Perlukah Tes Alergi pada Si Kecil?

Perlukah Tes Alergi pada Si Kecil?

Penulis: Dhiya | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 6 Agustus 2020

 

Alergi merupakan suatu keadaan saat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap sesuatu di lingkungan. Seperti halnya serbuk sari yang umumnya tidak berbahaya namun dapat menyebabkan seseorang mengalami bersin, pilek, bahkan mata berair. Alergi biasanya rentan terjadi pada anak-anak. Karena anak-anak memang masih dalam tahap pertumbuhan yang dimana belum memiliki sistem kekebalan yang maksimal.

Jika anak Anda mengalami gatal-gatal, bentol kemerahan, bersin, mata dan hidung berair, atau reaksi alergi ringan lainnya, jangan disepelekan. Salah satu hal yang sering ditanyakan oleh para ibu adalah apakah si kecil perlu melakukan tes alergi? Berikut penjelasan selengkapnya mengenai tes alergi untuk Anda.

Baca Juga : Ketahui Jenis Alergi dan Cara Mengatasinya

Apa itu Tes Alergi?

Tes alergi adalah prosedur pemeriksaan atau pengujian yang dilakukan oleh dokter spesialis alergi. Bertujuan untuk mendeteksi tubuh yang memiliki reaksi terhadap alergen. Tes alergi bisa dilakukan dalam bentuk tes kulit, tes darah, atau eliminasi makanan.

Sebelum Anda memeriksakan alergi pada si kecil, Anda perlu mengetahui bagaimana prosedur tes alergi. Pemeriksaan diawali dengan proses anamnesis, yaitu proses wawancara dokter ke orang tua pasien mengenai keluhan yang dialami si kecil. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik, setelah itu dapat diketahui apakah gejala yang dialami si kecil adalah alergi atau bukan. Terakhir, dapat disimpulkan untuk mempertimbangkan melakukan tes alergi.

Seberapa Penting Tes Alergi pada Si Kecil?

Menurut World Allergy Organization diperkirakan alergi menyebabkan kematian pada 250.000 jiwa setiap tahunnya. Hal tersebut membuktikan bahwa alergi sangat perlu diperhatikan oleh orang tua. Oleh karena itu tes alergi diperlukan untuk mengetahui faktor penyebab alergi.

Namun tes alergi bukan bertujuan untuk mendiagnosis alergi dan tidak dilakukan pada seluruh penyakit alergi. Tes alergi dibutuhkan oleh seseorang yang dicurigai sebagai penyakit alergi berat, atau berulang tanpa dikethaui dengan jelas penyebabnya. Tes alergi juga perlu dilakukan untuk memastikan apakah gejala yang dialami itu benar karena alergi. Anda perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab alergi pada si kecil serta jenis-jenis alergi.

Jenis Zat Penyebab Alergi

Sebelumnya, Anda perlu mengetahui apa saja jenis zat penyebab alergi (alergen) berikut ini.

Alergen Kontak: Reaksi alergi terjadi ketika tubuh bersentuhan atau berinteraksi dengan kulit. Misalnya sengatan atau gigitan serangga dan bahan kimia.

Alergen Hirup: Reaksi alergi yang terjadi pada tubuh saat terhidrup dengan lapisan hidung, tenggorokan, atau paru-paru seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan.

 Alergen Saluran Cerna: Reaksi alergi pada tubuh yang disebabkan oleh makanan tertentu seperti seafood, kacang-kacangan, kedelai, gluten, bahkan obat seperti anitibiotik penisilin.

Jenis-Jenis Tes Alergi

Terdapat beberapa jenis tes untuk menentukan alergi seperti berikut ini.

Skin Prick Test

Skin prick test adalah jenis tes melalui tusukan kulit. Jenis tes ini paling umum dilakukan dan aman, hasilnya pun dapat diperoleh dengan cepat. Selain itu harganya lebih murah dibandingkan pemeriksaan IgE dalam darah.

Prosedur jenis skin prick test diawali dengan dokter membersihkan kulit lengan atas atau lengan bawah anak dengan alkohol. Setelah itu, diberi tanda pada kulit dengan spidol atau pulpen. Lalu dokter meneteskan sejumlah larutan di setiap tanda yang telah dibuat dan akan menusuk area kulit tersebut dengan jarum tipis. Kemudian, dokter akan mengamati tanda alergi yang mungkin akan muncul pada kulit. Biasanya reaksi tersebut akan muncul dalam waktu 15 – 20 menit.

Namun skin prick test tidak dapat dilakukan jika anak Anda memiliki kelainan kulit, mengkonsumsi obat antihistamin atau obat anti alergi, dan dermatografisme yaitu keadaan kulit yang bentol dan merah jika ditekan atau digores sesuatu.

Tes IgE dalam Darah

Immunoglobulin E (IgE) merupakan antibodi yang dihasilkan sistem imun untuk melawan zat yang dianggap mengancam bagi tubuh.  Tes ini dilakukan dengan memeriksa IgE dalam darah. Jumlah IgE akan meningkat jika tubuh mengamali reaksi alergi. Prosedur tes ini diawali dengan mengambil sampel darah yang kemudian sampel darah tersebut diperiksa ke laboratorium untuk dianalisis. Umumnya tes ini berlangsung kurang dari 5 menit. Namun hasil tes dikeluarkan setelah beberapa hari.

Tes Tempel Kulit

Umumnya tes ini dilakukan untuk mendeteksi alergen yang menyebabkan iritasi kulit. Alergen tersebut bisa berupa plastik, karet, atau logam. Prosedur dari tes tempel kulit adalah diawali dengan membersihkan bagian punggung dengan alkohol. Dokter menempelkan sejenis perekat yang telah diisi oleh 20 -30 alergen yang menyebabkan dermatitis kontak.

Setelah 2 hari, dokter akan memeriska apakah ada reaksi alergi atau tidak. Dokter akan memeriksa kembali dua hari kemudian untuk mendeteksi jika ada reaksi alergi yang tertunda.

Baca Juga : 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Bintik Merah pada Bayi

Tes Diet Eliminasi

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi alergi makanan pada seseorang. Bertujuan untuk menentukan makanan apa yang menyebabkan anak Anda mengalami reaksi alergi. Prosedurnya dilakukan dengan dua cara yaitu mengharuskan anak Anda mengindari makanan yang dicurigai menjadi pemicu gejala alergi. Biasanya berlangsung selama 2 – 3 minggu.

Selanjutnya dilakukan dengan mengkonsumsi kembali jenis makanan yang sebelumnya dihindari secara perlahan. Jika muncul tanda alergi, dokter akan menganjurkan untuk mengindari kembali jenis makanan tersebut. Biasanya berlangsung selama 5 – 6 minggu.

Setelah dokter menentukan alergen yang menyebabkan gejala alergi pada anak Anda, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah alergi seperti rutin memberisihkan tempat tidur anak, jaga kelembapan dalam rumah, perhatikan makanan yang anak konsumsi, dan cegah hewan peliharaan masuk ke dalam kamar.

Namun, terdapat beberapa efek samping yang biasanya muncul setelah tes alergi, yaitu gatal, kulit kemerahan, bengkak, bintik-bintik pada kulit, dan nyeri di area suntikan. Efek samping tersebut biasanya akan hilang dalam hitungan jam atau setelah beberapa hari. Disarankan untuk menggunakan krim kortikosteroid untuk meringankannya. Jika anak Anda mengalami reaksi parah setelah tes alergi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga : Makanan Penyebab Alergi dan Gejala yang Ditimbulkan

Sumber

Nurticlub. (2018). Perlukah Tes Alergi pada Anak. www.nutriclub.co.id

Alodokter. (2018). Tes Alergi, Ini yang Harus Anda Ketahui. www.alodokter.com

Klik Dokter. (2018). Kapan Anak Harus Tes Alergi?. www.klikdokter.com

Hello Sehat. (2017). Serba-serbi Tes Alergi. Hellosehat.com