Pahami Komplikasi Setelah Cabut Gigi

Pahami Komplikasi Setelah Cabut Gigi

Penulis: Devita | Editor: Handa

Gigi yang sakit perlu dicabut agar tidak memperparah kondisi. Pencabutan gigi adalah tindakan medis yang dilakukan oleh dokter gigi untuk mengeluarkan gigi yang bermasalah dari rahang dan gusi. Pencabutan gigi harus dilaksanakan oleh ahlinya atau dokter gigi sebab jika tidak bisa menyebabkan infeksi yang parah dan penanganannya lebih intens.

Kerusakan gigi yang berlebihan, infeksi gigi, dan gigi berjejal membuat gigi perlu dicabut. Orang yang memasang kawat gigi mungkin perlu satu atau dua gigi dicabut untuk memberi ruang bagi gigi lainnya saat digerakan kawat. Lantas, bagaimana kondisi yang menyebabkan seseorang harus mencabut giginya? Simak ulasan di bawah ini.

1. Impaksi

Impaksi gigi adalah pertumbuhan gigi abnormal yang menyebabkan salah satu gigi mendorong gigi lainnya. Gigi yang terimpaksi rentan terhadap infeksi sehingga menyebabkan gusi merah, bengkak, lunak, hingga berdarah. Orang yang mengalami kondisi ini merasakan sakit dan bengkak di sekitar rahang serta kesulitan membuka mulut.

2. Kerusakan Gigi

Penumpukan karang gigi menyebabkan kerusakan gigi. Karang gigi bisa menggerogoti enamel gigi, sehingga membuat gigi lemah dan rapuh. Jika kondisinya semakin parah, maka infeksi dapat berkembang dan menyebabkan rasa sakit yang hebat, bengkak, serta kemerahan.

Setelah gigi mencapai titik ini, mungkin perlu untuk mencabut gigi sepenuhnya dan menggantinya dengan jembatan gigi untuk menghindari masalah kesehatan lain. Hal ini untuk mengurangi kerusakan gigi lebih parah.

3. Penyakit Gusi

Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang mengelilingi gigi, sedangkan periodontitis adalah peradangan pada tulang dan jaringan yang mengelilingi gigi. Kedua penyakit gusi ini dapat memperburuk gigi sehingga perlu tindakan pencabutan gigi.

4. Trauma

Kecelakaan bisa menyebabkan trauma dan kerusakan pada gigi, sehingga harus segera dicabut. Pasalnya, jika tidak segera dicabut, kondisi tersebut bisa menyebabkan infeksi parah.

Proses Cabut Gigi

Berikut ini proses cabut gigi yang perlu Anda pahami, yaitui:

  • Proses pencabutan sederhana. Pada prosedur ini, Anda akan menerima anestesi lokal, yang akan membuat area di sekitar gigi mati rasa sehingga Anda hanya akan merasakan tekanan, bukan nyeri, selama prosedur berlangsung. Dokter gigi kemudian menggunakan alat yang disebut elevator untuk melonggarkan gigi dan tang untuk mencabutnya.
  • Proses pencabutan dengan operasi. Pertama-tama Anda akan menerima anestesi lokal dan intravena, yang membuat Anda tenang dan rileks. Anestesi yang diberikan bergantung pada kondisi medis yang Anda alami. Dokter gigi akan memotong gusi Anda dengan sayatan kecil. Mereka mungkin perlu mencabut tulang di sekitar gigi Anda atau memotong gigi Anda sebelum dapat dicabut.

Baca Juga : 6 Metode Merapikan Gigi Secara Medis

Komplikasi Cabut Gigi

Setelah pencabutan gigi, kemungkinan Anda mengalami komplikasi sebagai berikut:

  • Perdarahan. Aliran darah bisa terus keluar pada hari pertama pembedahan gigi. Jangan sampai Anda meludah berlebihan agar proses pembekuan darah lancar. Ganti kasa sesuai dengan anjuran dokter.
  • Bengkak dan memar. Peradangan setelah pencabutan gigi bisa membuat pipi bengkak dan memar. Kompreslah pipi Anda dengan es bila kondisi ini terjadi. Proses pemulihan bengkak dan memar membutuhkan waktu dua hingga tiga hari.
  • Cedera saraf. Cedera saraf dapat terjadi setelah operasi pencabutan gigi. Komplikasi ini biasanya terjadi jika saraf gigi berada mengalami kerusakan selama prosedur. Akibatnya, timbul rasa geli atau mati rasa di sekitar gusi, lidah, dagu, dan bibir bawah. Biasanya cedera saraf terjadi sementara.
  • Infeksi. Infeksi setelah cabut gigi memang jarang, namun harus tetap diwaspadai. Infeksi ditandai dengan demam dan area pencabutan yang bernanah. Segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan obat infeksi.
  • Gigi berantakan. Setelah pencabutan gigi, gigi yang tersisa dapat bergerak, akibatnya gigi tidak sejajar dan mengubah posisi gigitan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi sehat lainnya. Untuk mencegahnya, dokter akan melakukan teknik kompensasi gigi yang hilang dengan implan gigi atau jembatan gigi.
  • Runtuhnya gigitan. Untuk beberapa pasien, terutama pasien yang gigi belakangnya dicabut, gigitan dapat roboh. Ini juga dikenal sebagai hilangnya dimensi vertikal oklusi dan melibatkan rotasi rahang bawah lebih dekat ke rahang atas. Akibatnya, perubahan kontraksi otot untuk mengunyah dapat muncul sehingga menyebabkan gejala, seperti bibir kering dan pecah-pecah.

Baca Juga : Kenali Anatomi Gigi, Fungsi dan Cara Menjaga Kesehatannya

Sumber

Gentle Care Dentistry. 5 Reasons Why You May Need a Tooth Extraction. www.gentlecaredentistry.org
Healthline (2018). What to Expect During a Tooth Extraction. www.healthline.com
Mayo Clinic. Wisdoom Tooth Extraction. www.mayoclinic.com
News Medical Life Science. Tooth Extraction Risks. www.news-medical.net
OMSH. Most Common Complications Following a Dental Extraction. www.oralsurgeonhouston.co