Pahami Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Pahami Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 14 Juni 2023

 

Rematik dan asam urat mempunyai banyak persamaan. Keduanya adalah jenis inflamasi/peradangan sendi dan memicu pembengkakan, nyeri, serta kekakuan pada sendi. Namun, ada perbedaan penting di antara keduanya. Perbedaan terlihat pada pemicunya sehingga dokter juga menanganinya dengan cara yang berbeda.

Anda bisa mengalami rematik dan asam urat secara bersamaan. Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020, terdapat 1.999 orang yang mengidap rematik memperlihatkan 6,1% dari mereka mengalami asam urat di saat bersamaan. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko dari keduanya.

Baca Juga: Berapa Besar Kadar Asam Urat Normal Bagi Tubuh?

Penyebab Asam Urat dan Rematik

Asam urat dan rematik termasuk ke dalam penyakit pada sendi, tetapi pemicu yang mendasarinya berbeda.

Rematik sendiri merupakan gangguan autoimun. Kondisi ini terjadi akibat adanya kekeliruan sistem imun yang malah menyerang jaringan sehat yang melindungi sendi.

Sedangkan asam urat merupakan penyakit akibat terlalu tingginya kadar asam urat di dalam darah. Tubuh Anda membuat jenis asam ini saat sedang memecah makanan jenis tertentu, termasuk daging.

Biasanya ginjal berfungsi untuk membuangnya ketika Anda buang air kecil. Namun, kadar asam urat yang terlalu banyak bisa memicu pembentukan kristal. Kristal tersebut berkumpul di sendi dan jaringan yang ada di sekitarnya yang berkontribusi memicu rasa nyeri dan peradangan (inflamasi).

Faktor Risiko

Faktor Risiko Asam Urat

Berikut ini adalah seseorang yang berpotensi lebih besar mengalami asam urat:

  • Jenis kelamin: lebih banyak terjadi pada pria.
  • Kondisi kesehatan: riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan kondisi lain yang berhubungan dengan sindrom metabolik.
  • Obat-obatan: penggunaan obat-obatan mencakup diuretik atau “pil air”.
  • Minuman: minuman beralkohol dan tinggi fruktosa secara berlebihan
  • Makanan: makanan dengan kandungan purin bisa menambah tingkat asam urat. Misalnya, daging merah dan beberapa makanan laut.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.

Faktor Risiko Rematik

Anda yang mempunyai faktor risiko berikut berisiko lebih tinggi mengidap rematik:

  • Usia: menurut CDC, rematik umum menyerang seseorang berusia 60-an. Meski tidak menutup kemungkinan terjadi di usia berapa pun.
  • Jenis kelamin: wanita lebih sering mengalami rematik daripada pria.
  • Genetika: faktor genetik tertentu bisa memicu peningkatan pertumbuhan rematik.
  • Berat badan berlebih (obesitas)
  • Merokok: perokok aktif atau pasif
  • Faktor sosial ekonomi: anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah berpotensi jauh lebih tinggi mengalami rematik.

Baca Juga: Pahami Berbagai Kelainan pada Sistem Gerak

Gejala Asam Urat dan Rematik

Rematik dan asam urat sama-sama memicu pembengkakan dan inflamasi, tapi sebagian gejalanya tidaklah sama.

Gejala Umum Asam Urat

  • Nyeri yang berpindah-pindah: asam urat umumnya menyerang jempol kaki, tapi bisa juga muncul di pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari. Misalnya serangan terjadi di jempol kaki kiri, jempol kaki kanan juga mengalami hal yang sama secara bersamaan.
  • Demam: Menurut Dr. Portnoff, dokter reumatologi dari The Portland Clinic, demam jauh lebih sering terjadi pada penderita asam urat. Hal ini karena beban peradangan pada serangan asam urat dan respons tubuh yang kuat terhadapnya bisa sangat besar sehingga menyebabkan demam.
  • Tophi: asam urat kronis bisa memicu benjolan kecil dan keras di persendian yang terpapar. Benjolan ini disebut tophi (timbunan kristal asam urat). Tophi juga bisa terbentuk di ginjal dan memicu batu ginjal.

Gejala Umum Rematik

  • Gejala simetris: nyeri sendi umumnya memengaruhi kedua bagian tubuh. Munculnya gejala berawal dari persendian kecil pada tangan dan kaki, seiring berkembangnya penyakit, nyeri bisa menjalar di pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu.
  • Kekakuan di pagi hari: rasa sakit pada rematik yang paling parah umumnya terjadi di pagi hari. Sehingga memicu kekakuan selama 1 jam atau lebih.

Penanganan Asam Urat dan Rematik

Asam urat dan rematik sama-sama tidak bisa dihilangkan. Namun, ada beberapa metode yang bisa diterapkan untuk meredakan gejala yang Anda alami. Ada beberapa penanganan yang sama, seperti:

Sementara itu, untuk menangani kondisi yang mendasarinya, dokter akan berfokus untuk mengobati pemicunya. Obat-obatan untuk menekan sistem imun mungkin juga digunakan untuk mengobati rematik.

Pengobatan asam urat umumnya mencakup obat-obatan untuk menghindari penimbunan kristal asam urat. Makanan yang Anda makan juga bisa memengaruhi tingkat asam urat di dalam darah. Maka dari itu, penting untuk menjaga pola makan Anda dengan membatasi konsumsi alkohol, daging, serta menjaga berat badan Anda.

Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi yang Anda alami, mengingat adanya kemiripan pada gejala akibat rematik dan asam urat. Diagnosa yang tepat akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 6 Cara Alami Redakan Nyeri dan Radang Rematik

 

Sumber

Creaky Joints. (2018). Gout vs. Rheumatoid Arthritis: What’s the Difference?. www.creakyjoints.org

Healthline. (2018). Rheumatoid Arthritis vs. Gout: How Do You Tell the Difference?. www.healthline.com

Medical News Today. (2021). Rheumatoid Arthritis vs. Gout: Symptoms and Causes. www.medicalnewstoday.com

Web MD. (2020). Rheumatoid Arthritis vs. Gout: How to Know the Difference. www.webmd.com