Perbedaan Kanker Getah Bening dan TB Kelenjar

Perbedaan Kanker Getah Bening dan TB Kelenjar

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 26 Juni 2023

Munculnya benjolan di sekitar leher maupun selangkangan kerap terjadi karena adanya pembesaran pada kelenjar getah bening. Pembesaran kelenjar getah bening dalam dunia medis dikenal dengan nama limfadenopati.

Kasus limfadenopati sendiri dapat terjadi karena 2 faktor yakni keganasan atau kanker dan infeksi. Itulah sebabnya banyak orang yang salah memahami keduanya.

Sebenarnya baik kanker kelenjar getah bening maupun TB kelenjar memiliki penyebab dan gejala yang sedikit berbeda. Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Limfadenitis, Peradangan Kelenjar Getah Bening

Pengertian Kanker Kelenjar Getah Bening dan Gejalanya

Kanker kelenjar getah bening dalam dunia medis disebut dengan limfoma. Limfoma menyerang sistem limfatik yang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi melawan kuman.

Sistem limfatik termasuk kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang. Limfoma dapat memengaruhi semua area tersebut serta organ lain di seluruh tubuh.

Dokter tidak bisa menjelaskan secara pasti apa penyebab limfoma. Namun, kondisi ini terjadi berawal saat sel darah putih yang melawan penyakit (limfosit) mengalami mutasi genetik.

Mutasi menyebabkan sel yang sakit terus berkembang dan tidak terkendali. Inilah yang disebut kanker kelenjar getah bening atau limfoma.

Limfoma bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang mirip dengan TB kelenjar. Pembengkakan biasanya terjadi tanpa rasa sakit di leher, ketiak, dan selangkangan.

Penderita mungkin akan mengalami sejumlah gejala, seperti kelelahan yang terus-menerus, demam, keringat malam, sesak napas, penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas, dan kulit yang gatal.

Pengertian TB Kelenjar Getah Bening

TB kelenjar atau TBC kelenjar getah bening adalah jenis TBC yang menyerang bagian di luar paru-paru. Penyebabnya sama dengan bakteri yang menyebabkan TBC paru-paru yakni Mycobacterium tuberculosis.

Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening di leher. Tanda-tanda umum yang dialami oleh penderita berupa nyeri pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening.

Pembengkakan bisa menjadi semakin parah dalam beberapa minggu hingga bulan dan bisa mengeluarkan nanah atau cairan.

Selain itu, gejala lain yang mungkin seringa penderita rasakan meliputi demam, perasaan tidak enak badan, penurunan berat badan yang tiba-tiba, berkeringat di malam hari, kelelahan, dan batuk.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Kanker Kelenjar Air Liur dan Gejalanya

Apa yang Membedakan Kanker Kelenjar Getah Bening dengan TB Kelenjar?

Jika hanya melihat gejalanya, banyak penderita mungkin kebingungan dengan penyakit apa yang dialaminya. Namun, dari segi karakteristik, ada sejumlah perbedaan antara kanker kelenjar getah bening dengan TBC kelenjar.

Pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh TBC biasanya memunculkan benjolan yang lunak saat Anda sentuh. Bentuknya bulat dan mudah digerakkan.

Meski benjolan bisa terasa sakit, banyak pasien yang tidak merasakannya. Pembengkakan paling umum teraba di selangkangan, leher, atau ketiak.

Sementara itu, benjolan limfoma yang cenderung ganas biasanya memiliki konsistensi yang keras dan susah digerakkan. Karena mengalami hipermetabolisme, pasien juga akan mengalami penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas.

Walaupun secara umum kedua penyakit ini memiliki gejala yang mirip, untuk memastikan kondisi yang sebenarnya, pasien tetap harus melakukan pemeriksaan ke dokter.

Dalam beberapa kondisi, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengikuti pemeriksaan tambahan, seperti biopsi. Pengambilan sampel sel ini bertujuan memastikan jaringan pada benjolan tersebut termasuk bersifat ganas atau tidak.

Selain kanker kelenjar getah bening atau TB kelenjar, benjolan yang muncul pada area leher atau selangkangan juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi (adanya kutil, abses, atau bisul) hingga tumor kulit.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Demam Kelenjar atau Mononukleosis