Penyebab Global Warming dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

Penyebab Global Warming dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

Penulis: Audrie | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 8 November 2022

 

Global warming, atau pemanasan global, merujuk pada suhu bumi yang meningkat. Pada umumnya, fenomena ini disebabkan oleh karbon dioksida dan gas polutan lain—seperti metana, dinitrogen oksida, dan uap air—yang menyerap sinar dan radiasi matahari yang masuk ke dalam lapisan atmosfer bumi.

Energi dari matahari yang seharusnya terpantul kembali ke luar angkasa terperangkap dalam bumi akibat gas-gas tersebut, sehingga suhu bumi semakin panas. Kelompok gas ini dinamakan gas rumah kaca dan dampaknya dikenal dengan istilah efek rumah kaca.

Selain memiliki dampak terhadap lingkungan, pemanasan global juga memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, terutama bagi mereka yang berasal dari negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO), pemanasan global menyebabkan sekitar 150 ribu kematian setiap tahunnya.

Berikut adalah rangkuman mengenai pemanasan global dan dampaknya terhadap kesehatan.

Baca Juga: PPOK (COPD): Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Penyebab Pemanasan Global

Sebagian besar penyebab utama dari pemanasan global berasal dari aktivitas manusia. Dilansir dari WWF, ketiga penyebab utama tersebut adalah:

1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil mengarah pada sumber daya alam yang terdiri dari batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Sumber daya alam ini digunakan untuk memproduksi listrik dan mengaktifkan kendaraan dengan cara dibakar.

Namun, proses pembakaran ini mengeluarkan gas karbon dioksida yang berasal dari campuran karbon dalam bahan bakar fosil dan oksigen di udara.

Semakin meningkatnya populasi yang ada di bumi, maka semakin banyak bahan bakar fosil yang dibakar untuk keperluan sehari-hari.

Hal ini menyebabkan polusi karbon dioksida yang menimbulkan efek rumah kaca pada atmosfer bumi.

2. Penebangan Pohon

Penebangan pohon dan tumbuhan lainnya juga mempunyai dampak yang besar terhadap pemanasan global.

Pasalnya, pohon dan tumbuhan membantu mengatur iklim dengan menyerap karbon dioksida yang ada di udara dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintesis.

Sayangnya, penebangan pohon kerap dilakukan untuk menyediakan lahan yang besar, terutama untuk pertanian dan infrastruktur. Ketika ditebang atau dibakar, karbon yang ada dalam pohon akan kembali ke udara dalam bentuk gas karbon dioksida.

3. Pertanian

Hewan ternak, seperti sapi, kerbau, dan domba, memproduksi gas rumah kaca metana ketika mereka sedang mencerna makanan, terutama makanan yang berserat.

Selain hewan, pupuk yang digunakan untuk bertani juga mengandung dinitrogen oksida, yang merupakan salah satu gas rumah kaca.

Baca Juga: Cara Merawat Tanaman Lidah Mertua

Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan

Selain kerusakan lingkungan, pemanasan global juga mengakibatkan berbagai macam masalah kesehatan. Masalah kesehatan ini dapat berasal dari berbagai macam aspek, seperti:

1. Infeksi yang Berasal dari Serangga

Kenaikan suhu akibat pemanasan global membuat populasi serangga, terutama nyamuk, semakin meningkat.

Hal ini menimbulkan risiko untuk terkena infeksi menular seperti malaria, demam berdarah, dan infeksi lain yang berasal dari serangga. Infeksi ini lebih rentan terjadi di daerah tropis.

2. Gelombang Panas

Pemanasan global menimbulkan heatwaves atau gelombang panas, yaitu peningkatan suhu secara drastis dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. G

gelombang panas ini dapat menyebabkan kondisi yang menyebabkan suhu tubuh meningkat secara cepat, seperti heat stroke dan hipertermia. Adapun populasi yang rentan terhadap kondisi ini adalah orang tua dan orang yang sedang sakit.

3. Bencana Alam

Pemanasan global menyebabkan kenaikan pada permukaan laut dan cuaca ekstrem, yang kemudian menimbulkan bencana alam.

Peristiwa ini memakan banyak korban jiwa dan menghancurkan lingkungan maupun bangunan di sekitar.

Akibatnya, warga yang telah kehilangan tempat tinggal terpaksa untuk mengungsi.

Proses pengungsian ini dapat meningkatkan risiko mereka untuk terkena berbagai macam masalah kesehatan, mulai dari gangguan mental hingga penyakit yang menular.

Bencana alam juga meninggalkan berbagai macam penyakit meskipun telah reda.

Salah satunya adalah penyakit diare atau penyakit lain yang berasal dari air yang telah terkontaminasi, terutama setelah peristiwa banjir.

Air yang kotor ini juga dapat memengaruhi kebersihan tubuh.

4. Suhu Panas yang Ekstrem

Konsentrasi ozon yang tinggi akibat suhu panas dapat menyebabkan gangguan pada jantung dan sistem pernapasan tubuh, terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat penyakit jantung.

Hal ini dikarenakan sistem kardiovaskular dalam tubuh harus bekerja lebih untuk mendinginkan suhu tubuh.

Selain itu, konsentrasi ozon dapat merusak jaringan dalam paru-paru dan menyebabkan komplikasi bagi penderita asma maupun gangguan pernapasan lainnya.

Suhu panas yang drastis juga cenderung meningkatkan kadar aeroallergen, yaitu zat udara yang dapat memicu reaksi alergi.

Salah satu bentuk aeroallergen yang paling umum adalah serbuk sari. Adanya peningkatan zat udara ini dapat menyebabkan asma bagi mereka yang mempunyai alergi.

5. Kekeringan

Pemanasan global menyebabkan kekeringan akibat suhu panas yang meningkat dan pola curah hujan yang tidak teratur.

Pasalnya, kekeringan dapat memengaruhi produksi air dan makanan pokok.

Hal ini dapat memperburuk kondisi hidup masyarakat terutama yang tinggal di wilayah berkembang seperti Afrika.

Kurangnya persediaan air dan makanan dapat menimbulkan kondisi malagizi atau kekurangan gizi di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Faktor Risiko PPOK (COPD)

Sumber