Pahami Perbedaan Psikopat dan Sosiopat

Pahami Perbedaan Psikopat dan Sosiopat

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 29 Mei 2023

 

Anda mungkin pernah mendengar ada seseorang yang disebut sebagai psikopat dan sosiopat. Sebenarnya, apa makna kedua kata tersebut?

Kedua istilah ini tidak ditemukan definisinya pada buku pegangan resmi kesehatan mental “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders”. Dokter juga tidak secara resmi menjatuhkan diagnosis psikopat atau sosiopat pada seseorang. Dokter memilih menggunakan istilah yang berbeda yakni gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder.

Banyak pakar kesehatan mental percaya bahwa psikopat dan sosiopat memiliki beberapa sifat yang sama. Keduanya memiliki konsep pemikiran yang buruk tentang apa itu benar dan salah.

Dua individu berbeda pengidap psikopat dan sosiopat juga sepertinya tidak bisa memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Selain itu, ada juga beberapa di antara keduanya. Kita akan membahasnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Tak Suka Bergaul? Pahami Fakta tentang Gangguan Kepribadian Antisosial Berikut

Apa Itu Sosiopat?

Istilah sosiopat pertama kali digunakan pada tahun 1920–1950 di era behaviorisme sebagai teori psikologi utama. Namun, kemudian istilah itu tidak dipakai lagi. Sosiopat belum digunakan lagi dalam sains modern dalam beberapa dekade terakhir.

Sosiopat adalah istilah yang digunakan banyak orang sebagai kata ganti untuk menggambarkan seseorang yang sepertinya tidak punya hati Nurani, penuh kebencian, dan layak dibenci oleh orang banyak.

Apa Itu Psikopat?

Dalam film, istilah psikopat sering digunakan untuk menggambarkan penjahat berdarah dingin. Psikopat sendiri digambarkan sebagai orang yang memiliki kekurangan dalam aspek emosional.

Ciri paling utama dari psikopat adalah mereka tidak mudah menyesali sesuatu dan senang melupakan atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Ciri-ciri Sosiopat dan Psikopat

Sifat psikopati akan masuk ke dalam subset dari diagnosis resmi gangguan kepribadian antisosial. Sosiopati di sisi lain, tidak dianggap sebagai sebuah kondisi klinis oleh komunitas medis.

Gejala gangguan kepribadian antisosial termasuk sifat abai terhadap hak orang lain yang muncul setidaknya sejak usia remaja. Beberapa cirinya antara lain:

  • Mengabaikan norma dan hukum sosial
  • Tidak mudah merasa bersalah atau menyesal
  • Melakukan kebohongan berulang-ulang
  • Bersikap impulsif dan tidak bertanggung jawab
  • Agresif.

Meskipun ada irisan yang tumpang tindih untuk menggambarkan keduanya, sosiopat dan psikopat dianggap memiliki sifat yang berbeda.

Baca Juga: 10 Jenis Gangguan Kepribadian yang Sering Kali Tidak Disadari

Perbedaan Psikopat dengan Sosiopat

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cara kerja otak psikopat tidak seperti otak orang normal. Ini juga kemungkinan besar bisa mengubah cara kerja fisik mereka, termasuk untuk fungsi-fungsi yang mendasar.

Misalnya saja, kebanyakan orang yang melihat darah atau adegan kekerasan akan merasakan detak jantung mereka semakin cepat dan napas naik turun, serta telapak tangan yang berkeringat.

Sementara psikopat memiliki reaksi yang sebaliknya, mereka lebih tenang. Karena itulah, kenapa banyak psikopat terlibat dengan aktivitas yang membahayakan. Seorang yang mengidap psikopati sama sekali tidak merasa takut dengan konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.

Beberapa ciri yang mungkin muncul pada seorang psikopat antara lain:

  • Hanya merasakan sedikit emosi
  • Sadis (suka melihat orang lain merasakan sakit)
  • Kurang rasa simpati dan perhatian terjadap orang lain
  • Sering melakukan kebohongan (pathological liar)
  • Memiliki sedikit rasa takut dan suka melakukan sesuatu yang berisiko
  • Tidak merasa bersalah setelah melakukan kesalahan, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana dengan sosiopat? Sosiopat memiliki perilaku yang kurang konsisten dibandingkan psikopat. Psikopat cenderung memiliki perilaku yang terkontrol, mereka memanipulasi dengan cara yang teratur dan terencana.

Di sisi lain, sosiopat memiliki kecemasan dan amarah yang kadang sulit dikendalikan. Seorang yang mengidap sosiopati mungkin bertindak tanpa berpikir dan akibatnya mungkin akan sulit berbaur. Ketidakkonsistenan antara kata-kata dengan tindakan mereka adalah salah satu tanda yang mudah dilihat.  Beberapa ciri sosiopat antara lain:

  • Suka melanggar aturan
  • Memanipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi
  • Suka dengan kemarahan dan permusuhan
  • Memiliki perubahan suasana hati yang tidak terduga
  • Berperilaku impulsif
  • Kacau dan dramatis
  • Suka mengeksploitasi orang lain
  • Tidak bertanggungjawab
  • Tidak bisa diandalkan dalam sebuah hubungan, dan lain sebagainya.

Penting untuk memahami bahwa tidak semua tanda-tanda sosiopat membuat seseorang jadi sosiopat. Anda mungkin mengenal seseorang yang menunjukkan keegoisan dan sering bertindak agresif. Namun, bukan berarti dia adalah sosiopat.

Pasalnya, banyak orang dengan gangguan kepribadian antisosial tidak menyadari bahwa ciri-ciri tersebut adalah sebuah masalah. Dibutuhkan pengamatan yang konsisten untuk mengetahuinya lebih jauh.

Baca Juga: Kenali Lebih Jelas, 3 Perbedaan Dasar Gangguan OCD dan OCPD

 

Sumber

Forbes Health (2022). Sociopath vs. Psychopath: What’s the Difference? www.forbes.com

Verywell Health (2023). Sociopath vs. Psychopath. www.verywellhealth.com

Verywell Mind (2022). How Sociopath Are Different from Psychopath. www.verywellmind.com

WebMD (2022). Signs of Sociopath. www.webmd.com