Radang Selaput Dada (Pleuritis), Ini Penyebab dan Gejalanya

Radang Selaput Dada (Pleuritis), Ini Penyebab dan Gejalanya

Penulis: Audrie | Editor: Handa

Pleuritis atau radang selaput paru-paru adalah peradangan pada lapisan tipis yang membungkus paru-paru dan dinding dada bernama pleura. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri pada dada dan gangguan pernapasan. Selain itu pleuritis juga dapat menyebabkan komplikasi dalam tubuh jika tidak ditangani dengan segera.

Pleura sendiri terdiri dari dua lapisan, yakni di bagian luar paru-paru dan di bagian dalam dinding dada. Pada ruangan kecil yang terletak di antara kedua lapisan tersebut, terdapat sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas. Umumnya, pleura berfungsi sebagai pemisah antara paru-paru dengan rongga dada.

Kedua lapisan pleura bergesekan dengan satu sama lain ketika bernapas. Namun, pada kondisi pleuritis, gesekan ini menjadi nyeri karena adanya pembengkakan pada pleura. Rasa nyeri ini dapat berkurang ketika Anda menahan napas, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan ketika bernapas.

Penyebab Pleuritis

Pleuritis umumnya disebabkan oleh infeksi yang berasal dari virus, seperti flu dan bronkitis atau infeksi dari bakteri, seperti pneumonia dan tuberkulosis. Namuni, tidak menutup kemungkinan kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain. Meskipun jarang terjadi, beberapa penyebab lain dari pleuritis adalah:

  • Infeksi jamur dan parasit
  • Cedera pada dada atau paru-paru, seperti tulang rusuk yang retak
  • Penyumbatan pembuluh darah dalam paru-paru, atau emboli paru-paru
  • Penyakit autoimun, seperti rematik dan lupus
  • Kanker paru-paru
  • Limfoma, jenis kanker yang menyerang sistem imun limfatik
  • Mesothelioma, jenis kanker pada jaringan yang melapisi beberapa organ tubuh bernama mesothelium
  • Kondisi genetik, seperti anemia sel sabit
  • Komplikasi akibat operasi jantung
  • Reaksi dari obat-obatan tertentu

Gejala Pleuritis

Pleuritis mempunyai gejala yang mudah terdeteksi. Gejala awal dari kondisi ini adalah nyeri pada dada, terutama ketika bernapas, batuk, atau bersin. Rasa nyeri yang dapat berubah menjadi tusukan tajam ini juga memengaruhi penderita untuk mengambil napas yang lebih pendek agar tidak terasa sakit.

Selain nyeri pada dada dan kesulitan mengambil napas yang dalam, berikut adalah gejala-gejala umum dari pleuritis:

  • Rasa nyeri pada bahu dan punggung
  • Rasa nyeri pada otot dan sendi
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Kehilangan nafsu makan

Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas dan tidak kunjung menghilang selama beberapa hari, sebaiknya hubungi dokter. Hal ini untuk mengetahui gejala yang dialami mengarah pada pleuritis atau tidak.

Komplikasi Pleuritis

Selain gejala-gejala yang telah disebutkan, pleuritis juga dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi ini berkaitan dengan cairan yang terletak di antara lapisan pleura. Beberapa komplikasi umum dari pleuritis adalah:

1. Efusi Pleura

Efusi pleura adalah penumpukan cairan di tengah lapisan pleura. Ketika hal ini terjadi, rasa nyeri akibat pleuritis akan berkurang karena kedua lapisan yang mengalami pembengkakan telah terhalang cairan dan tidak lagi bergesekan dengan satu sama lain. Meski demikian, kondisi ini akan mengakibatkan gangguan pernapasan.

2. Atelektasis

Penumpukan cairan tersebut juga dapat menyebabkan tekanan pada paru-paru hingga kolaps. Kondisi ini dikenal dengan nama atelektasis dan dapat membuat penderita sulit bernapas atau batuk-batuk karena adanya cairan yang menghambat alveolus, yaitu tempat terjadinya pertukaran gas dalam paru-paru.

3. Empiema

Cairan yang berlebihan pada pleura ini juga dapat terinfeksi oleh bakteri dan menyebabkan kondisi bernama empiema. Empiema sendiri adalah kumpulan nanah yang melekat pada area pleura dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan ketika bernapas. Umumnya, kondisi ini juga diikuti oleh gejala demam.

Selain ketiga komplikasi di atas, pleuritis juga dapat menyebabkan komplikasi berupa syok atau penurunan tekanan darah secara drastis. Pleuritis juga dapat mengakibatkan sepsis, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh memiliki respons yang berlebihan terhadap infeksi. Respons ini dapat membahayakan organ dan jaringan dalam tubuh.

Baca Juga : Ketahui Manfaat dan Efek Samping Susu Kefir

Sumber

Healthline. 2018. Pleurisy: Causes, Symptoms, and Diagnosis. www.healthline.com.
Mayo Clinic. 2020. Pleurisy – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org.
National Health Service UK. 2020. Pleurisy. www.nhs.uk.
WebMD. 2019. Pleurisy (Pleuritis). www.webmd.com.