Peran Dokter Rehabilitasi Medis

Peran Dokter Rehabilitasi Medis

Penulis: Dita | Editor: Umi

Secara internasional, dokter rehabilitasi medis disebut sebagai PM&R (physical medicine and rehabilitation physician). Di Indonesia, dokter dengan keahlian ini memiliki gelar Sp.RM (spesialis rehabilitasi medik) atau Sp.KFR (spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi).

Dokter rehabilitasi medis bertugas merawat berbagai macam kondisi medis yang memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, sendi, ligamen, otot dan tendon. Tujuan utama dari praktik dokter rehabilitasi medis adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak dan kualitas hidup pasiennya.

Biasanya dokter akan melakukan perawatan pada pasien yang memiliki kondisi medis tertentu akibat cedera atau penyakit. Dokter rehabilitasi medis menjalankan tugasnya secara holistik yakni fokus pada pasien secara keseluruhan. Bukan hanya pada satu area tubuh saja.

Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Jenis Fisioterapi dan Manfaatnya

Apa Saja Tugas Dokter Rehabilitasi Medis?

Rehabilitasi sendiri merupakan proses untuk membantu pasien mencapai tingkat fungsi, kemandirian, dan kualitas hidup setinggi mungkin.

Proses rehabilitasi tidak bisa mengembalikan atau membatalkan kerusakan yang disebabkan oleh penyakit atau cedera yang dialami oleh pasien.

Dokter rehabilitasi medis melakukan proses rehabilitasi hanya untuk membantu memulihkan pasien tersebut pada kondisi kesehatan, fungsi, dan kesejahteraan yang optimal.

Merehabilitasi artinya menjadikan pasien tersebut mampu melakukan fungsi sosial secara wajar.

Dokter spesialis rehabilitasi medis dapat mengatasi kondisi medis fisik yang memengaruhi semua area tubuh. Umumnya, dokter merancang rencana perawatan untuk pasien dari berbagai rentang usia.

Sebelum melakukan proses rehabilitasi, dokter akan memeriksa kondisi, kebutuhan, dan tujuan pasien, serta memastikan tidak ada alasan medis serius yang pasien alami sehingga pasien memperbaiki kualitas hidupnya.

Kondisi Kesehatan yang Ditangani oleh Dokter Rehabilitasi Medis

Dokter rehabilitasi medis menangani kondisi pasien dengan terapi modalitas fisik, alih-alih dengan penggunaan obat-obatan.

Ada beberapa kondisi yang bisa ditangani oleh dokter rehabilitasi medis, antara lain:

  • Gangguan kognitif, misalnya akibat cedera otak atau lansia yang mengalami penyakit Alzheimer
  • Keterbatasan mobilitas atau fungsi tubuh, misalnya akibat stroke atau kecelakaan
  • Masalah usus dan kandung kemih
  • Gangguan yang memengaruhi cara Anda berjalan, seperti amputasi akibat komplikasi diabetes atau kecelakaan
  • Masalah makan dan menelan, misalnya akibat kanker laring atau stroke
  • Kesulitan berbicara
  • Nyeri akut maupun kronis, misalnya akibat cedera berulang atau artritis
  • Kekakuan atau kondisi otot yang buruk.

Selain itu, pasien mungkin akan direkomendasikan untuk menemui dokter rehabilitasi medis jika:

  • Membutuhkan rehabilitasi setelah cedera, sakit, atau menjalani prosedur operasi
  • Menderita sakit kronis
  • Obesitas atau penuaan yang membuat seseorang sulit untuk aktif secara fisik.

Baca Juga: Ketahui Pentingnya Terapi Pasca Stroke dan Metodenya

Jenis-jenis Terapi yang Dilakukan oleh Dokter Rehabilitasi Medis

Seorang dokter rehabilitasi medis mungkin akan bekerja sama dengan tenaga medis lainnya lain untuk melakukan terapi.

Misalnya saja dengan dokter saraf, ahli ortopedi, ahli bedah saraf, terapis fisik, terapis okupasi, terapis wicara, dan dokter perawatan primer. Semua tenaga kesehatan yang terlibat tergantung kebutuhan masing-masing pasien.

Adapun beberapa jenis terapi yang dapat dilakukan oleh seorang dokter rehabilitasi medis, meliputi:

1. Latihan dan Terapi Fisik

Dokter rehabilitasi medis akan memberikan instruksi kepada fisioterapis untuk melakukan terapi fisik. Terapi ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi tubuh taung terganggu atau membantu pasien beradaptasi saat menggunakan alat bantu.

Biasanya terapi ini berguna untuk pasien stroke, pasien yang baru mengalami kecelakaan, atau cedera fisik.

2. Terapi Okupasi

Jenis terapi ini bertujuan mengembalikan kemampuan pasien agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari-hari secara mandiri. Misalnya saja untuk makan, memakai baju, dan mandi.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dan penilaian agar pasien bisa meningkatkan keterampilan motorik, melatih keseimbangan, serta membantu pasien memperbaiki kemampuan fungsional mereka dengan menggunakan alat bantu, seperti kursi roda.

Terapi okupasi biasanya digunakan oleh dokter untuk pasien yang kehilangan fungsi kognitif, anak-anak difabel, pasien dengan cedera tulang belakang, serta penderita depresi.

3. Terapi Wicara

Terapi wicara umumnya dirancang untuk anak-anak dengan disleksia, gagap, atau balita dengan kondisi bawaan lahir, seperti Down syndrome dan Cerebral palsy.

Orang dewasa yang mengalami masalah bicara karena berbagai penyakit, seperti stroke atau penyakit Parkinson juga bisa melakukan terapi wicara dengan dokter rehabilitasi medis.

Seperti dokter spesialis lain, dokter rehabilitasi medis biasanya merawat pasien yang mendapat rujukan dari dokter lain yang sebelumnya menangani pasien tersebut.

Lewat rujukan dan catatan riwayat kesehatan pasien dari dokter sebelumnya, dokter rehabilitasi medis bisa melakukan penanganan dan memilih terapi yang sesuai untuk pasien tersebut.

Baca Juga: Ketahui Tahap-Tahap Rehabilitasi Narkoba

Sumber

Hopkins Medicine (2022). Overview of Physical Medicine and Rehabilitation (PM&R). www.hopkinsmedicine.org

Southern California Orthopedic Institute (2022). Physical Medicine & Rehabilitation Doctor. www.scoi.com

Verywell Health. (2021). Physical Rehabilitation. www.verywellhealth.com 

Webmd (2021). What Is a PM&R Physician? www.webmd.com