Sakit dan Nyeri pada Betis, Ketahui Apa Saja Penyebabnya

Sakit dan Nyeri pada Betis, Ketahui Apa Saja Penyebabnya

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Nyeri betis bervariasi dari orang ke orang, tetapi biasanya disebabkan oleh sejumlah penyebab tertentu. Beberapa hal yang menjadi pemicu nyeri pada betis diantaranya otot yang terlalu banyak bekerja, kram, cedera, dan kondisi lainnya yang memengaruhi pembuluh darah, saraf, atau jaringan yang menyelimuti otot betis.

1. Kram otot 

Kram otot adalah kontraksi otot yang tiba-tiba dan terasa menyakitkan. Kondisi ini bisa berlangsung singkat atau selama beberapa menit dalam satu waktu.

Kram pada betis umumnya disebabkan oleh olahraga yang tiba-tiba lebih dari durasi biasanya, atau melakukan olahraga baru. Kram juga bisa dipicu oleh dehidrasi, cedera otot, dan kekurangan mineral. Meski demikian, ada juga penyebab kram otot yang lebih serius, diantaranya:

• gagal ginjal 
• hipotiroidisme 
• alkoholisme 
• diabetes 
• penyakit arteri perifer

Dalam kasus yang lebih parah, aliran darah yang terbatas ke bagian tubuh dan kondisi medis serius lainnya juga dapat menyebabkan kram otot.

2. Tegang otot

Tegang otot biasanya terjadi akibat kelelahan, penggunaan aktivitas  otot yang berlebihan atau tidak tepat. Misalnya, memulai program olahraga baru atau meningkatkan latihan yang sangat melibatkan kaki, seperti lari, berenang, bersepeda, dan angkat beban, dapat membuat otot betis Anda tegang.

Anda biasanya akan merasakan ketegangan otot saat itu terjadi, dan menyadari timbulnya nyeri secara tiba-tiba.

3. Tendonitis Achilles 

Tendon Achilles adalah otot besar di belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit. Tendonitis Achiles merupakan cedera pada tendon tersebut yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan, ketegangan, atau tekanan pada Tendon Achilles.

Gejala umum yang dirasakan seperti nyeri di bagian belakang kaki, bengkak, dan rentang gerak terbatas saat meregangkan kaki.

4. Sciatica

Sciatica merupakan masalah pada saraf sciatic, yang mengontrol otot di kaki bagian bawah dan belakang lutut. Ini dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan di punggung bawah yang dapat meregang dari kaki ke betis dan otot lainnya. Dalam kasus yang lebih parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengobati nyeri panggul.

5. Luka memar 

Memar ada sebagai akibat dari trauma, seperti jatuh, atau terbentur. Trauma tersebut menyebabkan kapiler di bawah kulit pecah, sehingga menyebabkan perubahan warna. Memar biasanya sembuh dengan sendirinya. 

6. Neuropati diabetik

Diabetic peripheral neuropathy (DPN)  atau neuropati diabetik merupakan bentuk kerusakan saraf yang menyerang kaki, tungkai, lengan dan tangan. Kondisi ini merupakan komplikasi umum diabetes akibat gula darah tinggi, faktor genetik, atau peradangan saraf. Kondisi DPN bisa memicu rasa nyeri pada kaki, termasuk kram dan nyeri pada betis.

7. Deep vein thrombosis

Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah pembekuan darah yang terbentuk di vena dalam di lengan atau tungkai, termasuk betis. Ada banyak faktor dan kondisi yang dapat menyebabkan DVT, termasuk duduk dalam waktu lama, komplikasi pengobatan, dan merokok.

Gejala DVT meliputi: 

• vena yang terlihat di daerah yang terkena pembengkakan
• nyeri kaki 
• perubahan warna kulit 
• perasaan hangat di betis 

Anda harus segera menemui dokter jika mengalami gejala DVT.

8. Compartment syndrome

Sindrom kompartemen adalah kondisi serius yang terjadi ketika sejumlah besar tekanan terbentuk di dalam kompartemen otot. Biasanya, ini terjadi setelah seseorang mengalami cedera besar di area tersebut, seperti patah tulang.

Gejala sindrom kompartemen meliputi:

• sakit parah yang tidak kunjung membaik setelah istirahat atau pengobatan 
• mati rasa
• tonjolan yang terlihat di otot yang terkena

Baca Juga: Betis Nyeri Setelah Berlari, Penyebab dan Cara Mengatasi

Sumber