Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Obstetri dan Ginekologi

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Obstetri dan Ginekologi

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

 

Ada banyak cabang ilmu dalam dunia kedokteran. Bahkan, dalam ilmu kedokteran juga terdapat spesialis yang khusus menangani setiap masalah kesehatan. Seperti halnya kesehatan yang ada pada wanita, khususnya yang berfokus pada kehamilan dan persalinan.

Terdapat dua cabang ilmu kedokteran yang sering ditemui oleh wanita guna menangani kondisi tersebut, yakni Obstetri dan Ginekologi. Sekilas, dua ilmu kedokteran tersebut seperti sama. Namun, ternyata keduanya berbeda dan memiliki fokus masing-masing.

Baca Juga: Berikut ini Tugas Dokter Geriatri yang Perlu Anda Tahu

Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Indonesia

Di Indonesia sendiri, terdapat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Melalui situs resminya, tercatat bahwa organisasi ini sudah berdiri sejak 5 Juli 1954 di Jakarta, dan sudah ada 3.253 dokter yang tersebar di 2.242 rumah sakit di seluruh Indonesia.

Adapun dua cabang ilmu tersebut tergabung dalam satu spesialisasi medis yang disebut dengan istilah OBGYN. Obstetri berfokus pada perawatan wanita hamil dan bayi yang belum dan akan lahir. Spesialis ini dilatih untuk menangani berbagai situasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dan proses persalinan.

Berbeda dengan obstetri, ginekologi berfokus pada aspek non-kehamilan, seperti kesehatan reproduksi wanita. Pada beberapa kasus, wanita akan menemui spesialis ginekologi saat mereka aktif secara seksual, mengalami pubertas, hingga mulai menopause. Pasien ginekologi akan melalui pemeriksaan standar, seperti tes Pap dan pemeriksaan panggul.

Untuk lebih jauh mengenal perbedaan antara obstetri dan ginekologi, berikut penjelasannya.

Penanganan Kehamilan dan Persalinan

Seperti yang sudah dituliskan di atas, obstetri khusus menangani kehamilan dan persalinan pada wanita. Dokter spesialis obstetri atau dokter kandungan khusus menangani semua aspek kehamilan. Mulai dari perawatan prenatal hingga perawatan pasca melahirkan.

Dokter obstetri juga dilatih untuk menangani komplikasi kehamilan, seperti kehamilan ektopik, tanda gawat janin, masalah plasenta, hingga persalinan caesar.

Seorang dokter obstetri juga bisa membimbing seorang ibu dengan aman melalui seluruh pengalaman, dari konsepsi hingga persalinan dan periode postpartum. Layanan lain yang ditawarkan oleh dokter ini juga meliputi perawatan kesuburan, prosedur diagnostik janin, dan perawatan neonatal intensive care unit (NICU).

Jadi, apabila Anda sedang hamil atau pun akan melahirkan, pergi ke dokter obstetri adalah pilihan yang tepat. Dengan begitu, Anda dapat melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan bayi Anda akan lahir secara aman dan sehat.

Penanganan Organ Reproduksi Wanita

Untuk para wanita, apabila Anda memiliki masalah pada organ reproduksi, pergilah ke dokter spesialis ginekologi. Meskipun sering dianggap sama seperti dokter kandungan, tetapi sebenarnya seorang ginekologi berspesialisasi dalam merawat kesehatan reproduksi seorang wanita sejak mendapatkan menstruasi pertama hingga pascamenopause.

Butuh saran tentang masalah seksual? Tak perlu risau. Dokter ginekologi bisa memberikan saran tentang masalah seksual, seperti praktik seksual yang bertanggung jawab, kontrasepsi, dan perlindungan terhadap penyakit seksual menular.

Secara keseluruhan, jika terdapat masalah non-kehamilan yang terkait dengan kesehatan reproduksi wanita, seorang ginekologi dapat menanganinya.

Sangat direkomendasikan untuk mengunjungi dokter ini setiap tahun atau sesuai kebutuhan. Pemeriksaan ke ginekologi secara teratur penting untuk kesehatan wanita.

Dokter spesialis ginekologi juga dapat menangani masalah, seperti kanker ovarium, haid tidak teratur, tumor dalam rahim, prolaps, polip serviks, kista ovarium, hingga penyakit lain terkait menopause.

Setiap kondisi yang memengaruhi sistem reproduksi wanita bisa ditangani oleh dokter ini. Selain itu, dokter ginekologi dapat melakukan prosedur pembedahan pada organ reproduksi, di antaranya:

  • Histerektomi atau pengangkatan rahim
  • Ooforektomi atau pengangkatan ovarium
  • Salpingektomi atau pengangkatan tuba fallopi
  • Ligasi tuba, yaitu operasi pengendalian kelahiran permanen
  • Biopsi kerucut, yakni pengangkatan sel prakanker pada serviks setelah tes Pap
  • Labiaplasty, suatu operasi pembentukan kembali alat kelamin luar.

Itulah perbedaan antara obstetri dan ginekologi. Pada dasarnya, banyak praktik memilih untuk menggabungkan spesialisasi dokter obstetri dan ginekologi untuk memberikan perawatan wanita yang lebih komprehensif.

Penting bagi wanita untuk bisa memahami isyarat tubuh ketika ada sesuatu yang tidak beres dan perlu ditangani oleh spesialis obstetri dan ginekologi. Kuncinya, pahami tujuan Anda membutuhkan salah satu perawatan dari dua cabang ilmu tersebut.

Baca Juga: Memahami Lebih Jauh Seputar Dokter Urologi dan Kondisi yang Ditangani

Sumber

Swobgyn. (2021). What is the difference between an ob/gyn and a gynecologist?. www.swobgyn.com

Revere Health. (2018). Obstetrics vs Gynecology: What’s the Difference?. www.reverehealth.com

Woosterhospital. (2020). What is the difference between OB/GYN and gynecology?. www.woosterhospital.org

Perkumpulan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. (2021). Sejarah & Keluarga POGI. pogi.or.id.

Healthline. (2016). Doctors Every Woman Needs. www.healthline.com