Ketahui 7 Tanda Nyeri Haid Normal atau Tidak

Ketahui 7 Tanda Nyeri Haid Normal atau Tidak

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 18 Juni 2020

Setiap bulan, wanita yang telah mengalami pubertas mengalami haid (menstruasi). Haid merupakan proses luruhnya lapisan dinding rahim dan sel telur yang tidak dibuahi. Pendarahan melalui vagina pun terjadi akibat proses tersebut.

Apakah Wajar Nyeri Menjelang dan Saat Haid?

Nyeri dan kram pada bagian bawah perut, paha, serta pinggul menjelang dan saat haid disebut dismenore. Kondisi ini terjadi akibat kontraksi otot rahim agar lapisannya meluruh. Kontraksi tersebut dipicu oleh hormon prostaglandins yang memang bertugas untuk kontraksi otot.

Maka dari itu, semakin tinggi kadar prostaglandins, nyeri kram pun semakin parah. Rasa sakit sendiri bersifat subjektif, artinya ketahanan setiap orang terhadap rasa sakit tersebut berbeda-beda. Namun, saat nyeri dan kram haid benar-benar mengganggu dan tidak dapat ditoleransi lagi, sebaiknya Anda memeriksakan diri.

Baca Juga: Nyeri Menstruasi : 7 Hal yang Harus Dihindari

Cara Membedakan Nyeri Haid Normal dan Tidak

Berikut adalah cara membedakan nyeri haid normal dan tidak. Namun, Anda tidak diperkenankan melakukan self diagnosis. Pemeriksaan dan tes lebih lanjut diperlukan untuk deteksi suatu penyakit.

1. Normalnya Nyeri Haid Tidak Berlangsung Lebih dari 2 atau 3 Hari

Nyeri dan kram biasanya terjadi 1-2 hari sebelum haid dan berakhir di hari ke-2 atau 3. Jika nyeri dan kram terjadi hingga akhir periode haid, tentu kondisi tersebut tidak normal. Seperti yang diketahui, selama sebulan lapisan dinding rahim menumpuk untuk berikan tempat yang “empuk dan nyaman” bagi pembuahan sel telur.

Rasa nyeri diakibatkan oleh kontraksi otot untuk meluruhkan dan menekan pembuluh darah. Prostaglandin pun dilepaskan dan memicu respon peradangan. Hanya saja tingkat nyerinya akan berkurang seiring habisnya lapisan dinding rahim tersebut. Jika nyeri serta kram konstan berlangsung selama haid (dari awal hingga akhir), Anda sebaiknya memeriksakan diri.

2. Nyeri Haid yang Sangat Parah dan Mengganggu Pertanda Tidak Normal

Walaupun kram dan nyeri saat haid, normalnya tidak akan mengganggu aktivitas harian. Anda masih bisa bekerja, sekolah, maupun beraktivitas normal lainnya. Bila kram buat aktivitas anda terhambat karena sangat nyeri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Memang rasa nyeri dan kram juga dipengaruhi beberapa hal seperti usia (lebih memburuk ketika tua), fisik yang lemah, dan aktivitas fisik yang berat. Namun, tetap saja Anda punya batas hingga rasa sakit tersebut benar-benar tidak tertahankan.

3. Nyeri Haid Tidak Normal saat Obat Penghilang Rasa Sakit Tidak Mempan

Beberapa wanita menekan rasa sakit dengan bantuan obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen dan acetaminophen. Cara tersebut sah saja selama masih dosis dan aturan yang tertera. Namun, hal yang harus Anda perhatikan adalah bahwa ibuprofen bukan obat bebas.

Obat ini berlogo merah sehingga merupakan obat keras dan harus dengan resep dokter. Berbeda dengan paracetamol yang merupakan obat bebas. Selain itu, jika nyeri haid masih Anda rasakan setelah mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, ada baiknya Anda mulai waspada.

Banyak wanita menahan rasa sakit dan menganggapnya normal. Padahal dibalik rasa sakit berlebihan tersebut bisa jadi karena endometriosis. Namun mengira-ngira tidak akan berbuah hasil. Satu-satunya cara adalah konsultasi dengan dokter dan melakukan tes atau laparoskopi untuk hasil yang lebih pasti.

Baca Juga: 8 Tips Alami Atasi Nyeri Kram Haid Tanpa Obat

4. Demam, Mual, Muntah, Diare, dan Pusing Berat Hingga Ingin Pingsan

Kram dan nyeri haid yang normal tidak akan sampai membuat Anda demam atau pingsan. Terlebih jika disertai mual, muntah, dan diare hebat. Dokter biasanya akan menanyakan kepada Anda terkait siklus haid dan gejala yang dirasakan. Anda juga mungkin akan melakukan tes pelvis untuk ketahui penyebab secara pasti.

5. Kram Menyakitkan dan Pendarahan yang Kental

Ketika menstruasi Anda terasa sangat sakit disertai pendarahan yang kental dan banyak, Pnda patut khawatir. Sebab hal tersebut sangat tidak lazim. Segera konsultasi ke dokter, terutama jika ada riwayat penyakit rahim dalam keluarga seperti fibroid rahim. Dokter akan lakukan tes, pemeriksaan ultrasound, dan meresepkan obat penahan nyeri.

6. Nyeri dan Kram pada Daerah Panggul Meski Tidak Haid

Rasa tidak nyaman, nyeri, dan kram menjelang dan awal haid memang normal. Namun lain halnya jika berlangsung diluar periode haid. Kondisi tersebut bisa menjadi pertanda adanya masalah. Ini karena seharusnya tidak ada kontraksi di luar periode haid.

Tanda lainnya adalah nyeri saat berhubungan seks. Karena itu, hindari melakukan aktivitas seksual yang menyakitkan, sebab meski seks tidak menyebabkan kram haid abnormal, tetapi seks terkadang bisa mencetuskan kram. Selain itu, wapadai juga adanya bercak di antara hari haid, siklus tidak teratur, susah hamil, dan nyeri tidak tertahankan di salah satu sisi.

Baca Juga : Cara Ampuh Menstruasi Tidak Teratur Kembali Normal

Sumber


Health Engine. 2018. Period Pain: Menstrual Cramps. healthengine.com.au
Self. 2016. How to Know If your Period Cramps Are Normal. www.self.com
The Conversation. 2017. Health Check: Are painful Periods Normal?. theconversation.com
Verywell Family. 2018. 6 SIgns Your Period Cramps Are Not Normal. www.verywellfamily.com
Women’s Health. 2018. 6 Reasons Your Period Cramps Hurt So Bad. www.womenshealthmag.com