PPOK (COPD): Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

PPOK (COPD): Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Penulis: Fajar | Editor: Umi

Salah satu risiko kesehatan yang menyangkut sistem pernapasan adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau juga kerap disebut chronic obstructive pulmonary disease (COPD).

Penyakit kronis ini disebabkan sejumlah hal, terutama terpaparnya organ dalam seseorang oleh zat-zat kotor dan beracun. Zat-zat tersebut bisa datang dari asap, debu, dan polusi udara.

Gejala PPOK bisa muncul pada siapa pun, tak mengenal usia dan jenis kelamin. Gejala PPOK pun merupakan hal-hal yang sifatnya cenderung umum. Untuk itu, artikel ini membahas gejala PPOK, pengobatan, dan pencegahannya. Pembaca diharapkan menjadi peka dan menghindari hal-hal yang bisa memicu salah satu penyakit mematikan ini.

Baca Juga : Kenali Penyebab dan Faktor Risiko PPOK (COPD)

Gejala PPOK

Hal paling umum yang dapat menyebabkan PPOK adalah kebiasaan merokok dan intensitas seseorang terpapar polusi udara. Bagi Anda yang ada di kategori tersebut, baiknya Anda memahami gejala umum PPOK seperti berikut:

1. Sesak Napas

PPOK menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas atau dispnea. Ini merupakan gejala utama PPOK yang kerap diabaikan dan dianggap bukan hal besar oleh penderitanya.

Sesak napas akibat PPOK terasa seperti terengah-engah dan sensasinya seperti ‘kelaparan udara’.

Gejala umum PPOK ini mungkin awalnya terasa ketika Anda sedang beraktivitas berat, seperti olahraga, tetapi sesak napas akan muncul bahkan ketika Anda tidak sedang menjalani aktivitas yang berat.

Anda patut waspada saat dirinya merasa terengah-engah setelah melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan antar-ruangan di rumah, naik-turun tangga, dan aktivitas-aktivitas keseharian lainnya.

2. Batuk Kronis

Gejala umum PPOK lainnya berupa batuk kronis, atau batuk berkelanjutan. Batuk kronis sering didefinisikan sebagai batuk yang intens berlangsung selama kurang lebih 8 pekan.

Batuk disebabkan pembengkakan dan peradangan pada saluran napas sebagai dampak dari PPOK. Gejala ini sering diabaikan, apalagi bagi seorang perokok.

Batuk sering dianggap ringan oleh seorang perokok dan mereka yang dalam aktivitas sehari-hari terpapar polusi udara. Sebaiknya gejala ini tidak dianggap ringan, apa pun kemungkinan penyebabnya.

3. Batuk Berdahak

Batuk berdahak juga bisa jadi gejala Anda menderita penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK. Peringatan dini dari penyakit tersebut antara lain adalah peningkatan jumlah lendir dalam tubuh.

Gejala yang satu ini biasanya terasa di pagi hari. Anda akan terus merasa tenggorokannya penuh lendir dan harus dibersihkan. Hal tersebut disebabkan paru-paru penderita PPOK memproduksi lendir secara berlebih.

4. Napas Bunyi

Suara mengi atau seperti bersiul saat bernapas bisa jadi gejala Anda menderita PPOK. Suara tersebut berasal dari penyempitan atau penyumbatan saluran napas.

Penyempitan saluran napas juga bisa menyebabkan suara lainnya. Jika hal ini berpadu dengan sesak napas apalagi batuk, maka Anda tentu harus waspada.

5. Bibir dan Kuku Membiru

Salah satu gejala PPOK lainnya adalah bibir dan kuku yang membiru. Anda yang mengalami gejala tersebut sebaiknya segera mengkonsultasikan diri ke dokter.

6. Mudah Lelah

Mudah lelah ketika tidak melakukan aktivitas berat bisa jadi tanda Anda mengalami PPOK. Jika Anda merasa lebih mudah lelah dari sebelumnya, bisa jadi ada masalah pada pernapasan Anda.

7. Sulit Tidur

Orang yang menderita PPOK akan mengalami sulit tidur karena saluran pernapasan mereka terganggu di malam hari. Penderita PPOK tidak memiliki cadangan udara sebanyak orang normal.

Ketika Anda sulit bernapas, maka Anda akan sulit mencapai rasa nyaman hingga tubuh secara otomatis tertidur. Maka dari itu, sulit tidur bisa disebut salah satu gejala PPOK.

Masih banyak gejala-gejala lainnya yang bersifat minor, seperti sakit kepala, turun berat badan drastis, dan linu/nyeri di persendian. Sebaiknya Anda mendeteksi gejala-gejala tersebut sejak dini.

Baca Juga : Obat Alami dan Medis untuk Mengatasi Asma

Pengobatan dan Pencegahan PPOK

Pengobatan atau treatment terhadap PPOK bisa dilakukan dengan beragam cara, seperti dengan tindakan medis, terapi, operasi, hingga yang paling sederhana adalah memperbaiki gaya hidup.

Salah satu tindakan medis yang bisa dilakukan adalah pengobatan dengan Bronkodilator. Pengobatan ini biasanya diberikan dalam bentuk inhaler atau nebulisasi. Obat ditujukan langsung ke paru-paru sebagai upaya membuka saluran napas yang menyempit.

Dokter juga bisa mengobati PPOK dengan obat antibiotik. Antibiotik ditujukan untuk membunuh bakteri dalam tubuh. Obat ini diberikan dan disesuaikan dengan infeksi yang diderita pasien PPOK.

Pengobatan PPOK juga bisa dilakukan dengan terapi oksigen, karena memang masalah utama dari PPOK adalah kesulitan menghirup oksigen untuk menunjang kelancaran aliran darah dalam tubuh.

Terapi ini biasanya dilakukan dengan alat bantu, baik yang berukuran besar hingga yang sifatnya portable atau mudah dibawa kemana-mana. Terapi ini membantu seorang penderita PPOK tetap dapat beraktivitas normal.

Untuk kasus PPOK yang parah, operasi bisa menjadi opsi. Beberapa jenis operasi yang bisa menolong penderita PPOK parah meliputi Bulektomi, operasi pengurangan volume paru-paru, hingga operasi transplantasi paru-paru.

Namun, kunci utama mengobati PPOK adalah memperbaiki gaya hidup. Berhenti dan menghindari kebiasaan merokok jadi poin penting dalam menyembuhkan PPOK.

Hal tersebut juga bisa ditunjang melatih napas dengan berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Secara berjangka, hal tersebut bisa jadi pengobatan PPOK paling sederhana.

Itulah sejumlah gejala PPOK, pengobatan, dan pencegahan salah satu penyakit kronis yang mematikan tersebut. Gejala yang umum dan pengobatan yang sederhana jangan sampai membuat Anda lalai dan tidak peka terhadap risiko PPOK.

Baca Juga : Ketahui Penyebab dan Gejala Batuk Rejan (Pertusis)

Sumber

Activebeat. (2019). Most Common Signs Of COPD. www.activebeat.com

Mayo Clinic. (2020). COPD. www.mayoclinic.org

Healthline. (2020). Early COPD Symptoms. www.healthline.com

Healthline. (2020). COPD: What Are Your Treatment Options?. www.healthline.com