Kenali Fungsi, Dosis, Cara Penggunaan, Hingga Efek Samping Obat Pumpitor

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 17 Februari 2023

Pengidap masalah lambung pasti sudah tak asing dengan obat-obatan dengan kandungan omeprazole. Salah satu merek dagang obat yang mengandung bahan tersebut adalah Pumpitor. 

Secara singkat, Pumpitor merupakan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan di lambung, seperti tukak lambung atau gastritis, GERD, peradangan di saluran makanan, sindrom Zollinger-Ellison, hingga kanker kelenjar endokrin. Tidak hanya itu, Pumpitor juga diperuntukan bagi Anda yang harus meningkatkan jumlah sel mast dalam tubuh.

Baca Juga: Penderita Asam Lambung Wajib Coba Minuman Berikut!

Cara Kerja Obat Pumpitor

Pumpitor bekerja dengan mencegah sejumlah asam di lambung untuk menghalangi sistem enzim organik, sehingga ia juga bisa mengurangi tingkat asam di lambung Anda. 

Obat ini hanya boleh digunakan dalam jangka waktu yang singkat dan perlu resep dokter untuk membelinya. 

Kandungan Obat Pumpitor

Komposisi utama dari Pumpitor adalah 20 miligram omeprazole, yaitu bahan yang berguna untuk mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung Anda.

Omeprazole merupakan jenis obat yang disebut dengan proton pump inhibitor (PPI). Kandungan omeprazole berperan untuk mencegah enzim di lapisan perut yang disebut sebagai pompa proton (proton pump) yang bekerja membuat asam.

Peringatan Penggunaan Pumpitor

Sebelum berniat menggunakan Pumpitor, beritahukan pada dokter atau penyedia layanan medis yang Anda kunjungi tentang riwayat kesehatan Anda, khususnya masalah hati dan kadar magnesium di tubuh Anda. Sebab, keduanya kondisi tersebut bisa memberikan efek samping yang lebih parah pada pengguna Pumpitor. 

Menggunakan Pumpitor bisa mengurangi kadar magnesium di dalam tubuh, sehingga Anda mungkin perlu memantau kadar magnesium secara berkala dalam penggunaan obat ini. 

Apabila Anda memiliki jadwal untuk melakukan prosedur endoskopi dalam waktu dekat, hindari penggunaan obat ini selama beberapa minggu. Sebab, Pumpitor bisa menutupi masalah yang seharusnya nampak saat endoskopi. 

Selain riwayat penyakit Anda, pastikan Anda juga menyertakan daftar riwayat alergi Anda, termasuk pada kandungan Pumpitor. 

Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda jika Anda sedang atau berusaha hamil, menyusui, atau memberikan obat ini pada anak-anak.

Pumpitor dapat meningkatkan infeksi yang sudah ada dalam tubuh, maka itu hindari pengidap infeksi menular, cuci tangan secara rutin, berhati-hatilah agar tak cedera, dan diskusikan dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi.

Pumpitor juga bisa menyebabkan kantuk sehingga tak sebaiknya digunakan saat akan berkendara. 

Petunjuk Penggunaan dan Dosis Pumpitor

Pumpitor hadir dalam bentuk kapsul pelepasan tertunda. Sehingga, obat ini harus ditelan utuh, tidak boleh dihancurkan. Namun jika Anda tidak bisa menelannya, maka Anda bisa diberikan alternatif lain. 

Untuk minum omeprazole, Anda bisa menelannya saat baru abngun tidur, bersama atau tidak bersamaan dengan makan. 

Apabila Anda lupa untuk minum obat ini, segera minum obat saat Anda ingat. Namun jika kurang dari 12 jam sebelum dosis selanjutnya, maka jangan minum dosis yang terlewat tersebut. 

Dosis yang diberikan bisa berbeda-beda untuk setiap jenis penyakit, untuk itu obat ini memerlukan resep dokter. Misalnya, jika Anda mengidap GERD, maka Anda bisa diberikan dosis 20 miligram Pumpitor dalam sehari. Lalu, obat ini hanya bisa digunakan hingga 4 minggu. 

Sementara, dosis rekomendasi yang diberikan jika Anda mempunyai GERD bergejala dengan esofagitis erosif, maka Anda bisa minum Pumpitor 20 miligram setiap harinya selama 4-8 minggu. 

Jika Anda mengalami tukak lambung, maka dosis rekomendasi yang biasanya diberikan pada orang dewasa adalah 40 miligram yang digunakan sehari sekali. Obat ini bisa diberikan untuk 4-8 minggu. 

Baca Juga: 8 Makanan Penyebab Asam Lambung Naik

Interaksi dengan Obat Lain

Jauhi penggunaan Pumpitor dengan obat berkandungan ketoconazole dan itraconazole. Karena, Pumpitor bisa membuat ketoconazole dan itraconazole tidak begitu efektif. 

Selain itu, tidak ada interaksi yang terdeteksi dari penggunaan Pumpitor dengan bahan berikut:

• Antasida
• Teofilin
• Kafein
• Lidokain
• Metoprolol
• Etanol
• Propranolol
• Quinidine

Efek Samping Penggunaan Pumpitor

Ada beberapa efek samping yang umum muncul dalam penggunaan Pumpitor, misalnya:

• Diare
• Konstipasi
• Sakit perut
• Sakit kepala
• Mual
• Muntah
• Kembung
• Polip jinak di perut

Efek samping yang jarang terjadi adalah:

• Dermatitis
• Pusing
• Mulut kering
• Sakit punggung
• Batuk
• Insomnia
• Pembengkakan di kaki

Efek samping yang parah seperti:

• Penglihatan kabur
• Bingung atau depresi
• Halusinasi
• Penyakit kuning
• Perubahan kadar magnesium, potasium, kalsium, sodium
• Diare parah

Baca Juga: Kenali Perbedaan Maag dan Asam Lambung Kronis akibat GERD