.
  • Radioterapi untuk mengobati kanker prostat.
  • Pernah menjalani operasi untuk mengobati kanker testis.

Karena penyebab orgasme kering bisa bermacam-macam, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami ini. Dokter akan membantu mengidentifikasi apakah penyebab dari orgasme kering akan mengganggu kesehatan Anda atau tidak.

Meskipun dalam beberapa kasus orgasme kering bisa sembuh cukup dengan beristirahat dan meningkatkan asupan nutrisi, beberapa kasus lainnya membutuhkan pengobatan dan terapi agar  orgasme kering tidak mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki anak secara alami.

Baca Juga: Amankah Menelan Sperma? Berikut Faktanya!

Sumber

Drugs. (2020). Dry orgasm. www.drugs.com

Healthline. (2019). Dry Orgasm: Why It Happens and What You Can Do. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Dry orgasm. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2019). What to know about dry orgasms. www.medicalnewstoday.com