Penyebab dan Cara Mengatasi Glomerulonefritis

Penyebab dan Cara Mengatasi Glomerulonefritis

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 16 Januari 2023

 

Glomerulonefritis adalah kondisi kerusakan akibat peradangan pada alat penyaring darah pada ginjal yaitu glomerulus. Glomerulus adalah filter ginjal yang berfungsi membuang kelebihan cairan, limbah, dan elektrolit melalui urin. Secara singkat penyakit ini kadang disebut nefritis atau sindrom nefrotik. Glomerulonefritis terbagi menjadi 2 tipe yaitu akut dan kronis.

Glomerulonefritis yang tidak mendapatkan perawatan bisa menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut seperti gagal ginjal. Jika dibiarkan peradangan kronis yang berkepanjangan bisa merusak ginjal Anda. Anda bisa melakukan perawatan berdasarkan jenis yang Anda alami. Artikel ini akan membahas mengenai penyebab, gejala, cara mengobati, dan mencegah penyakit ini.

Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal Kronis: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Penyebab

Beberapa kondisi yang menyebabkannya seperti gangguan pada pembuluh darah, infeksi, dan penyakit autoimun. Berikut adalah penyebabnya:

1. Infeksi

Infeksi pada tubuh bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Berikut ini infeksi yang mungkin memicu penyakit ini:

  • Bakteri Endokarditis. Bakteri ini menginfeksi tubuh melalui aliran darah dan bersarang dalam jantung. Akibatnya akan menyebabkan infeksi pada salah satu katup jantung. Jika Anda memiliki kelainan jantung risikonya akan semakin tinggi. Walaupun sering dikaitkan sebagai pemicunya, namun hubungan antara kedua penyakit ini masih belum jelas dan perlu penelitian lebih lanjut.
  • Streptokokus. Jika Anda mengalami radang tenggorokan dan infeksi kulit impetigo akibat bakteri streptokokus, risiko mengalaminya akan semakin meningkat. Tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi. Antibodi tersebut akan menetap pada glomerulus sehingga menyebabkan peradangan. Kondisi ini lebih rentan menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa.
  • Virus. Infeksi virus seperti hepatitis B, hepatitis C, dan human immunodeficiency virus (HIV) bisa menyebabkan infeksi ini.

Baca Juga: Kenali Gejala Infeksi Ginjal dan Cara Penanganannya

2. Faktor Genetika

Glomerulonefritis kronis bisa diturunkan secara genetika terutama kepada pria yang memiliki gangguan penglihatan dan pendengaran. Jika memiliki orang tua dengan kondisi ini, Anda perlu waspada dan mengetahui cara mencegahnya.

3. Autoimun

Beberapa penyakit imun dapat menyebabkan peradangan pada ginjal. Berikut penyakit autoimun yang kerap dikaitkan sebagai penyebab glomerulonefritis:

  • Lupus. Lupus adalah penyakit autoimun yang berupa peradangan kronis pada berbagai area pada tubuh termasuk sendi, ginjal, sel darah, jantung, dan paru-paru.
  • Nefropati IgA. Penyakit ini ditunjukan dengan adanya darah pada urin karena deposit immunoglobulin A (IgA) pada glomerulus. Kondisi ini biasanya tidak menunjukan gejala sehingga sulit diketahui perkembangannya.
  • Sindrom Goodpasture. Penyakit ini merupakan gangguan paru-paru langka mirip pneumonia. Penyakit goodpasture menyebabkan nefritis dan paru-paru berdarah.

4. Vaskulitis

Vaskulitis bisa menyebabkan pembuluh darah mengecil pada area tubuh seperti ginjal, jantung, dan usus. Selain itu, bentuk vasculitis lain yang bernama granulomatosis Wegener, bisa mempengaruhi pembuluh darah, saluran pernapasan atas dan ginjal. Oleh karena itu, orang yang menderita vasculitis lebih rentan mengalami glomerulonefritis.

Gejala Glomerulonefritis

Gejalanya hampir mirip penyakit ginjal pada umumnya, sehingga akan sulit membedakannya. Penyakit ini memiliki 2 jenis yaitu glomerulonefritis kronis dan akut, keduanya menunjukan gejala yang hampir mirip. Berikut ini gejala glomerulonefritis yang dibedakan berdasarkan jenisnya.

Glomerulonefritis Akut

Penyakit glomerulonefritis akut menyerang secara tiba-tiba biasanya Anda akan mengalami penyakit ini setelah mengalami infeksi pada kulit dan tenggorokan. Gejalanya antara lain:

  • Wajah bengkak terutama pada pagi hari
  • Terdapat darah pada urine
  • Frekuensi buang air kecil lebih sedikit daripada biasanya
  • Batuk dan sesak napas karena adanya penumpukan cairan pada paru-paru
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Glomerulonefritis Kronis

Glomerulonefritis kronis biasanya berkembang tanpa gejala. Kondisi inilah yang akhirnya akan menyebabkan gagal ginjal total. Gejala glomerulonefritis kronis antara lain:

  • Terdapat darah atau protein dalam urin.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki dan wajah.
  • Sering buang air kecil terutama pada malam hari.
  • Urine berbusa

Cara Mencegah Glomerulonefritis

Ikutilah cara berikut supaya Anda terhindari dari penyakit glomerulonefritis:

  • Segera berobat bila mengalami sakit tenggorokan dan impetigo akibat bakteri streptokokus.
  • Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah dalam tubuh terutama jika Anda menderita hipertensi dan diabetes.
  • Untuk mencegah glomerulonefritis akibat HIV AIDS, hindarilah penggunaan jarum suntik secara bergantian, jangan gunakan narkoba, dan melakukan hubungan seksual secara aman.
  • Mengurangi asupan garam karena dapat memicu retensi cairan, pembengkakan, dan hipertensi.
  • Untuk mengurangi tumpukan limbah dalam darah, Anda sebaiknya mengontrol asupan protein dan potassium.
  • Mengendalikan berat badan
  • Berhenti merokok

Cara Mengatasi Glomerulonefritis

  • Dialisis. Menggunakan metode dialisis atau cuci darah untuk membantu membersihkan darah, mengeluarkan zat buangan, dan mengendalikan tekanan darah. Dialisis selain bisa digunakan untuk gagal ginjal juga bisa diterapkan pada penderita glomerulonefritis.
  • Steroid. Biasanya dokter akan meresepkan Anda obat yang mengandung steroid seperti kortikosteroid jenis prednisolon. Fungsi steroid adalah mengurangi peradangan dan menekan sistem imunitas.
  • Imunosupresan. Jika Anda mengalami glomerulonefritis parah akibat sistem kekebalan tubuh, maka obat yang bisa membantu menyembuhkannya adalah imunosupresan. Obat ini berperan menekan sistem kekebalan tubuh. Dokter akan menyesuaikan dosis obat berdasarkan tingkat keparahan glomerulonefritis yang anda alami.
  • Plasmapheresis. Proses pemisahan bagian cair dalam darah yang disebut plasma darah dan digantikan dengan larutan lamun seperti salina atau albumin. Setelah plasma darah diobati, biasanya akan dikembalikan lagi ke tubuh. Cara ini bisa digunakan untuk perawatan glomerulonephritis.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Ginjal Bocor (Albuminuria/Proteinuria) dan Cara Mengatasinya

Sumber

Cleveland Clinic. Dialysis. My.clevelandclinic.org

Cleveland Clinic. Glomerulonephritis (GN). My.clevelandclinic.org

Healthline (2018). Plasmapheresis: What to Expect. www.healthline.com

Mayo Clinic. Glomerulonephiritis. www.mayoclinic.com

NHS. Treatment Glomerulonephritis. www.nhs.uk

National Kidney Foundation. What is Glomerulonephritis?. www.kidney.com