Propofol: Fungsi, Dosis, Efek Samping dan Fakta Lainnya
By: Opie
Categories:
Propofol: Fungsi, Dosis, Efek Samping dan Fakta Lainnya
Penulis: Heldania | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 21 Mei 2023
Propofol merupakan jenis obat bius yang dipakai untuk memulai serta mempertahankan anestesi dalam sebuah tindakan operasi.
Pemulihan dari anestesi yang diinduksi propofol umumnya cepat dan menyebabkan efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan penggunaan thiopental, methohexital, dan etomidate.
Baca Juga: Peran Dokter Anestesi dalam Prosedur Operasi yang Perlu Anda Ketahui
Dosis Penggunaan Propofol
Sebagian besar pasien dewasa berusia kurang dari 55 tahun dan diklasifikasikan sebagai ASA-PS I atau II memerlukan 2 hingga 2,5 mg/kg emulsi injeksi propofol untuk induksi saat tidak diberi premedikasi atau saat diberi premedikasi dengan benzodiazepin oral atau opioid intramuskular.
Efek Samping Propofol
Ada beberapa efek samping yang berkaitan dengan penggunaan propofol, di antaranya:
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Ruam
- Gatal
- Detak jantung tidak teratur (aritmia)
- Detak jantung lambat
- Detak jantung cepat
- Curah jantung menurun
- Jeda pernapasan (apnea) yang berlangsung selama 30-60 detik dan lebih dari 60 detik
- Tempat suntikan terasa seperti terbakar, menyengat, atau nyeri
- Hipertrigliseridemia (kondisi yang terjadi saat terlalu banyak trigliserida, lemak yang memberi energi pada tubuh, disimpan dan tidak digunakan dalam waktu panjang)
Sementara itu, beberapa efek samping propofol yang kurang umum meliputi:
- Hipotensi arteri
- Reaksi alergi parah (anafilaksis)
- Asistol (ritme jantung yang mengancam nyawa)
- Bronkospasme (mengencang dan menegangnya otot-otot yang melapisi bronkus pada paru-paru)
- Gagal jantung
- Kejang
- Reaksi telinga bagian dalam
- Pankreatitis (peradangan organ pankreas yang terjadi secara tiba-tiba)
- Cairan di paru-paru (edema paru)
- Vaskulitis
- Pembekuan darah
- Toksisitas tubulus ginjal
Interaksi Propofol dengan Obat Lain
Ada beberapa jenis obat yang berinteraksi dengan propofol sehingga penting untuk diperhatikan.
Jika dokter menggunakan obat ini untuk mengobati rasa sakit yang Anda derita, dokter mungkin sudah mengetahui kemungkinan interaksi obat dan melakukan pemantauan yang diperlukan.
Pastikan Anda tidak memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat sebelum melakukan konsultasi dengan dokter.
Penting diketahui, ada beberapa interaksi serius propofol jika digunakan dengan beberapa jenis obat lain.
Beberapa jenis obat yang berinteraksi serius dengan propofol adalah:
- Ceritinib. Obat yang digunakan untuk mengobati jenis kanker paru-paru non-sel kecil tertentu yang telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
- Doxapram. Stimulan pernapasan dan analeptik yang dipakai pada hewan dan manusia yang baru lahir untuk mengobati depresi ventilasi yang diinduksi obat dan apnea.
- Epinefrin. Obat yang sering dipakai untuk menangani cardiac arrest, anafilaksis, bradikardi, dan hipotensi akibat syok sepsis.
- Fentanil. Obat yang dipakai untuk meredakan nyeri hebat, umumnya karena kanker atau operasi.
- Norepinefrin. Obat yang berguna mengatasi tekanan darah rendah (hipotensi) akut yang mengancam nyawa dan mengobati henti jantung.
Dampak Penyalahgunaan Propofol
Penyalahgunaan propofol bisa mengakibatkan kematian dan cedera lainnya.
Kecemasan dan agitasi dapat terjadi karena penghentian penggunaan propofol secara mendadak.
Beberapa efek jangka panjang penyalahgunaan propofol adalah:
- Sindrom Infus Propofol
Berbagai tanda Anda mungkin mengalami kondisi ini adalah:
- Asidosis metabolik berat
- Hiperkalemia
- Lipemia
- Rhabdomyolysis
- Hepatomegali
- Gagal jantung dan ginjal
Umumnya dampak penyalahgunaan ini terjadi karena pemakaian dosis tinggi yang berkepanjangan, lebih dari 5 mg/kg/jam selama lebih dari 48 jam.
- Efek Negatif Terhadap Janin atau Anak Kecil
Paparan yang lama atau berulang dapat mengakibatkan efek negatif pada perkembangan otak janin atau anak kecil.
Penggunaan Propofol Selama Kehamilan dan Menyusui
Pastikan Anda melakukan konsultasi dengan dokter jika sedang hamil sebelum menerima propofol.
Meskipun tidak diketahui apakah propofol akan berdampak negatif terhadap janin, propofol bisa masuk ke dalam ASI.
Menyusui saat menerima propofol tidak dianjurkan sehingga sebaiknya tidak Anda gunakan selama menyusui maupun kehamilan.
Kapan Harus Menemui Dokter
Ada banyak tanda-tanda bahwa Anda mungkin mengalami kondisi yang perlu mendapatkan penanganan dokter, seperti:
- Detak jantung lambat atau tidak rata
- Perasaan pusing seperti akan pingsan
- Mengi atau kesulitan bernapas
- sesak saat bernapas (bahkan karena aktivitas ringan)
- Penambahan berat badan yang cepat
- Kelemahan mendadak
- Masalah penglihatan
- Kehilangan koordinasi (terutama pada anak penderita hemangioma)
- Perasaan dingin di tangan dan kaki
- Depresi
- Kebingungan
- Halusinasi
Beberapa kondisi lain yang juga memerlukan penangan dokter adalah:
- Masalah Hati
Beberapa gejala kondisi ini meliputi:
- Sakit perut bagian atas
- Gatal
- Rasa lelah
- Kehilangan nafsu makan
- Urin gelap
- Tinja berwarna tanah liat
- Penyakit kuning (kulit atau mata menguning)
- Gula Darah Rendah
Beberapa gejala kondisi ini meliputi:
- Sakit kepala
- Kelaparan
- Kelemahan
- Berkeringat
- Kebingungan
- Lekas marah
- Pusing
- Detak jantung cepat
- Gelisah
- Gula Darah Rendah pada Bayi
Beberapa gejala kondisi ini meliputi:
- Kulit pucat
- Kulit biru atau ungu
- Berkeringat
- Rewel
- Menangis
- Tidak mau makan
- Merasa kedinginan
- Mengantuk
- Lemah atau dangkal pernapasan (pernapasan bisa berhenti untuk waktu yang singkat)
- Kejang
- Kehilangan kesadaran
Baca Juga: Macam-Macam Anestesi dan Efek Sampingnya
Drugs.com. (2021). Propofol. www.drugs.com
RxList. (2021). What Is Propofol and How Does It Work?. www.rxlist.com
Harvard Health Publishing. (2011). Propofol: the drug that killed Michael Jackson. www.health.harvard.edu
UChicago Medicine. (2009). Propofol: A dangerous kind of rest. www.uchicagomedicine.org