Prednison: Fungsi, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya
Prednison: Fungsi, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya
Penulis: Lely | Editor: Ratna
Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD
Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022
Prednison adalah obat anti inflamasi golongan kortikosteroid atau steroid, yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. Obat ini bekerja untuk pengobatan kortikosteroid rendah, kondisi dimana produksi hormon steroid pada tubuh menurun.
Prednison tersedia dalam bentuk tablet, injeksi, dan obat hirup. Obat ini juga bekerja dengan melemahkan cara kerja sistem kekebalan tubuh untuk membantu mengurangi iritasi, pembengkakan, peradangan, dan reaksi alergi dalam tubuh. Prednison juga terkadang digunakan untuk mengobati gejala jenis kanker tertentu.
Baca Juga: Jenis, Kegunaan, dan Efek Samping dari Obat Kortikosteroid
Fungsi
Prednison digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Berikut ini beberapa penyakitnya, antara lain:
- Alergi
- Anemia
- Asma
- Radang usus besar
- Infeksi kulit
- Radang mata
- Sariawan
- Radang sendi
- Lupus
- Penyakit paru-paru seperti pneumonia aspirasi
- Multiple sclerosis (gangguan saraf pada mata, otak, dan tulang belakang)
- Psoriasis (peradangan pada kulit)
- Gejala limfoma (kanker kelenjar getah bening) atau leukemia
Cara Penggunaan
Prednison dalam bentuk tablet sebaiknya Anda minum setelah makan, untuk mencegah masalah perut. Obat ini juga tersedia dalam bentuk sirup. Pastikan menggunakan sendok takar bukan sendok makan, agar dosis sesuai dengan anjuran.
Dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan respon Anda terhadap obat tersebut. Sebaiknya Anda berhati-hati dan tidak ragu untuk memberitahu dokter terhadap obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi. Hal ini karena interaksi dengan obat lain dapat mengubah cara kerja atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Gunakan obat prednison sesuai dengan instruksi dokter. Selain itu, jangan minum lebih banyak atau lebih sedikit atau mengonsumsinya dalam jangka waktu lebih lama dari yang dokter resepkan.
Hindari menghentikan penggunaannya tanpa arahan dokter, karena kemungkinan dapat mempengaruhi produksi hormon steroid dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti: kelelahan ekstrim, sakit perut, mual, penurunan berat badan, perubahan warna kulit, dan pusing. Segera lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami gejala lain atau keadaan Anda semakin memburuk setelah penghentian obat ini.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum mengonsumsi prednison pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap obat ini atau obat lain. Efek dari pengobatan ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda lebih mudah terserang infeksi atau bahkan memperburuk kondisi Anda.
Informasikan tentang penyakit atau infeksi yang Anda alami untuk memastikan obat prednison aman untuk Anda konsumsi. Berikut adalah masalah kesehatan yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:
- Sakit diare
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal
- Masalah pada jantung dan tekanan darah tinggi
- Gangguan tiroid
- Diabetes
- Riwayat malaria
- Tuberkulosis
- Glukoma, katarak atau infeksi herpes pada mata
- Riwayat pendarahan lambung
- Gangguan otot
- Depresi atau gangguan mental lainnya
Penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan keropos tulang (osteoporosis) terutama bagi Anda yang mempunyai riwayat osteoporosis, tidak berolahraga, dan kurang mendapatkan cukup vitamin D atau kalsium.
Jika Anda tengah hamil, penggunaan obat ini bisa saja membahayakan janin atau bahkan menyebabkan cacat lahir. Selain itu, untuk Anda yang menyusui sebaiknya menghindari obat ini juga, karena obat ini dapat mempengaruhi pertumbuhan pada bayi.
Dosis Obat Prednison
Dosis obat ini tergantung dengan beberapa kondisi seperti usia, seberapa parah kondisi kesehatan, masalah medis lain yang Anda miliki, dan reaksi awal terhadap dosis pertama.
Informasi tentang dosis hanya mencakup dosis rata-rata dari obat ini. Pastikan selalu mengikuti aturan dan petunjuk, tidak mengubah dosis kecuali dari arahan dokter Anda. Berikut ini dosis umum penggunaannya, antara lain:
- Untuk dewasa: Dosis awal yang diberikan mulai 5 hingga 60 mg per hari. Hal ini, tergantung dengan kondisi pengobatan yang dibutuhkan.
- Untuk anak-anak: Aturan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Efek Samping Prednison
Gejala dan efek samping umum yang mungkin muncul setelah penggunaan obat ini, antara lain:
- Ruam kulit
- Gatal-gatal
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Sulit tidur
- Berjerawat
Segera lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami efek samping serius, antara lain:
- Reaksi alergi parah seperti: pembengkakan pada wajah, bibir atau lidah
- Susah bernapas
- Perubahan suasana hati seperti depresi
- Masalah penglihatan
- Sakit mata (kemerahan dan berair)
- Nyeri otot
- Penambahan berat badan
- Luka lama sembuh
- Kejang
- Tanda-tanda infeksi seperti demam, sakit tenggorokan berkepanjangan, sakit perut parah, muntah darah, dan warna feses berubah
- Sering buang air kecil
- Pembengkakan pada pergelangan kaki
- Detak jantung tidak teratur
Baca Juga: Obat Antiinflamasi Nonsteroid: Ketahui Fungsi, Jenis, dan Efek Sampingnya
SumberWeb MD. Prednisone Oral. www.webmd.com
Mayo Clinic. (2021). Prednisone (Oral Route). www.mayoclinic.com
Medical News Today. (2018). Prednisone, oral tablet. www.medicalnewstoday
RxList. (2020). PREDNISONE. www.rxlist.com
Medline Plus. (2020). Prednisone. medlineplus.gov
Drugs.com. (2019). Prednisone . www.drugs.com
Cleveland Clinic. (2021). Prednisone tablets. my.clevelandclinic.org