Rhinos SR: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Samping

Rhinos SR: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Samping

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

Rhinos SR adalah obat yang berfungsi untuk meredakan gejala rhinitis alergi atau flu seperti bersin, hidung tersumbat, pilek, dan mata berair serta gatal. Obat ini hanya meredakan gejala pada alergi, tidak dapat menyembuhkan alergi. Rhinos SR mengandung bahan aktif loratadine dan pseudoephedrine.

Loratadine adalah antihistamin yang dapat membantu meredakan gejala alergi musiman seperti mata berair dan gatal, pilek, dan bersin. Sedangkan pseudoefedrin adalah dekongestan yang membantu meredakan hidung tersumbat, mengatasi radang sinus terkait alergi, dan melegakan pernapasan.

Baca Juga: Antihistamin: Ketahui Jenis, Dosis, dan Aturan Pakai

Sebelum Menggunakan Rhinos SR

Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat tersebut, antara lain:

• Jangan konsumsi obat ini apabila Anda memiliki alergi terhadapnya atau bahan- bahan yang terkandung.
• Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang atau berencana menggunakan obat- obatan lain, termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
• Beritahu dokter jika Anda telah meminum obat flu lain sebelumnya.
• Beritahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit hati atau ginjal, penyakit jantung, diabetes, gangguan tiroid, masalah prostat, dan glaukoma.
• Anda juga perlu memberitahu dokter apabila Anda menderita penyakit kardiovaskular seperti: insufisiensi koroner, aritmia dan hipertensi berat.
• Hindari menggunakannya jika Anda sedang melakukan terapi penghambat monoamine oksidase (MAO) dalam 14 hari terakhir.
• Beritahu dokter jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil.
• Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang menyusui.
• Pada seorang dengan usia lanjut mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, seperti detak jantung cepat / tidak teratur, pusing, masalah buang air kecil, sulit tidur, atau kebingungan.
• Beritahu dokter apabila Anda berencana melakukan pembedahan atau tes medis.

Cara Penggunaan dan Dosis

Berikut ini aturan pakai yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat ini, antara lain:

• Ikuti petunjuk yang tersedia pada kemasan obat atau sesuai dengan resep dari dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosisnya.
• Dosis umum obat ini biasanya dua kali sehari setiap 12 jam.
• Anda dapat meminumnya dengan air putih.
• Telan kapsul secara utuh, hindari mengunyah atau menghancurkannya.
• Jika Anda lupa meminumnya sampai pada waktu dosis berikutnya, maka lewati saja dan lanjutkan untuk dosis berikutnya.
• Hindari penggunaan pada anak usia kurang dari 12 tahun, kecuali atas saran dari dokter.

Dosis untuk penggunaan obat ini adalah:

Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 1 kapsul setiap 12 jam atau 2 kali sehari.

Efek Samping

Obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping. Berikut ini merupakan efek samping yang mungkin Anda alami, antara lain:

• Gangguan saluran cerna
• Anoreksia
• Mual
• Muntah
• Sakit perut
• Mulut kering
• Sulit tidur, pusing
• Sakit kepala
• Kehilangan nafsu makan
• Kardiovaskular: palpitasi, takikardia, dan ekstrasistoles.

Segera hubungi dokter apabila gejala diatas tidak kunjung sembuh atau bertambah parah. Gejala lain yang mungkin saja muncul adalah:

• Sakit perut
• Rasa logam pada mulut
• Iritasi pada kerongkongan
• Ruam dan gatal
• Keputihan
• Sedikit atau tidak keluarnya urin
• Penumpukan cairan pada area bawah kulit
• Fungsi hati dan ginjal terhambat
• Kelainan darah
• Fungsi sistem imun yang terganggu
• Radang sendi

Umumnya obat ini tidak menimbulkan efek samping yang serius. Namun, pada beberapa kasus obat ini dapat menyebabkan kejang. Selain itu, reaksi alergi yang serius mungkin terjadi dengan gejala seperti ruam, gatal, bengkak (terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan), pusing yang parah, kesulitan bernapas.

Baca Juga: Loratadine: Fungsi, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya