Penyebab Telinga Keluar Cairan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Telinga Keluar Cairan dan Cara Mengatasinya

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 24 Mei 2023

 

Sering kali telinga Anda mengeluarkan kotoran telinga. Kotoran ini berasal dari minyak yang dibuat secara alami oleh tubuh Anda. Perannya sangatlah penting yaitu untuk mencegah debu, bakteri, serta benda asing lain agar tidak masuk ke telinga. Kotoran telinga sendiri mempunyai warna kuning sampai jingga kecoklatan.

Selain kotoran telinga, darah atau cairan putih bening juga bisa keluar dari telinga Anda. Kondisi tersebut memang tidak membahayakan, tetapi tidak dengan gendang telinga yang pecah.

Cairan yang keluar akibat gendang telinga pecah bisa menjadi pertanda infeksi di telinga Anda. Maka dari itu, segera kunjungi dokter bila mengalami kondisi tersebut.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Bengkak di Belakang Telinga dan Pengobatannya

Penyebab Keluarnya Cairan di Telinga

Berikut ini adalah beberapa hal yang memicu keluarnya cairan di telinga:

1. Infeksi telinga tengah

Infeksi telinga tengah atau otitis media merupakan pemicu umum dari keluarnya cairan telinga. Kondisi ini terjadi saat bakteri atau virus masuk ke telinga tengah, yaitu bagian telinga yang berlokasi di belakang gendang telinga.

Telinga bagian tengah terdapat tiga tulang bernama ossicles yang berperan penting dalam mengembangkan kemampuan pendengaran Anda.

Infeksi telinga tengah menjadi salah satu pemicu penimbunan cairan di belakang gendang telinga. Bila cairannya berlebih, maka berpotensi tinggi menyebabkan gendang telinga pecah, yang dapat membuat cairan keluar di telinga.

2. Trauma

Trauma pada saluran telinga juga bisa menjadi pemicu cairan keluar dari telinga. Kondisi tersebut bisa muncul saat Anda membersihkan telinga menggunakan korek kuping atau cotton bud yang didorong terlalu dalam.

Cedera atau trauma akibat adanya perubahan tekanan udara secara mendadak juga bisa menyebabkan cairan keluar dari telinga. Kondisi ini umumnya terjadi ketika Anda bepergian dengan pesawat atau melakukan aktivitas menyelam (scuba diving).

Perubahan tekanan yang terjadi bisa membuat gendang telinga pecah, sehingga menimbulkan cairan keluar dari telinga.

3. Swimmer’s ear

Otitis eksterna terjadi ketika bakteri, virus, atau jamur menyerang saluran telinga bagian luar, antara lubang telinga dan gendang telinga. Biasanya kondisi ini terjadi saat Anda menghabiskan waktu yang lama di dalam air.

Saat berada di dalam air terlalu lama, telinga bagian dalam menjadi sangat lembap sehingga membuat kulit di dinding saluran telinga rentan iritasi. Inilah yang dapat mempermudah bakteri atau jamur masuk dan menimbulkan infeksi.

Kondisi ini tidak selalu menyerang perenang, karena bisa dialami oleh seseorang yang mengalami iritasi akibat masuknya benda asing ke dalam telinga atau eksim.

4. Gendang telinga pecah

Gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan darah atau cairan lain mengalir keluar dari telinga. Cairan tersebut merupakan tanda bahwa telinga mengalami luka atau terinfeksi, sehingga memerlukan perhatian medis.

Selain menyebabkan keluarnya cairan dari telinga, gendang telinga pecah juga bisa menimbulkan gejala berupa:

5. Mastoiditis

Mastoiditis adalah infeksi bakteri serius yang memengaruhi tulang mastoid di belakang telinga. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Tulang mastoid memiliki struktur, seperti sarang lebah yang berisi ruang udara, yang disebut sel mastoid. Mastoiditis dapat berkembang jika sel mastoid terinfeksi atau meradang, yang sering kali terjadi akibat dari infeksi telinga tengah kronis (otitis media).

Kolesteatoma juga dapat menyebabkan mastoiditis. Kolesteatoma merupakan kondisi tumbuhnya sel-sel kulit tidak normal di dalam telinga, yang dapat menyebabkan telinga infeksi.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Ketika Semut Masuk ke Telinga Anda

Cara Mengatasi Keluarnya Cairan di Telinga

Perawatan telinga yang mengeluarkan cairan tergantung pada penyebabnya. Dalam beberapa kasus, kondisi tersebut tidak memerlukan perawatan medis.

Hal ini karena tanda-tanda infeksi telinga biasanya mulai hilang dalam 1 atau 2 minggu pertama, tanpa pengobatan apa pun.

Untuk membantu meredakan nyeri di telinga, Anda bisa menggunakan kompres hangat pada telinga. Jika perlu, konsumsi obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Sementara untuk menangani sebagian jenis infeksi tertentu, dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk oral (diminum) atau dalam bentuk obat tetes telinga yang bergantung pada tempat infeksi telinga.

Jika Anda memiliki robekan di gendang telinga yang tidak kunjung sembuh, dokter mungkin akan menempelkan kertas khusus pada robekan tersebut. Tambalan ini membuat lubang tetap tertutup saat gendang telinga Anda sembuh.

Bila tambalan tidak berfungsi, dokter mungkin akan memperbaiki telinga Anda dengan operasi menggunakan tambalan kulit Anda sendiri.

Kapan Harus Mencari Pertolongan medis?

Anda harus segera mengunjungi dokter jika keluarnya cairan dari telinga berwarna putih, kuning, atau berdarah. Bahkan jika telinga Anda telah mengeluarkan cairan selama lebih dari 5 hari

Terkadang keluarnya cairan dari telinga dapat disertai gejala lain, seperti demam atau sakit kepala. Beri tahu dokter jika Anda memiliki gejala yang menyertainya.

Jika Anda mengalami rasa sakit yang parah, telinga menjadi bengkak, merah, hingga kehilangan pendengaran, Anda harus segera mendapatkan penanganan medis.

Baca Juga: Teknik Membersihkan Telinga oleh Dokter THT

Sumber

Buoy. (2020). What Causes Ear Discharge? Your Symptoms Explained. www.buoyhealth.com 

Healthline. (2019). What Causes Ear Discharge and How Do I Treat It?. www.healthline.com

Medical News Today. (2019). What causes ear drainage?. www.medicalnewstoday.com 

NHS. (2019). Mastoiditis. www.nhs.uk

Verywell Health. (2021). Causes and Treatment for Ear Drainage. www.verywellhealth.com