Penyebab dan Risiko Sindrom TORCH

Penyebab dan Risiko Sindrom TORCH

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari

Bayi di dalam kandungan bisa terinfeksi TORCH ketika ibunya terinfeksi. Penularan ini terjadi melalui peredaran darah yang kemudian sampai ke tubuh bayi. Janin yang sedang berkembang sangat rentan terhadap virus ini karena masih belum kuat untuk melawan serangan infeksi.

Bayi yang ada di dalam kandungan juga tidak bisa menyingkirkan infeksi itu dengan mudah seperti layaknya orang dewasa. Risikonya, penyakit ini akan tertinggal di dalam tubuh dan menyebabkan gangguan perkembangan organ tubuh. Simak beberapa penyebab dan risiko TORCH yang harus Anda waspadai berikut ini!

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama toxoplasma gondii. Virus ini tidak bisa menular dari orang ke orang kecuali antara ibu dan janin yang dikandung atau proses transfusi dan transplantasi organ. Penyebab toksoplasmosis adalah memakan daging mentah atau kurang matang (khususnya babi atau kambing) serta makanan laut seperti kerang-kerangan. Kontaminasi dari peralatan masak atau minum susu yang belum dipasteurisasi juga bisa menyebabkan infeksi parasit tokso.

Jika janin tertular toksoplasmosis dari ibunya, berbagai risiko seperti gangguan sistem saraf dan mata yang akan diderita ketika bayi lahir.

Sifilis

Sifilis merupakan penyakit yang ditransmisikan melalui aktivitas seksual dan disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang bisa menyebabkan kondisi bawaan serius jika tertular selama masa kehamilan. Secara umum ada 3 tahapan utama sifilis yakni tahapan primer berupa chancre sifilis dan radang kelenjar getah bening.

Tahap sekunder ketika sifilis sudah beredar di seluruh aliran darah, menyebabkan ruam di tangan dan kaki. Dan terakhir fase tersier di mana tidak muncul gejala namun penyakit sudah menyerang sistem saraf, jantung dan jaringan tulang serta otot. Kebanyakan bayi yang tertular di dalam kandungan akan berada dalam tahap sekunder namun perlahan naik ke tahap terakhir.

Bayi baru lahir yang terkena sifilis biasanya akan mengalami kegagalan perkembangan, rewel, muncul ruam di mulut, kelamin hingga anus serta pneumonia berat. Seiring pertumbuhan akan muncul kelainan gigi, nyeri tulang, masalah tungkai bawah, masalah saraf, kebutaan hingga ketulian.

Varicella Zoster

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang sama cacar air. Saat janin terinfeksi, ada risiko yang cukup parah yang mungkin timbul. Anggota tubuh yang akan terdampak antara lain kulit yang mengeras, merah dan meradang, gangguan sistem saraf dan otak, katarak hingga keterbelakangan mental.

Penyakit Kelima

Penyakit kelima atau fifth disease disebabkan oleh parvovirus B19 yang bisa menyebar melalui udara. Penyakit ini menimbulkan efek merah di wajah seperti habis ditampar. Komplikasi yang bisa muncul ketika seorang ibu hamil terpapar virus ini antara lain anemia parah, gagal jantung hingga kematian pada bayi yang dikandung.

HIV

HIV merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang melemahkan sistem pertahanan tubuh. Virus akan menyerang tubuh dan sistem daya tahan dan membuatnya tidak mampu menghadapi penyakit hingga kanker. Ketika penyakit ini ditularkan dari ibu ke bayi, akan terjadi berbagai macam risiko seperti perut bengkak, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, pneumonia hingga infeksi jamur di mulut bayi.

Rubella

Rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Jika Anda terserang rubella di 12 minggu pertama kehamilan, ada 80% kemungkinan bayi juga akan tertular. Beberapa risiko kesehatan yang akan diderita oleh janin yang terinfeksi rubella antara lain adalah keterbelakangan mental, katarak, ketulian hingga gangguan jantung dan organ lainnya.

Cytomegalovirus

CMV adalah penyakit yang disebabkan virus dan sering dihubungkan dengan herpes serta cacar air. Seorang ibu yang terkena CMV selama masa kehamilan bisa menularkannya kepada bayi yang dikandungnya. Bayi yang tertular kemungkinan akan lahir dengan masalah pendengaran, keterbelakangan mental, gangguan penglihatan, kejang serta koordinasi otot yang buruk.

Herpes Simplex

Herpes simplex atau HSV disebabkan oleh virus dan sifatnya sangat menular. Selain bisa menular antara orang ke orang lewat kontak langsung, bayi yang dikandung juga berisiko akan tertular jika ibunya memiliki virus ini. Selain kegagalan organ yang fatal termasuk jantung, hati dan paru-paru, beberapa infeksi seperti meningitis, kebutaan, ketulian hingga kejang bisa menyerang bayi.

Baca Juga: Jenis TORCH dan Gejalanya Saat Hamil

Sumber


Boston Children’s Hospital (2019). TORCH Symptoms and Causes. www.childrenhospital.org
UT Southwestern (2017). How to Protect Your Baby from Herpes Infection. www.utswmed.org
Healthline (2019). Herpes Simplex. www.healthline.com
Mayo Clinic (2017). Cytomegalovirus (CMV) Infection. www.mayoclinic.org
Mayo Clinic (2018). Rubella. www.mayoclinic.org
CDC (2018). Parasites -Toxoplasmosis (Toxoplasma infection). www.cdc.gov