Penyebab dan Cara Atasi Hipersalivasi saat Hamil

Penyebab dan Cara Atasi Hipersalivasi saat Hamil

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 21 September 2022

Apakah Anda sedang hamil dan memproduksi air liur lebih banyak dari biasanya? Bahkan hingga terkadang sampai ngiler.

Mengeluarkan air liur lebih banyak -terutama pada trimester pertama- dalam istilah medis disebut ptyalism gravidarum, sialorrhea, atau hypersalivation. 

Meskipun air kondisi ini tidak berbahaya, itu bisa menyusahkan atau mengganggu kenyamanan sehari-hari Anda.

Saat Kehamilan, Kapan Hipersalivasi Biasanya Dimulai?

Peningkatan produksi air liur dimulai pada trimester pertama kehamilan, biasanya pada minggu kedua atau ketiga. Bagi sebagian wanita, masalah ini akan berkurang pada awal trimester kedua. Tetapi bagi sebagian yang lain, kondisi ini berlanjut sepanjang kehamilan mereka dan menghilang setelah melahirkan.

Baca Juga: Mood yang Mudah Berubah saat Hamil

Penyebab Hipersalivasi saat Hamil

Asal atau penyebab pasti dari hipersalivasi selama kehamilan tidak diketahui, meskipun kemungkinan besar karena perubahan hormon. Namun, hal-hal berikut ini diduga menjadi penyebab air liur berlebihan selama kehamilan, diantaranya:

Mual Di Masa Kehamilan: Mual merupakan gejala umum yang akan Anda alami pada beberapa minggu pertama kehamilan. Mual bisa menyulitkan diri Anda saat menelan, hingga menyebabkan peningkatan air liur yang berlebihan.

Pengobatan: Karena kondisi kesehatan tertentu, terkadang ibu hamil pun bisa memerlukan obat. Salah satu efek samping dari obat-obatan tertentu yaitu terjadinya produksi air liur yang berlebihan.

Heartburn: Ibu hamil sering mengeluhkan timbulnya sensasi panas pada bagian dada atau ulu hati (heartburn). Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke atas karena tertekan janin saat kandungan semakin membesar. Ketika itu terjadi, asam lambung yang naik mengaktifkan kelenjar ludah, yang meningkatkan produksi air liur.

Perubahan Hormon: Air liur berlebihan diproduksi lebih banyak selama awal kehamilan dan trimester ketiga. Sebagian banyak menduga jika itu bisa jadi karena perubahan hormon, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang tepat untuk membuktikannya. Penelitian lebih lanjut pun masih diperlukan.

Baca Juga: 7 Penyakit Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Tips Mencegah Hipersalivasi

Ketika Anda mengalami kelebihan air liur di mulut saat hamil, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Mereka dapat membantu Anda mengobati mual, muntah, dan mulas, yang pada gilirannya dapat mengurangi produksi air liur.

Selain itu, berikut beberapa langkah yang mungkin juga bisa membantu:

  • Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat. 
  • Makanlah dalam porsi kecil dalam interval yang lebih kecil dan pastikan menu yang Anda santap bernutrisi seimbang. 
  • Terkadang, masalah gusi dan mulut bisa memicu sekresi saliva berlebih. Kunjungi dokter gigi jika itu penyebabnya. 
  • Ingatlah untuk tetap terhidrasi dan minum banyak air putih, tidak hanya untuk mencegah air liur berlebih, tetapi untuk kesehatan Anda dan janin secara keseluruhan.

Peningkatan sekresi air liur adalah kondisi alami jangka pendek dalam kehamilan. Anda tidak perlu khawatir karena itu tidak memengaruhi janin Anda. Lakukan tips diatas jika dirasa hipersalivasi terlalu mengganggu.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Anemia Selama Kehamilan

 

Sumber