Kenali Lebih Jauh tentang Posyandu Remaja

Kenali Lebih Jauh tentang Posyandu Remaja

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 Januari 2023

 

Posyandu bagi bayi dan balita mungkin sudah tak asing bagi Anda. Namun, bagaimana dengan posyandu remaja? Pos pelayanan terpadu, atau biasa disingkat Posyandu remaja adalah bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat guna meningkatkan kesehatan dan keterampilan hidup sehat bagi remaja.

Baca Juga: Kenali Tahapan Penting Perkembangan Remaja 10-18 Tahun

Apa fungsi posyandu remaja?

Posyandu remaja memiliki beberapa fungsi, yakni:

  • Sarana pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.
  • Sebagai tempat untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang mencakup upaya promotif dan preventif, terutama terkait Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja, pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktivitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja.
  • Berguna sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di wilayah sekitar.

Apa tujuan didirikan Posyandu remaja?

Menurut Petunjuk Teknis Posyandu Remaja, berikut adalah tujuan khusus didirikannya Posyandu remaja:

  • Meningkatkan peran remaja dalam pelaksanaan posyandu remaja, dari rencana hingga evaluasi
  • Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
  • Meningkatkan wawasan remaja mengenai kesehatan reproduksi bagi remaja
  • Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan mental
  • Meningkatkan pengetahuan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Napza
  • Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
  • Mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik
  • Sarana deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
  • Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan

Siapa yang dapat menjadi kader posyandu remaja? 

Menurut Permenkes nomor 25 tahun 2014, yang dimaksud remaja adalah anak usia 10 hingga 18 tahun. Posyandu remaja dimaksudkan dari remaja untuk remaja.

Kader Kesehatan remaja sendiri adalah para remaja yang dipilih atau secara sukarela mengajukan diri untuk dilatih guna memberikan pelayanan kesehatan remaja bagi dirinya sendiri, keluarga, teman sebaya maupun masyarakat.

Apa manfaat posyandu remaja bagi remaja?

  • Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi: kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktivitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), pencegahan kekerasan pada remaja
  • Mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat
  • Sebagai bentuk aktualisasi diri dalam meningkatkan kesehatan remaja

Baca Juga: Ciri-Ciri Pubertas yang Dialami Remaja

Dimanakah sebaiknya lokasi posyandu remaja?

Posyandu remaja dapat berada di setiap desa atau kelurahan. Namun, akan lebih baik jika memungkinkan didirikan di dusun atau RW.

Pelaksanaan posyandu remaja dapat menyesuaikan kondisi yang ada. Selain itu, maksimal anggota posyandu remaja adalah 50 orang.

Apabila dalam satu wilayah ada lebih dari 50 remaja, maka wilayah tersebut bisa mendirikan lebih dari 1 posyandu remaja.

Apa saja kegiatan utama dalam posyandu remaja?

Dalam pelaksanaan posyandu remaja terdapat beberapa kegiatan yang harus terselenggara atau disebut dengan kegiatan utama. Kegiatan utama dalam posyandu remaja mencakup hal-hal berikut ini:

  • Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)

Dalam hal ini, remaja akan diberikan informasi dan wawasan mengenai kecerdasan majemuk. Selain itu juga terdapat penanaman 10 kompetensi PKHS yang terdiri dari kesadaran diri, empati, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, berpikir kreatif, berpikir kritis, komunikasi efektif, hubungan interpersonal,pengendalian emosi dan mengatasi stres.

Remaja juga diberikan layanan deteksi kecerdasan majemuk di awal, serta konseling.

  • Kesehatan reproduksi remaja

Kegiatan ini berkaitan dengan edukasi mengenai kesehatan reproduksi, yang mencakup pemberian informasi tentang organ reproduksi remaja, pubertas, proses kehamilan, menstruasi, KB, penyakit menular seksual, infeksi menular seksual, gender dan pendewasaan usia perkawinan serta informasi seputar HIV dan AIDS.

Pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup konseling kesehatan reproduksi remaja, konseling HIV/AIDS, VCT atau Voluntary Counselling and Testing, yaitu konseling dan tes terkait HIV jika diperlukan, serta merujuk ke fasilitas kesehatan remaja jika diperlukan.

  • Masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan napza

Kegiatan yang berikan berupa informasi mengenai kesehatan mental dan penyalahgunaan napza. selain itu dalam hal pelayanan petugas kesehatan dapat memberikan:

    • Skrining masalah psikososial remaja dengan menggunakan instrumen Pediatric Symptom Checklist (PSC)
    • Konseling masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA
    • Merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan
  • Gizi

Dalam hal ini dilakukan edukasi mengenai gizi seimbang, anemia dan obesitas. Pelayanan kesehatan yang dapat diberikan diantaranya:

    • pengukuran tubuh seperti tinggi, berat, lingkar kepala, dsb
    • Penilaian status gizi berdasarkan IMT/Umur
    • Penilaian anemia pada remaja
    • Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri
    • Penyuluhan dan konseling gizi
    • Merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan
  • Aktivitas fisik

Penyuluhan mengenai pentingnya beraktivitas fisik dan jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan di sekitar.

Pada kegiatan ini posyandu remaja dapat melakukan senam dan aktivitas olahraga rutin untuk meningkatkan kebugaran.

  • Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)

Kegiatan dalam lingkup ini mengenai edukasi mengenai jenis dan pencegahan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke dan hipertensi.

Pelayanan kesehatan yang dapat diberikan berupa deteksi dini faktor risiko PTM, konseling dan merujuk ke fasilitas kesehatan jika ditemukan masalah.

  • Pencegahan kekerasan pada remaja

Kegiatan dalam lingkup ini mencakup pemberian informasi tentang faktor risiko kekerasan, dampak dan pencegahan tindak kekerasan.

Selain itu, layanan yang diberikan dapat berupa konseling, melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan pada remaja yang diduga mengalami tindak kekerasan, serta melakukan pendampingan korban kekerasan sebelum dan sesudah rehabilitasi bersama pihak terkait.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Mentruasi Pertama Tak Kunjung Tiba pada Remaja

Sumber

Kemenkes RI. (2018). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja. Jakarta: Kemenkes RI. perpus.poltekkesjkt2.ac.id

Puskesmas Punggur. (2022). Posyandu Remaja. puskesmas.kuburayakab.go.id