Retinoblastoma, Kanker Mata yang Biasa Terjadi Pada Anak

Retinoblastoma, Kanker Mata yang Biasa Terjadi Pada Anak

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 25 Januari 2023

 

Retinoblastoma merupakan salah satu jenis kanker mata yang dimulai dari bagian retina. Retina sendiri adalah lapisan sensitif di bagian dalam mata.

Retinoblastoma lebih sering menyerang anak-anak, meski ada juga kasus retinoblastoma pada orang dewasa. Kanker ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata.

Untuk memahami lebih jauh mengenai retinoblastoma, penyebab, gejala, dan cara penanganannya, simak penjelasan lengkap berikut ini!

Baca Juga: Waspadai Kanker Mata Melanoma

Penyebab Retinoblastoma

Retinoblastoma terdiri atas 2 macam yakni retinoblastoma keturunan dan sporadis. Keduanya memiliki penyebab yang berbeda. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Retinoblastoma Keturunan

Retinoblastoma keturunan atau yang diwariskan, menyumbang sekitar sepertiga dari semua kasus retinoblastoma. Pada tipe ini, semua sel di dalam tubuh anak membawa mutasi kanker, bukan hanya pada sel retinanya saja.

Dalam kebanyakan kasus, seorang anak memiliki sel mutasi ini sejak masih bayi, tetapi ada juga yang mewarisinya dari orang tua mereka.

Jenis retinoblastoma ini paling sering menyerang kedua mata (disebut dengan retinoblastoma bilateral). Jika Anda atau pasangan Anda membawa gen yang bisa menyebabkan retinoblastoma, ada kemungkinan anak Anda akan mengidap kanker ini.

Oleh karena itu, siapa saja yang didiagnosis dengan kondisi ini disarankan untuk berkonsultasi dengan konselor genetik terlebih dahulu sebelum berencana memiliki keturunan.

2. Retinoblastoma Sporadis

Dalam dua pertiga kasus retinoblastoma yang tersisa, penderita tidak mengalami mutasi retinoblastoma di semua sel tubuhnya.

Sebaliknya, kanker yang mereka derita bermula ketika salah satu neuron retina di salah satu mata mereka mulai mengalami mutasi yang membuatnya membelah secara tidak terkendali. Retinoblastoma sporadis tidak bisa diturunkan kepada anak-anak penderitanya.

Baik untuk retinoblastoma keturunan dan sporadis, hingga saat ini belum diketahui faktor apa yang memicu terjadinya mutasi genetik. Tidak ada faktor risiko yang diketahui menyebabkan kanker ini.

Oleh sebab itu, tidak ada langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan. Namun, jika keluarga Anda memiliki riwayat retinoblastoma, anak harus segera diskrining sejak dini.

Gejala Retinoblastoma

Karena penyakit ini kebanyakan menyerang bayi dan anak-anak, gejala yang dialami tidak umum. Orang tua mungkin perlu memperhatikan sejumlah tanda pada anak mereka, termasuk:

  • Warna putih di tengah pupil (lingkaran mata) ketika cahaya menyinari mata, misalnya ketika seseorang mengambil foto anak dengan flash
  • Mata tampak melihat ke arah yang berbeda (juling)
  • Penglihatan yang buruk
  • Mata merah
  • Mata bengkak.

Ada kemungkinan gejala lain akan muncul, tetapi peluangnya sangat kecil. Jika anak Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, ada baiknya segera memeriksakan anak ke dokter mata.

Baca Juga: Ablasi Retina, Gangguan Mata Serius yang Bisa Berakibat Kebutaan

Diagnosa Retinoblastoma 

Cara paling akurat untuk mendiagnosis retinoblastoma adalah melalui pemeriksaan mata, yang idealnya dilakukan dengan anestesi. Selama pemeriksaan ini, dokter mata akan melihat bagian dalam mata dengan bantuan alat bernama oftalmoskop.

Jika terlihat adanya kanker, langkah selanjutnya adalah mengetahui seberapa besar tumor tersebut dan apakah sudah menyebar. Karena itu, dokter juga akan melakukan studi pencitraan atau tes lain yang meliputi:

  • MRI, untuk memeriksa otak agar memastikan tumor belum menyebar ke daerah tersebut.
  • Ultrasound (USG), untuk memvisualisasikan seluruh mata pasien sehingga dokter dapat memastikan apakah ada retinoblastoma, serta melihat ukuran dan ketebalan tumor.
  • Elektroretinogram, pemeriksaan ini dapat menggantikan tes penglihatan dengan mengukur aktivitas listrik di dalam retina.
  • Pengujian genetik, untuk menentukan apakah retinoblastoma disebabkan oleh faktor keturunan atau tidak.

Untuk memastikan kanker tidak menyebar ke area lain di dalam tubuh pasien, dokter spesialis onkologi anak juga akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, spinal tap, dan pengujian jaringan sumsum tulang.

Penanganan terhadap Retinoblastoma

Pengobatan retinoblastoma berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada beberapa faktor termasuk:

  • Ukuran kanker
  • Lokasi sel kanker
  • Apakah satu atau dua mata yang mengalami masalah ini
  • Stadium kanker (apakah sudah menyebar atau belum ke jaringan lain di luar mata/metastasis)
  • Usia dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Terapi yang mungkin dilakukan oleh dokter antara lain:

  • Kemoterapi
  • Cryotherapy atau pengobatan dengan menggunakan pendingin
  • Terapi laser
  • Terapi radiasi
  • Enukleasi atau operasi untuk mengangkat mata yang terdampak.

Dokter kadang menggabungkan beberapa perawatan di atas untuk memperoleh hasil terbaik. Banyak orang yang mungkin bertanya-tanya apakah retinoblastoma bisa disembuhkan.

Kabar baiknya, sebanyak 9 dari 10 anak yang mengalami retinoblastoma bisa sembuh. Peluang untuk sembuh akan semakin tinggi selama kanker tidak menyebar ke jaringan lain di sekitar mata.

Baca Juga: Osteosarcoma, Jenis Kanker Tulang pada Anak-anak

Sumber

Healthline. (2022). What Causes Retinoblastoma, and How Is It Treated? www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Retinoblastoma. www.mayoclinic.org

American Cancer Society. (2018). What Is Retinoblastoma? www.cancer.org

Medical News Today. (2021). What Is There to Know About Eye Cancer? www.medicalnewstoday.com