Serupa tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Anemia dan Tekanan Darah Rendah

Serupa tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Anemia dan Tekanan Darah Rendah

Penulis: Nia

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 25 Juli 2020

 

Anemia dan tekanan darah rendah seringkali disamakan, karena keduanya memiliki gejala dan ciri-ciri yang cenderung mirip, seperti lemas, mudah lelah, pusing, hingga mual. Padahal keduanya merupakan kondisi kesehatan yang berbeda. Berbeda kondisi tentunya berbeda pula cara menanganinya, Nah simak penjelasan berikut ini mengenai perbedaan anemia dan tekanan darah rendah serta cara mengatasinya:

Anemia

Anemia adalah suatu kondisi turunnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah (RBC). Hemoglobin merupakan protein yang ada dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh, tepatnya untuk organ dan jaringan tubuh.

Anemia terjadi apabila sel darah merah tidak atau kurang memiliki kandungan hemoglobin yang cukup sehingga tubuh Anda kekurangan oksigen. Kadar normal hemoglobin bagi pria normalnya 13,5- 18 gr.dl, sedangkan bagi wanita berada pada 12-16 gr/dl. Jika kadar hemoglobin kurang dari angka tersebut maka akan menyebabkan gejala seperti mudah lelah, lemas, pucat, jantung berdebar, sesak napas, pusing, dan sakit kepala.

Anemia kekurangan zat besi adalah jenis anemia yang umum dan itu terjadi saat tubuh Anda tidak memiliki cukup zat besi. Zat besi berguna untuk membuat atau menaikkan kadar hemoglobin. Kondisi ini biasa terjadi pada wanita usia subur yang sedang menstruasi atau dalam masa kehamilan, kurangnya asupan yang mengandung zat besi hingga pendarahan di dalam tubuh seperti kanker usus besar dan penyakit serius lainnya. Bagaimana cara mengatasi anemia?

Baca Juga : Kenali Gejala Anemia dan Cara Ampuh Mengatasinya

Cara Mengatasinya

1. Mengonsumsi suplemen zat besi atau makanan yang mengandung zat besi seperti daging, telur, kacangan-kacangan, bayam, brokoli, dan sayuran hijau lainnya. Khusus wanita hamil dan anak kecil lebih membutuhkan banyak makanan kaya zat besi dalam makanannya.

2. Mengubah pola makan. Mengonsumsi makanan sehat terutama yang mengandung vitamin C dan vitamin B12 , karena dapat membantu tubuh Anda menyerap zat besi dan membangkitkan stamina.

3. Jika Anda sudah mengonsumsi suplemen zat besi dan mengubah pola makan yang sehat, tetapi kadar hemoglobin atau sel darah merah masih rendah, disarankan segera berkonsultasi ke dokter untuk penanganan yang lebih serius karena, kondisi anemia yang berkepanjangan adalah salah satu gejala atau ciri dari penyakit berbahaya.

Baca Juga : 8 Makanan Penambah Darah Bagi Penderita Anemia

Tekanan Darah Rendah

Hipotensi adalah istilah medis untuk tekanan darah rendah. Tekanan darah dianggap rendah apabila kurang dari 90/60 mmHg, normalnya orang sehat tekanan darah berada pada angka 120/80 mmHg. Tekanan darah rendah memiliki dua jenis. Pertama, tekanan sistolik menunjukkan tekanan di arteri tubuh saat jantung memompa darah, sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan pembuluh darah saat jantung beristirahat.

Tekanan darah bisa terjadi tanpa gejala yang serius dan tidak perlu diobati ke dokter, tetapi apabila tekanan darah rendah mulai menimbulkan gejala yang serius segera lakukan penangan khusus secara medis. Gejala yang biasanya muncul seperti pusing, mual, pandangan kabur, kurang konsentrasi, kulit pucat, keringat dingin, lemas, hingga pingsan.

Kondisi tekanan darah rendah rentan terjadi pada wanita hamil, pendarahan hebat (saat operasi atau kecelakaan), dehidrasi berat, kelelahan, orang dengan penyakit hamil, anak-anak, hipotiroid, orang yang mengonsumsi obat darah tinggi seperti diuretik, dan infeksi berat.

Baca Juga : Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil 

Nah penyebab lain terjadinya tekanan darah rendah bisa terjadi karena berdiri dalam jangka waktu lama, mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba, mengonsumsi minuman yang mengandung kafein menjelang tidur, terlalu banyak alkohol, dan belum mengonsumsi makanan di saat aktivitas sedang padat.

Berbeda dengan anemia, berbeda pula cara menanganinya, berikut cara untuk mengatasinya:

1. Perbanyak minum air putih.

2. Konsumsi garam lebih banyak dari biasanya.

3. Mengnsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi.

4. Olahraga teratur yang menggunakan kerja otot seperti berenang dan lari.

5. Tidak merubah posisi dengan cepat, seperti dari tidur langsung beridir dan berjalan. Mulailah dengan perlahan, misalnya dari tidur, duduk sebentar lalu berdiri.

6. Menjaga kesehatan jantung.

Jika sudah melakukan tips di atas, tetapi keluhan tekanan darah rendah masih berlangsung dan semakin memburuk, segera periksakan ke dokter agar dapat diatasi secara medis. Jika dibiarkan hipotensi dapat memicu kondisi yang membahayakan, seperti kegagalan fungsi organ hingga kematian.

Periksakan diri Anda dengan cara yang tepat dan berkonsultasi ke dokter, sebab darah rendah dan anemia adalah dua hal yang berbeda, supaya Anda tidak salah langkah untuk mengatasinya.

Baca Juga : Diet Rendah Garam (DASH) untuk Hindari Stroke dan Penyakit Jantung

Sumber

Heart. (2016). Low Blood Pressure – When Blood Pressure is Too Low. www.heart.org

Healthline. (2018). What Causes Anemia?. www.healthline.com

Mayoclinic. (2020). Low Blood Pressure (Hypotension). www.mayoclinic.org

Webmd. (2019). Understanding Low Blood Pressure. www.webmd.com

Webmd. (2020). Understanding Anemia. www.webmd.com