Penyebab Munculnya Panu, Gejala dan Cara Mengobatinya

Penyebab Munculnya Panu, Gejala dan Cara Mengobatinya

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Oktober 2022

Panu biasanya dikenali dengan bentuk bercak-bercak putih yang tidak beraturan pada permukaan kulit. Dalam istilah medis, panu disebut dengan Pityriasis versicolor atau Tinea versicolor. Tinea versicolor sendiri merupakan penyakit kulit yang umum terjadi karena adanya infeksi jamur.

Jamur penyebab panu akan mengganggu proses pigmentasi normal pada permukaan kulit. Hasilnya akan muncul bercak yang berubah warna. Bercak ini bisa berwarna lebih gelap atau lebih terang daripada area kulit di sekitarnya.

Panu paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Paparan sinar matahari yang mengenai permukaan kulit akan membuatnya semakin kentara. Penyakit ini tidak menular dan bisa diatasi dengan menggunakan krim atau lotion.

Penyebab Munculnya Panu

Di permukaan kulit kita ada ragi alami bernama Malassezia yang hidup dan berkembang. Umumnya, keberadaan jamur ini tidak akan menyebabkan masalah kesehatan apa-apa. Malassezia bersama organisme lain justru hidup dalam komunitas yang besar di permukaan kulit dan membantu kita menjaga dari infeksi atau patogen lain yang membahayakan kesehatan.

Yang membuat Malassezia berubah menjadi jamur penyebab panu adalah ketika pertumbuhannya berjalan secara abnormal. Inilah yang membuat proses pigmentasi atau pewarnaan pada kulit jadi tidak merata. Akhirnya timbullah bercak-bercak di permukaannya.

Sampai saat ini dokter belum menemukan penyebab pasti kenapa jamur Malassezia bisa tumbuh dan berkembang secara abnormal/terlalu banyak. Namun ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan jamur bertambah banyak antara lain:

  • Cuaca panas dan lembap
  • Keringat berlebihan
  • Kulit berminyak
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh
  • Perubahan hormonal.

Meskipun lebih banyak menyerang remaja, namun Tinea versicolor juga bisa terjadi pada orang dalam semua kelompok umur, etnis dan jenis kelamin.

Gejala Panu

Seseorang yang terserang panu umumnya mulai menyadari kondisinya ketika menemukan ada bercak di permukaan kulitnya. Warna bercak ini bisa lebih terang atau lebih gelap dibanding area kulit yang mengelilinginya. Biasanya orang yang punya warna kulit cenderung gelap lebih cepat menyadarinya karena warnanya yang kontras.

Panu umumnya muncul di leher dan di bagian utama tubuh (punggung atau dada). Namun tidak menutup kemungkinan bisa menyerang area kulit yang lain termasuk wajah. Gejala lain yang juga bisa muncul adalah rasa gatal di area bercak dan meluasnya ukuran bercak. Gejala ini bisa hilang atau berkurang saat cuaca sejuk dan kembali muncul ketika suhu panas dan udara lembap.

Pengobatan Panu

Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi panu bisa dilakukan dengan menggunakan krim, losion atau sabun yang dioleskan ke kulit. Bisa juga dengan menggunakan obat oral yang diminum. Jenis pengobatan tergantung pada ukuran, lokasi dan ketebalan area yang terinfeksi.

Beberapa cara pengobatan panu yang mungkin bisa Anda temukan antara lain adalah:

  • Krim antijamur topikal. Obat ini digunakan dengan mengoleskannya langsung ke kulit yang terinfeksi. Produk topikal antijamur yang dijual bebas di pasaran mengandung bahan-bahan seperti klotrimazol, ketokonazol, mikonazol, zinc-pyrithione, selenium sulfide, dan terbinafine
  • Pil antijamur. Pengobatan oral biasanya ditujukan untuk kasus panu yang serius atau berulang. Kadang-kadang dokter meresepkan obat untuk diminum agar infeksinya lebih cepat hilang. Karena obat-obatan oral memiliki efek samping, Anda harus menggunakannya sesuai dengan petunjuk dokter.

Pengobatan yang dilakukan memang akan menghilangkan infeksi jamur. Namun untuk membuat warna kulit kembali seperti sebelumnya, Anda mungkin perlu menunggu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Baca Juga:  Kenali Jenis-jenis Infeksi Jamur Kulit dan Gejalanya

 

Sumber

Mayo Clinic (2020). Tinea versicolor. www.mayoclinic.org

Healthline (2019). Tinea versicolor. www.healthline.com

Webmd (2020). Tinea versicolor. www.webmd.com

Medical News Today (2017). Tinea versicolor: What is It? www.medicalnewstoday.com