Penyebab dan Pengobatan Radang Amandel

Penyebab dan Pengobatan Radang Amandel

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Pernahkah Anda kesulitan menelan makanan atau bahkan terasa nyeri saat hanya menelan air liur? Jika hal itu yang Anda rasakan, mungkin Anda mengalami radang amandel.

Radang amandel atau tonsilitis merupakan suatu kondisi di mana amandel mengalami inflamasi atau peradangan. Amandel adalah kelenjar yang berada di kiri dan kanan tenggorokan yang memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya infeksi.

Umumnya, gangguan menyerang anak-anak dengan rentang usia 3 sampai 7 tahun, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa akan mengalaminya. Akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia, fungsi dari amandel akan tergantikan, sehingga massa dari amandel lambat laun akan menyusut dan sistem kekebalan tubuh akan semakin kuat.

Penyebab

Radang amandel bisa terjadi karena beberapa faktor. Yang paling sering terjadi adalah infeksi virus dan bakteri.

Berikut beberapa virus yang menjadi penyebab peradangan, meliputi:

  • Influenza, virus penyebab flu.
  • Rhinovirus, virus penyebab pilek.
  • Adenovirus, virus penyebab diare.
  • Rubeola, virus penyebab campak.
  • Enterovirus, virus penyebab berbagai penyakit pada mulut, tangan, dan kaki.

Penularan bisa saja terjadi dengan cara tidak sengaja seperti:

  • Menghirup udara yang dikeluarkan oleh penderita.
  • Secara tidak sadar Anda memegang permukaan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri.
  • Tidak mencuci tangan sebelum makan.

Gejala radang amandel

Adapun gejala yang yang paling umum terasa saat mengalami radang amandel adalah rasa nyeri di bagian tenggorokan dan membengkaknya amandel. Selain itu, gejala dapat muncul dengan beberapa gejala lainnya, meliputi:

  • Mual.
  • Batuk.
  • Suara serak.
  • Bau mulut.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Kesulitan untuk menelan.
  • Produksi air liur meningkat.

Umumnya, radang amandel akibat infeksi virus akan lebih ringan daripada yang karena infeksi bakteri.

Perlu Anda ketahui, dari durasi gejala yang muncul, gangguan ini terbagi atas dua golongan yaitu tonsilitis ringan dengan durasi kurang dari dua minggu dan tonsilitis akut dengan durasi lebih dari dua minggu.

Baca Juga : Pantangan Makanan dan Minuman untuk Penderita Radang Amandel

Pengobatan radang amandel

Sebelum menjalani pengobatan, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan fisik ke dokter THT untuk mengetahui penyebab terjadinya radang amandel. Selain itu, hal ini akan membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang tepat.

Adapun pemeriksaan fisik yang akan dilakukan, seperti:

  • telinga, hidung, dan tenggorokan
  • pembengkakan pada kelenjar getah bening di bagian leher.
  • pemeriksaan frekuensi pernapasan dengan bantuan stetoskop.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, biasanya dokter akan memberikan diagnosa yang pasti terkait gangguan yang Anda alami.

Tidak ada obat khusus untuk radang amandel. Namun, Anda dapat meredakan rasa sakit yang ditimbulkan dengan mengonsumsi obat pereda nyeri di pasaran.

Penting untuk Anda perhatikan bahwa dosis dari obat pereda nyeri harus sesuai dengan kebutuhan Anda. Selai itu, perhatikan efek samping yang akan muncul setelah mengonsumsi obat pereda nyeri tersebut.

Tindakan operasi bisa menjadi solusi ketika Anda telah mendapatkan rekomendasi dari dokter THT. Operasi menjadi opsi pilihan ketika peradangan mengakibatkan gangguan pernapasan, gangguan makan, dan mengganggu saat tidur.

Perlu Anda ketahui, radang amandel tidak dapat sembuh hanya dengan obat antibiotik, serta sering kambuh lebih dari 7 kali dalam setahun.

Komplikasi radang amandel

Gangguan ini dapat menyebabkan komplikasi jika tidak mendapatkan penanganan dengan benar dan tepat. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa timbul.

  • Kesulitan untuk bernapas dan menelan.
  • Apnea tidur.
  • Munculnya nanah pada amandel.
  • Penyebaran infeksi virus atau bakteri ke organ lainnya.

Cara mencegah

Radang amandel bisa Anda cegah dengan melakukan beberapa cara berikut.

  • Rajin minum air putih.
  • Menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi pagi dan malam hari.
  • Berkumur dengan air garam.
  • Mengatur pola makan dan hidup yang lebih sehat.
  • Hindari makan atau minum dengan cara sharing, karena akan memudahkan penularan melalui kontak langsung.
  • Hindari makanan yang terlalu pedas dan asin.
  • Kurangi mengonsumsi gula, minuman berkafein, minuman berkarbonasi, dan minuman beralkohol.
  • Membatasi mengonsumsi kuning telur.

Baca Juga : 10 Cara Alami untuk Mengatasi Amandel

Sumber

Cleveland Clinic. (2019). Tonsillitis. My.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Tonsillitis. www.mayoclinic.org

NHS. (2021). Tonsillitis. www.nhs.uk

WebMD. (2020). Tonsillitis. www.webmd.com

Healthline. (2019). Everything You Need to Know About Tonsillitis. www.healthline.com