Sering Memar dan Mimisan? Waspadai Leukemia Mieloblastik Akut!

Sering Memar dan Mimisan? Waspadai Leukemia Mieloblastik Akut!

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2023

 

Leukemia adalah penyakit keganasan pada sel darah putih atau leukosit. Jenis dari leukemia bisa dibagi berdasarkan jenis jalur sel darah putihnya yaitu myeloid atau myelositik dan limfoid atau limfositik serta dibagi berdasarkan dominansi sel darah putih yang matur atau imatur yaitu akut dan kronik. Akut didasarkan karena dominansi sel darah putih imatur (-blas) dan kronik ditandai dengan dominasi sel darah putih yang sudah matur (-sit). Pada Leukemia mieloblastik akut (AML), terjadi keganasan di jalur myeloid dan terjadi secara akut, dimana berarti sel darah putih didominasi oleh sel mieloblas.

Leukemia mieloblastik akut secara khusus mempengaruhi perkembangan sel darah putih (mieloblast) tubuh Anda. Penyakit ini menyebabkan sel darah putih tidak dapat terbentuk dan matang secara normal. Sel darah putih bertugas sebagai tentara sistem imun atau antibodi manusia, sehingga ketika terjadi keganasan yang bersifat akut, sel-sel imatur akan mendominasi dan sel matur akan tersingkirkan sehingga fungsi imun menurun.

Leukemia mieloblastik akut, disebut juga dengan leukemia mielositik akut, leukemia myelogenous akut, leukemia granulositik akut, dan leukemia non-limfositik akut. Penyakit ini ditandai dengan tingginya jumlah mieloblast, dan kemudian berkembang secara agresif sehingga memperparah kondisi penderita kanker ini.

Baca Juga: Gelaja Penyakit Leukemia dan Cara Pengobatannya

Penyebab

Leukemia mieloblastik akut terjadi ketika sel sumsum tulang mengalami perubahan (mutasi) pada materi genetik atau DNA-nya. DNA sel berguna untuk mengatur penggunaan sel-sel dalam tubuh Anda. Pada leukemia myelogenous akut, mutasi DNA memberitahu sel sumsum tulang untuk terus tumbuh dan membelah. Ketika ini terjadi, produksi sel darah menjadi tidak terkendali.

Sumsum tulang menghasilkan sel yang belum matang yang berkembang menjadi sel darah putih leukemia yang bernama mieloblasts. Sel-sel abnormal ini tidak dapat berfungsi dengan baik dan bergerak dengan menyingkirkan sel-sel yang sehat. Hal ini menyebabkan penderitanya mudah terserang oleh berbagai macam infeksi.

Tidak terdapat metode untuk mendiagnosis penyebab secara pasti terkait faktor pemicu mutasi DNA. Namun, para dokter mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan resiko penyakit ini, antara lain:

  • Usia tua. Leukemia mieloblastik akut rentan menyerang pada lansia yang berumur lebih dari 65 tahun. Meskipun begitu tidak ada jaminan Anda yang berusia muda tidak dapat terkena leukemia mieloblastik akut.
  • Jenis kelamin. Melihat dari beberapa kasus dan penelitian, pria lebih rentan mengalami leukemia mieloblastik akut daripada wanita.
  • Penderita Kanker. Orang yang pernah mengalami kanker dan menjalani kemoterapi dan terapi radiasi tertentu, mungkin memiliki resiko lebih besar terkena Leukemia mieloblastik akut.
  • Paparan radiasi tinggi. Orang yang memiliki kemungkinan terkena paparan radiasi tingkat tinggi, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap leukemia mieloblastik akut. Salah satu orang yang memiliki kemungkinan terkena paparan radiasi tinggi adalah pekerja nuklir, masyarakat yang tinggal pada area dekat perairan dengan kadar pencemaran tinggi, dll.
  • Paparan bahan kimia berbahaya. Paparan bahan kimia tertentu, seperti benzena, berkaitan dengan risiko leukemia mieloblastik akut yang lebih besar. Benzena juga terdapat dalam rokok, oleh karena itu merokok juga memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena leukemia mieloblastik akut.
  • Gangguan darah. Orang yang pernah mengalami kelainan darah lain, juga berisiko lebih besar terjangkit leukemia mieloblastik akut.
  • Gangguan genetik. Gangguan genetik tertentu, seperti down syndrome, juga berkaitan dengan peningkatan resiko leukemia mieloblastik akut.

Gejala

Gejala leukemia mieloblastik akut biasanya akan menjadi lebih parah setelah berkembang selama beberapa minggu setelah gejala pertama muncul. Hal ini akibat jumlah mieloblast yang semakin tinggi dalam darah. Berikut adalah gejala-gejala yang mungkin dapat Anda temui ketika mengalami penyakit ini, antara lain:

  • Kulit tidak segar dan pucat pasi.
  • Selalu merasa kelelahan, meskipun telah beristirahat dalam waktu yang cukup.
  • Sesak nafas yang semakin menyakitkan dari waktu ke waktu.
  • Sering merasakan demam, menggigil, atau merasa panas.
  • Mengeluarkan keringat secara berlebihan.
  • Kehilangan berat badan secara drastis.
  • Mengalami infeksi ringan hingga komplikasi parah.
  • Mengalami gusi berdarah atau mimisan.
  • Kulit mudah memar dan mulai bermunculan bintik merah atau ungu datar pada kulit.
  • Nyeri pada tulang dan sendi.
  • Perasaan kenyang secara lama, sehingga membuat perut begah dan tidak nyaman.
  • Terdapat kelenjar yang bengkak pada bagian leher, ketiak, atau selangkangan yang mungkin terasa sakit saat Anda menyentuhnya.
  • Hipertrofi gingiva atau pembengkakan gusi.
  • Leukimia cutis atau ruam keabuan di kulit.

Belum ditemukan cara mencegah leukemia mieloblastik akut secara efektif. Oleh karena itu, jika Anda memiliki resiko tinggi terkena leukemia mieloblastik akut dan mengalami salah satu gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Cara Diagnosis

Pada tahap awal mendiagnosisnya, biasanya akan dimulai dengan rujukan dokter untuk melakukan tes darah. Hasil tersebut, akan melihat jumlah sel darah putih dalam tubuh Anda, jika hasil sel darah putih abnormal tinggi maka Anda memiliki indikasi terkena leukemia. Melalui hasil tersebut, Anda akan dirujuk ke ahli hematologi.

Ahli hematologi Anda, mungkin menyarankan untuk melakukan tes sebagai berikut:

  • Biopsi sumsum tulang. Tes ini berfungsi untuk memastikan diagnosis penyakit ini. Apabila dalam tes ini terdapat sel kanker, maka akan ditentukan pula jenis leukemia apa yang berada pada tubuh Anda melalui tes uji genetik.
  • Pengujian genetik. Tes genetik dapat dilakukan pada sampel darah dan sumsum tulang untuk mengetahui jenis leukemia yang Anda miliki.
  • Pemindaian sinar-X. Sinar-X atau pemindaian ultrasonografi jantung (ekokardiogram) berfungsi untuk memeriksa kesehatan organ Anda, seperti jantung dan paru-paru. Hal ini akan membantu menentukan metode perawatan leukemia ini.
  • Pungsi Lumbal. Pada kasus tertentu, dapat menyerang sistem saraf Anda. Oleh karena itu, tes ini diperlukan untuk menjaga kesehatan saraf Anda.

Cara Mengobati

Perawatan untuk leukemia mieloblastik akut, umumnya dilakukan dalam 2 tahap:

1. Induksi

Pengobatan tahap pertama ini bertujuan untuk memerangi sel leukemia dalam darah dan sumsum tulang Anda agar jumlahnya menurun. Pada tahap ini dokter juga akan mengatasi gejala-gejala yang timbul pada pasien. Pada tahap ini biasanya Anda akan direkomendasikan untuk melakukan kemoterapi intensif atau non-intensif. Dokter juga mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi. Hal ini sangat berkaitan dengan kondisi tubuh dan tingkat keparahan dari leukemia mieloblastik akut yang Anda derita.

2. Konsolidasi

Pada tahap ini, pengobatan bertujuan untuk mencegah kanker kembali (kambuh) dengan membunuh sel leukemia yang tersisa di tubuh Anda. Pengobatan ini biasanya berupa pemberian suntikan rutin obat kemoterapi yang di rumah sakit.

Pengobatan yang mungkin dilakukan selain dua tahap di atas adalah transplantasi tulang sumsum belakang dan radioterapi.

Efek Samping Pengobatan

Pada proses pengobatannya, Anda mungkin mengalami beberapa efek samping, seperti:

  • Memar pada sekujur tubuh
  • Diare
  • Rambut rontok
  • Sariawan
  • Kehilangan selera makan
  • Infertilitas (kondisi menurunnya tingkat kesuburan manusia untuk melakukan reproduksi) sementara atau permanen.

Komplikasi

1. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Kondisi ini terjadi karena banyaknya sel-sel sehat yang tersingkir saat Anda mengidap penyakit leukemia ini. Anda akan lebih mudah terserang infeksi atau penyakit. Oleh karena itu, penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

2. Leukostasis

Leukostasis adalah kondisi saat jumlah sel darah putih terlalu tinggi dan memicu penggumpalan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan terganggunya asupan oksigen ke sel-sel tubuh. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada kondisi organ tubuh lainnya.

Leukemia mieloblastik akut merupakan salah satu kanker yang berbahaya, penanganan lebih cepat mungkin dapat menghambat perkembangannya.

Baca Juga: Sama-sama Kanker Darah, Apa Perbedaan Leukemia dan Limfoma?

Sumber

Healthline. (2020). Acute Myeloid Leukemia (AML). www.healthline.com

Mayoclinic. (2021). Acute Myelogenous Leukemia. www.mayoclinic.org

Medscape.(2021). Acute Myeloid Leukemia. www.emedicine.medscape.com

NHS. (2019).Acute Myeloid Leukemia. www.nhs.uk 

Webmd. (2020). Acute Myeloid Leukemia. www.webmd.com